Kasihilah musuhmu

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Yesus memerintahkan kita mengasihi musuh, berbuat baik kepada yang membenci, dan mendoakan yang menganiaya kita—sebuah tanda anak-anak Bapa yang murah hati. Mengasihi musuh bukan menyetujui dosanya, melainkan peduli pada keselamatan kekal mereka dan membalas kejahatan dengan kebaikan. Saat kita menaati perintah ini, kasih Kristus nyata melalui kita dan hati dijaga dari kepahitan serta pembalasan.

Jangan bersukacita kalau musuhmu jatuh, jangan hatimu beria-ria kalau ia terperosok,

Amsal 24:17

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;

Lukas 6:27

Bukan hal yang mudah bila kita diminta untuk berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kita, apalagi untuk mendoakan dan memberkati mereka. Jujur saja, sering kita merasa bahwa tidak membalas saja sudah merupakan sebuah kemenangan.

Namun Yesus jelas berkata: “Kasihilah musuhmu.” Inilah sikap istimewa yang harus dimiliki anak-anak Allah—teladan langsung dari Tuhan Yesus sendiri. Mengasihi musuh bukan berarti kita menyetujui dosanya, tetapi menunjukkan kasih tulus demi keselamatan kekal mereka.

Kita dipanggil untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, supaya mereka dapat melihat kasih Yesus melalui hidup kita. Sebab jika kita hanya mengasihi orang yang mengasihi kita, maka apa bedanya dengan orang dunia?

Jadi, marilah kita tetap berdoa dan berbuat baik kepada semua orang, termasuk mereka yang menyakiti kita. Dengan demikian, kita meneladani Kristus yang sudah menderita bagi kita, agar kita juga mengikuti jejak-Nya.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5:44)

Tuhan Yesus memberkati kita semua.