Telinga seorang murid

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 10 Mei 2011 11.26 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Telinga seorang murid
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeMei 2011
MingguI (2011-18)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Unduh PDF
      Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. (Yesaya 50:4b)

      Diskusi:

      (Untuk pemimpin sharing/diskusi) minta kepada anggota COOL yang hadir untuk memejamkan mata sejenak, kemudian minta mereka memikirkan kata berikut ini: “MURID”, lalu minta mereka untuk membuka mata kembali, tanyakan apakah ada diantara mereka yang tadi sempat berpikir tentang seorang murid sekolah? Mungkin murid sekolah SD/SMP/SMA, dan lain sebagainya?

      Jika kita mendengar kata “murid” pada jaman sekarang ini, kita akan cenderung berpikir tentang konsep belajar-mengajar yang biasa kita temui di sekolah : ada gedung/bangunannya, sebuah ruangan yang di dalamnya berisi 2 pihak, yaitu guru dan murid-muridnya, murid berangkat dari rumahnya masing-masing lalu bertemu gurunya di sekolah untuk belajar tentang ilmu pengetahuan, dan setelah jam sekolah selesai, semua berpisah dan kembali ke rumah dan melakukan urusannya masing-masing.

      Jika kita melihat konteks Alkitab dalam jaman di mana YESUS hidup, konsep tentang “murid” yang dimiliki pada saat itu tidaklah sama seperti yang ada di jaman sekarang ini. Konsep murid yang ada pada jaman saat YESUS hidup bukan hanya mentransfer pengetahuan dari seorang guru kepada muridnya, tetapi seorang guru akan “berbagi kehidupan”/“sharing life” dengan muridnya. Jadi murid bukan hanya sekedar belajar pengetahuan dari sang guru, tetapi murid akan belajar tentang “kehidupan” dari sang guru, di mana di dalamnya tercakup hal-hal mengenai norma, keyakinan, karakter, kerangka berpikir, prinsip, filosofi dan nilai-nilai kehidupan. Itulah sebabnya 12 murid YESUS selalu ikut kemanapun Ia pergi, sehingga mereka dapat belajar tentang “kehidupan” secara langsung dari Sang Guru Agung yaitu TUHAN YESUS.

      Hari ini kita akan melihat kriteria telinga yang dibutuhkan untuk dapat mengerti dan melakukan pengajaran dari TUHAN YESUS, khususnya bagi kita di zaman sekarang ini:

      1. Telinga yang “MENDENGAR” suara YESUS

      Pengertian “mendengar” di sini tentu bukan hanya sekedar mendengar, ada istilah “masuk kuping kanan lalu keluar kuping kiri”. Pengertian “mendengar” yang dimaksud di sini tentu bukan yang seperti itu. Dalam bahasa Inggris ada perbedaan arti antara “hear” dan “listen”, hear dapat diartikan mendengar tetapi listen memiliki makna yang lebih dalam, yaitu mendengar dengan sungguh-sungguh/mendengar dengan memperhatikan. Ciri telinga yang baik dari seorang murid adalah mendengarkan perkataan TUHAN YESUS dengan sungguh-sungguh, karena setiap perkataan TUHAN YESUS pasti memiliki makna yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Hari-hari ini, Gembala Pembina kita, Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo sedang menekankan tentang pentingnya memperhatikan perintah-perintah TUHAN. Kiranya TUHAN mempertajam pendengaran kita untuk lebih lagi memperhatikan perintah TUHAN. Di zaman sekarang ini, TUHAN dapat berbicara kepada kita dengan berbagai macam cara. Misalnya:

      • Melalui Alkitab
      • Melalui suara dalam hati
      • Secara audible (langsung terdengar di telinga)
      • Melalui hikmat yang Tuhan berikan
      • Melalui mimpi/penglihatan
      • Melalui seorang hamba Tuhan (misalnya: nubuat)
      • Melalui khotbah mimbar gereja dan persekutuan jemaat
      • Melalui peristiwa/kejadian yang terjadi di sekitar kita
      • Melalui peristiwa/kejadian yang terjadi di dalam dunia secara universal

      Diskusi:

      Mari diskusikan bersama, beberapa contoh bentuk perkataan TUHAN YESUS bagi kita di zaman sekarang ini.

      2. Telinga yang “MENGENAL” suara YESUS

      Suatu hari ketika saya berada di tengah kerumunan orang banyak dalam sebuah acara KKR, tiba-tiba ada suara seorang wanita yang memanggil “Papa.., Papa…!” dan saat mendengar suara tersebut saya langsung tahu bahwa yang memanggil itu pasti istri saya. Bagaimana saya bisa mengetahui bahwa yang memanggil itu pasti istri saya? Jawabannya adalah karena saya mengenal suara istri saya dengan baik, karena saya hidup intim dengan dia, setiap hari saya selalu bertemu dengan dia, bergaul, bercakap-cakap, curhat, dan lain sebagainya. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda dapat mengenali suara TUHAN ketika Ia berbicara kepada Anda? Dunia ini penuh dengan berbagai macam suara, dunia ini sangat berisik dan bising, untuk itu dibutuhkan kepekaan untuk dapat membedakan suara.

      Dalam dunia ada 3 jenis suara yang dapat kita dengar, yaitu:

      • Suara TUHAN
      • Suara kita sendiri
      • Suara iblis

      Untuk dapat membedakan suara-suara tersebut kuncinya adalah seberapa intim Anda dengan TUHAN dan seberapa dalam pengetahuan Anda akan kebenaran Firman TUHAN misalnya: Apakah Anda berdoa setiap hari? Membaca Alkitab? Bagaimana saat teduh Anda dengan TUHAN?

      Renungkan bersama:

      Ambil waktu sejenak dan renungkan kebenaran ini: apakah Anda dapat mengenali suara TUHAN ketika Dia sedang berbicara kepada Anda?

      3. Telinga yang “PERCAYA” kepada suara YESUS

      Kriteria ketiga dari telinga yang harus dimiliki oleh seorang murid KRISTUS ialah telinga yang percaya dan mau melakukan perintah-Nya. Apa tandanya kita percaya bahwa suara yang kita dengar tersebut adalah suara TUHAN? Yaitu bahwa kita melakukan perintah-Nya. Ada banyak orang yang mengaku percaya tetapi tidak mau melakukan perintah TUHAN, di sini ada unsur “free will”/“Kehendak Bebas”. TUHAN menciptakan manusia tidak seperti robot yang sudah diprogram untuk melakukan sederet perintah-perintah digital tanpa mempunyai kemampuan untuk menolaknya, tetapi TUNAN menciptakan manusia dengan memiliki tubuh, jiwa dan roh, di dalam jiwa manusia terdapat 3 unsur lagi yaitu: pikiran, perasaan dan kehendak. Dan jiwa ini harus ditundukkan kepada KRISTUS, sehingga dengan jalan demikian kita akan dimampukan untuk melakukan kehendak ALLAH dengan maksimal.

      Peneguhan

      Konsep kata “murid” bagi kita yang hidup di zaman sekarang ini ternyata berbeda dengan konsep kata “murid” yang dimiliki oleh orang-orang yang hidup dalam jaman di mana YESUS hidup. Namun meskipun demikian, ternyata prinsip-prinsip universal tentang telinga yang baik dari seorang murid masih tetap relevan sampai dengan hari ini, yaitu telinga yang mendengar, mengenal dan percaya kepada suara sang guru agung yaitu TUHAN YESUS KRISTUS.

      Aku mengasihi Engkau YESUS dengan segenap hatiku
      Aku mengasihi Engkau YESUS dengan segenap jiwaku

      Reff:

      Kurenungkan firman-Mu siang dan malam
      Kupegang perintah-Mu dan kulakukan
      Engkau tahu ya TUHAN tujuan hidupku
      Hanyalah untuk menyenangkan hati-Mu

      Sumber