Doa, pujian, dan penyembahan yang dinamis (KOM 340.2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
< KOM
Revisi sejak 29 September 2024 01.31 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd edition)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Ketika mereka mulai bersorak-sorai dan menyanyikan nyanyian pujian, dibuat Tuhanlah penghadangan terhadap bani Amon, dan orang-orang dari pegunungan Seir, yang hendak menyerang Yehuda, sehingga mereka terpukul kalah.

2 Tawarikh 20:22

Tujuan

Agar peserta memahami prinsip-prinsip melepaskan kuasa Tuhan melalui pujian dan penyembahan.

Penyembahan memiliki tiga dampak:

  • Terhadap Tuhan: dinikmati dan menyenangkan Tuhan.
  • Terhadap diri sendiri: membangun dan menguatkan.
  • Terhadap pihak lain: kuasa kegelapan, jiwa-jiwa, lingkungan dan lain-lain.

Tiga kebenaran tentang penyembahan yang penuh semangat Kis 16:19-40

  1. Kis 16:25 Penyembahan dimulai dengan keputusan yang Ilahi
  2. Dalam situasi yang sepenuhnya sulit, Paulus dan Silas memutuskan untuk memuji dan menyembah Tuhan.

  3. Kis 16:26 Penyembahan membawa kelepasan dari Tuhan
  4. Ketika pujian dan penyembahan dinaikkan, maka kuasa Allah turun.

  5. Kis 16:35-39 Penyembahan menciptakan dominasi yang kuat
  6. Paulus menentukan dengan cara bagaimana ia akan keluar dari penjara dan dari kota Filipi.

Lima unsur utama dalam penyembahan

Kel 30:34-36 Dalam Perjanjian Lama, bangsa Israel mempersembahkan ukupan secara fisik di dalam ibadahnya, terdiri atas empat ramuan yang dibubuhi garam:

  1. Stacte – Getah Damar, “Menyampaikan kata-kata dari hati yang bergairah”.
  2. Ketika daging dikerat, manusia rohani kita dapat dibangkitkan oleh Roh Kudus untuk menyampaikan kata-kata secara profetik.

  3. Galbanum – Getah Rasamala, “Keseimbangan dan stabilitas”
  4. Tanggung jawab kita adalah menyembah Tuhan, baik ketika sedang di dalam kemenangan ataupun ketika sedang dalam pencobaan.

  5. Onycha – Kulit Lokan, “Keluar dari lubuk hati yang terdalam”
  6. Ketika penyembahan keluar dari kedalaman roh kita; dengan keberanian dan kepercayaan, kita memperkatakan otoritas kita untuk merebut kembali apa yang telah dicuri oleh setan.

  7. Kemenyan - “Seperti warna putih”
  8. Menyatakan kemurnian di dalam hidup kita dan pembersihan melalui pekerjaan Kristus di kayu salib.

  9. Im 2:13 Garam - “Semuanya dilengkapi dengan garam”
  10. Sodium chlorida, lambang dari bumi dan surga yang datang bersama-sama. Di dalam penyembahan, jika ada persetujuan antara tubuh dan roh, antara bumi dan sorga, maka penyembahan kita berkenan kepada Tuhan!

Menyambut Roh Kudus

  1. Menginginkan pengurapan dengan hati yang lapar
    • Simson sebelumnya adalah orang yang diurapi oleh Tuhan tetapi ia tidak menghargai pengurapan itu sampai semuanya sudah terlambat!
    • Elisa adalah orang yang menghargai pengurapan. Sesungguhnya ia sangat lapar sehingga ia dengan gigih mengejar pengurapan itu di sepanjang jalan dari Gilgal ke Betel, dari Betel ke Yerikho, dari Yerikho ke Yordan.
  2. 2 Raj 4 Menyiapkan ‘Kamar Loteng’ bagi Roh Kudus melalui pengudusan
  3. Mengubah status hubungan kita dengan Roh Kudus dari ‘kunjungan’ menjadi ‘kediaman’.

  4. Menyambut Hadirat Tuhan melalui penyembahan
    • 2 Taw 5:13-14 Penyembahan membangun suatu landasan bagi mendaratnya hadirat Tuhan di tengah-tengah kita!
    • Mzm 22:4 Penyembahan adalah tempat di mana Tuhan merasa ‘seperti berada di rumah sendiri’.

Pujian dan penyembahan adalah suara peperangan

Ada 2 peristiwa dalam kehidupan bangsa Israel ketika seluruh bangsa itu berkumpul:

  • Pesta – saat Israel melakukan Penyembahan
  • Perang – saat Israel melakukan Penyerangan
  1. 2 Kor 10:3-4; Ef 6:11-12 Mengenali medan perang kita
  2. Medan perang kita bukanlah secara fisik tetapi merupakan peperangan rohani di alam roh.

  3. Mengenali karakteristik musuh-musuh kita
  4. Menjalankan strategi perang
  5. Posisi suku Yehuda dalam perkemahan Israel berada diarah Gerbang Timur, seperti rute prosesi Tuhan Yesus kelak memasuki Yerusalem untuk memerintah sebagai Raja dalam Kerajaan Seribu Tahun Damai. Doa, Pujian dan Penyembahan yang kita naikkan menjadi amunisi bagi peperangan rohani di ’langit kedua’.

Pujian dan penyembahan mendatangkan berkat

Mzm 67:1-7 Dua alasan dari berkat Tuhan melalui Pujian dan Penyembahan:

  1. Mzm 67:3 Supaya jalan Tuhan dikenal oleh dunia
  2. Mzm 67:4-5 Supaya nama Tuhan dimuliakan oleh dunia.

Mzm 67:7 Negeri dipulihkan dan bumi menghasilkan tuaian.

Pujian dan penyembahan membuat kita lebih spesifik

Dengan menjadikan pujian dan penyembahan sebagai salah satu aspek utama dalam ibadah, pengamatan menunjukkan:

  1. Ibadah menjadi lebih hidup
  2. Jemaat menjadi lebih intim dengan Tuhan
  3. Penyataan kuasa Tuhan menjadi lebih intensif
  4. Gereja semakin bertumbuh
  5. Berkat Tuhan jadi semakin nyata

Diskusi

Bagian mana dari unsur Pujian dan Penyembahan yang jarang atau tidak pernah diterapkan oleh gereja lokal kita?

Aplikasi

Buatlah sebuah pokok pemikiran tentang penerapan pujian dan penyembahan yang akan membawa kekuatan baru kepada gereja lokal Anda.

The gift of language combined with the gift of song was given to man that he should proclaim the word of God through music.

— Martin Luther

I will praise You, O LORD, with my whole heart; I will tell of all Your marvelous works. I will be glad and rejoice in You; I will sing praise to Your name, O Most High.

Psalms 9:1 (NKJV)

Sumber

  • Abraham Lalamentik dan Tim (Oktober 2020). "340.2 Doa, pujian, dan penyembahan yang dinamis". The Soldier (edisi ke-1 (ebook), Oktober 2020). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-20-1.