Doa sebagai gaya hidup: Kuasai diri, tetap tenang, dan menangkan jiwa

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 16 September 2025 08.40 oleh Leo (bicara | kontrib) (ilahi => Ilahi)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Doa bukan sekadar ucapan, melainkan gaya hidup yang lahir dari hati yang tenang dan dikuasai Tuhan. Konsistensi dalam berdoa membuka jalan bagi kuasa Tuhan untuk menyentuh kehidupan orang lain dan memenangkan jiwa. Dengan iman dan ketekunan, setiap doa menjadi sarana perubahan dan pelaksanaan Amanat Agung.

Kesudahan segala sesuatu sudah dekat; karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa.

1 Petrus 4:7

Seringkali ketika kita menghadapi seseorang yang galau, cemas, atau khawatir, kita hanya berkata, "Berdoa biar tenang." Namun, Firman Tuhan mengajarkan kita bahwa kita harus menguasai diri terlebih dahulu dan menjadi tenang, baru kita dapat berdoa dengan efektif. Rasul Petrus mengingatkan bahwa waktu sudah sangat dekat, oleh karena itu kita harus banyak berdoa.

Saya bersyukur melihat Bapak-Ibu di tempat ini konsisten dalam berdoa. Pak Niko menjadi teladan bagi kita; setiap kali beliau berada di Indonesia, pasti naik ke menara doa. Ini menjadi impartasi bahwa doa harus menjadi gaya hidup dan kesukaan hidup kita.

Kesaksian pribadi saya: di perumahan saya hanya beberapa orang yang Kristen, namun Tuhan menuntun saya untuk berdoa keliling setiap hari. Meski saya belum melihat tanda-tanda penuaian, saya percaya bahwa suatu saat Tuhan akan bekerja dahsyat. Misalnya, di acara arisan ibu-ibu atau pertemuan makan, padahal mereka dari sepupu kita dan saya satu-satunya Kristen, tiba-tiba Tuhan membuka kesempatan di mana mereka meminta saya untuk berdoa, dan saya yakin kuasa doa itu nyata!

Di Tahun Penuaian yang masih tersisa tiga bulan, kita harus terus menggempur doa, baik di perumahan maupun tempat kerja. Doa yang konsisten akan mengubahkan segala sesuatu dan menjadikan kita pelaku Firman Tuhan. Sesuai perkataan mengenai 2033, tujuh tahun sepuluh bulan lagi kita akan mengambil bagian dalam pelaksanaan Amanat Agung.

Kita percaya bahwa orang yang percaya kepada Yesus diberi kuasa untuk menumpangkan tangan kepada orang sakit sehingga mereka sembuh, setan-setan keluar, dan kuasa Tuhan bekerja. Gereja Tuhan terus bergerak bersama dalam otoritas Ilahi, sehingga banyak jiwa terus dimenangkan bagi Tuhan.

Amin.