Terobosan Ziklag (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 6 September 2024 07.04 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ")
Lompat ke: navigasi, cari

Bagaimana Daud mengalami terobosan Ziklag?

  1. Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan (1 Samuel 30:6b)
  2. Daud bertanya kepada Tuhan (1 Samuel 30:7-8)
  3. Daud tidak menganggap yang lemah itu tidak ada harganya. Tuhan memakai yang kecil dan lemah sekalipun (1 Samuel 30:11)

1 Samuel 30:1-20, perikopnya "Ziklag terbakar -- Pembalasan Daud kepada orang Amalek",

Ketika Daud serta orang-orangnya sampai ke Ziklag pada hari yang ketiga, orang Amalek telah menyerbu Tanah Negeb dan Ziklag; Ziklag telah dikalahkan oleh mereka dan dibakar habis. Perempuan-perempuan dan semua orang yang ada di sana, tua dan muda, telah ditawan mereka, dengan tidak membunuh seorangpun; mereka menggiring sekaliannya, kemudian meneruskan perjalanannya. Ketika Daud dan orang-orangnya sampai ke kota itu, tampaklah kota itu terbakar habis, dan isteri mereka serta anak mereka yang laki-laki dan perempuan telah ditawan. Lalu menangislah Daud dan rakyat yang bersama-sama dengan dia itu dengan nyaring, sampai mereka tidak kuat lagi menangis. Juga kedua isteri Daud ditawan, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel, dan Abigail, bekas isteri Nabal, orang Karmel itu. Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: "Bawalah efod itu kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud. Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan." Lalu pergilah Daud beserta keenam ratus orang yang bersama-sama dengan dia, dan sampailah mereka ke sungai Besor. Sementara orang-orang yang mau tinggal di belakang berhenti di sana, maka Daud melanjutkan pengejaran itu beserta empat ratus orang. Dua ratus orang yang terlalu lelah untuk menyeberangi sungai Besor itu, berhenti di sana.

Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia minum air, dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam. Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit. Kami telah menyerbu Tanah Negeb orang Kreti dan daerah Yehuda dan Tanah Negeb Kaleb, dan Ziklag telah kami bakar habis." Daud bertanya kepadanya: "Dapatkah engkau menunjuk jalan kepadaku ke gerombolan itu?" Katanya: "Bersumpahlah kepadaku demi Allah, bahwa engkau tidak akan membunuh aku, dan tidak akan menyerahkan aku ke dalam tangan tuanku itu, maka aku akan menunjuk jalan kepadamu ke gerombolan itu." Ia menunjuk jalan kepada Daud ke sana, dan tampaklah orang-orang itu berpencar-pencar di atas seluruh daerah itu, sambil makan, minum dan mengadakan perayaan karena jarahan yang besar, yang telah dirampas mereka dari tanah orang Filistin dan dari tanah Yehuda.

Dan pada keesokan harinya Daud menghancurkan mereka dari pagi-pagi buta sampai matahari terbenam; tidak ada seorangpun dari mereka yang lolos, kecuali empat ratus orang muda yang melarikan diri dengan menunggang unta. Daud melepaskan semua apa yang dirampas oleh orang Amalek itu; juga kedua isterinya dapat dilepaskan Daud. Tidak ada yang hilang pada mereka, dari hal yang kecil sampai hal yang besar, sampai anak laki-laki dan anak perempuan, dan dari jarahan sampai segala sesuatu yang telah dirampas mereka; semuanya itu dibawa Daud kembali. Daud mengambil segala kambing domba dan lembu; semuanya itu digiring mereka di hadapannya, serta berkata: "Inilah jarahan Daud."

Kita barusan membaca ayat-ayat yang luar biasa kalau dikupas satu per satu, tapi hanya ada beberapa hal penting yang saya mau bagian kepada Saudara malam ini.

Pada waktu Daud bepergian dan kembali ke kotanya di Kota Ziklag dari perjalanan mereka yang jauh, tentu mereka ingin mendapatkan sambutan ketika mereka masuk ke Kota Ziklag kembali ke keluarga mereka masing-masing. Tapi pada waktu Daud dan kawan-kawannya sampai di kota di mana istri dan anak-anak mereka tinggal, ternyata kota itu sudah ludes dan habis terbakar. Istri-istri dan anak-anak mereka semua sudah tidak ada di sana.

Daud hancur hati melihat kondisi itu bahkan mereka menangis sampai rasanya sudah tidak ada lagi air mata. Mungkin Saudara pernah mengalami seperti yang dialami Daud, sampai sudah tidak bisa menangis lagi. Bagi Daud, kota ini adalah kota yang pahit, sebuah kondisi yang sangat tidak enak buat dia, sampai rasanya sudah tidak ada lagi pengharapan. Daud adalah orang yang dikasihi Tuhan, menurut firman Tuhan, dia berkenan kepada Tuhan, tapi dia harus mengalami kejadian ini. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus mengerti bahwa kita kadang-kadang diizinkan Tuhan untuk mengalami hal-hal yang rasanya pahit. Jangan hanya berpikir karena saya sudah diselamatkan, sudah pergi ke gereja, sudah kembalikan persepuluhan, sudah beri persembahan, sudah melayani, sudah paling rajin datang ke gereja, tapi kenapa kita masih punya masalah? Kenapa masih ada kejadian-kejadian yang membuat pahit?

Dengarkan baik, sebagai anak-anak Tuhan kita harus siap, seperti Daud katakan dalam Mazmur 23, Dia bawa kita ke bukit yang tinggi, tapi Dia juga izinkan kita masuk ke dalam lembah yang gelap sekalipun, tapi gada dan tongkatnya tetap menyertai kita.

Saudara harus sadar dan tahu bahwa tidak ada seorang pun juga yang akan terus berjalan seperti jalan tol, dalam jalan yang terus rasanya baik, tapi kadang-kadang Tuhan izinkan kita untuk mengalami yang tidak enak.

Ada seorang hamba Tuhan di Amerika Serikat yang dipakai Tuhan luar biasa, Jerry Sittser, pengarang banyak buku yang memberkati banyak orang. Suatu malam dalam perjalanannya berkendara dari Idaho, dia bertabrakan dahsyat dengan kendaraan lain yang dikemudikan oleh seorang pemabuk. Seluruh kendaraannya ringsek. Tiga orang yang dikasihinya, Istrinya yaitu Diana Jane, anak ketiganya perempuan, dan Mamanya juga meninggal. Dalam sekejap, tiga generasi tewas di tempat. Kalau sebagai manusia, tentu dia protes kepada Tuhan, marah kepada Tuhan. Tapi setiap pagi, dia tetap mengucap syukur, memuji-muji nama Tuhan. Dia mengalami hal yang pahit, tapi dia tetap tegar dan dia tetap dipakai Tuhan lebih luar biasa lagi.

Orang-orang yang dipakai Tuhan diizinkan Tuhan sekalipun untuk mengalami hal-hal yang rasanya pahit.

Salah satu pendiri Vineyard Church di Kanada, John Wimber, bercerita mengalami pertobatan melalui gembalanya, seorang hamba Tuhan yang begitu mengasihi Tuhan dan melayani dengan sungguh hati. Gembala dari John Wimber ini senantiasa membagikan firman Tuhan tapi saat itu John Wimber belum menjadi orang yang serius dengan Tuhan. Suatu hari, Gembala Sidang ini ditelepon oleh polisi yang mengabari bahwa anak perempuannya yang berumur 13 tahun telah tewas karena berondongan peluru di sekujur tubuhnya, oleh seseorang yang sakit jiwa, di sekolahnya.

Kemudian diadakan sebuah ibadah penghiburan di rumahnya, dan Gembala Sidang ini berkata, Tuhan, aku tidak mengerti mengapa semuanya ini terjadi, tapi aku hanya mengetahui satu hal bahwa aku memiliki Allah yang sangat baik dalam kehidupanku. Waktu John Wimber mendengar doa gembalanya ini, dalam kondisi yang begitu pahit tapi masih bisa mengucap syukur dan dia bisa berkata, Tuhan, Engkau baik, saat itu juga John Wimber jatuh tersungkur di hadapan Tuhan, komitmen mau menjadi orang yang sungguh-sungguh takut akan Tuhan.

Sebagai orang-orang percaya, ada banyak sekali tantangan-tantangan di depan, hal-hal yang Tuhan izinkan kita mengalami kepahitan dalam perjalanan kita. Saya tidak tahu kondisi apa yang Saudara bawa ketika datang ke tempat ini. Mungkin Saudara mengalami seperti hamba Tuhan Jerry Sitter dan Gembala Sidang dari John Wimber ini, atau seperti Daud. Kalau Saudara ada dalam posisi ini, mari kita lihat apa yang dilakukan Daud sehingga dari sesuatu yang pahit, dia mengalami terobosan bahkan mengalami kemenangan. Daud sudah tidak kuat lagi dan dia habis air matanya.

Terobosan Ziklag

Bagaimana Daud mengalami terobosan Ziklag?
  1. Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan (1 Samuel 30:6b)
  2. Daud bertanya kepada Tuhan (1 Samuel 30:7-8)
  3. Daud tidak menganggap yang lemah itu tidak ada harganya. Tuhan memakai yang kecil dan lemah sekalipun (1 Samuel 30:11)

Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan

1 Samuel 30:6,

Dan Daud sangat terjepit, karena rakyat mengatakan hendak melempari dia dengan batu. Seluruh rakyat itu telah pedih hati, masing-masing karena anaknya laki-laki dan perempuan. Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya.

Katakan, "Saya menguatkan kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus! " Apa pun yang Saudara alami hari-hari ini, lakukan seperti Daud, dia menguatkan percayanya kepada Tuhan!

Daud mengerti untuk tidak mencari pertolongan dari mana pun, dia kembali untuk percaya dan menguatkan percayanya hanya kepada Tuhan, karena dia tahu, yang sudah memilih dia, yang sudah memanggil dia, yang sudah mengurapi Daud, bahkan Dia punya satu goal yaitu mau menjadikan dia raja, yaitu TUHAN Allah!

Siapa yang kita percayai? Apakah kepada kekuatan-kekuatan lain? Saudara harus menguatkan percaya Saudara kepada Tuhan Yesus Kristus, karena Dia sudah memilih Saudara, memanggil Saudara, dan mempunyai satu goal dalam kehidupan Saudara yaitu masa depan yang penuh pengharapan.

Kita sudah melihat penyertaan Tuhan pada hari-hari yang lalu. Kalau dulu saja Dia tolong, justru pada tahun 2010 ini Dia akan melakukan lebih banyak perkara yang dahsyat, tapi Dia minta ayo kuatkan percaya Saudara!

Dua-tiga bulan terakhir, ada banyak kejadian bunuh diri di Jakarta. Bahkan di Jepang selama tahun 2009 ada sekitar 30.000 orang yang bunuh diri. Tren ini terus makin bertambah. Orang-orang ini adalah orang-orang yang putus asa. Kita adalah anak-anak Tuhan yang sudah dipilih, dijadikan Tuhan biji mata-Nya, hidup kita tidak sia-sia, tetap ada pengharapan dalam nama Yesus Kristus. Jangan pernah ada yang putus asa. Roh putus asa ditolak dalam nama Yesus Kristus. Dia tidak akan biarkan kita. Dia tidak akan setengah-setengah jalan, Dia akan selesaikan perjalanan Saudara sampai masuk bertemu dengan Dia!

Kita adalah anak-anak-Nya, kita memiliki goal masa depan yang penuh pengharapan! Daud yakin Tuhan pasti tolong, kita juga pasti ditolong Tuhan. Saya mau bangun iman percaya Saudara, bahwa kita punya Allah yang tidak akan membiarkan Saudara jatuh tergeletak, Dia tidak akan biarkan kita sebagai layangan putus yang dilepaskan masa bodoh begitu saja. Katakan Yesus pasti tolong saya! Yesus pasti tolong saya! Yesus pasti tolong saya! Berikan tepuk tangan buat Yesus! Dia pasti tolong saya!

Masukkan itu ke dalam iman percaya Saudara, Saudara harus pegang kuat-kuat, Saudara harus percaya kepada siapa percaya Saudara digantungkan. Saudara memberikan percaya Saudara kepada Raja di atas segala raja, Empunya dunia ini, Empunya segala sesuatu, Sorga juga Dia yang punya. Kepada Dialah Saudara gantung percaya Saudara! Jangan gantung pada manusia, pada narkoba, pada judi, di situ tidak ada pengharapan. Tapi dalam Yesus ada pengharapan. Lakukan seperti Daud lakukan.

Daud yakin Tuhan tidak pernah salah, dia mulai bergantung pada satu kekuatan yang tidak pernah mengecewakan, maka Daud mulai kuat. Pada waktu Saudara yakin telah menggantungkan diri kepada Raja di atas segala raja yang tidak pernah mengecewakan, maka Saudara pasti akan manteb!

Jadi yang pertama, dia kuatkan, karena dia tahu kepada siapa dia menggantungkan kepercayaannya, bukan kepada uang atau manusia atau raja sekedar raja, tapi kepada Raja di atas segala raja.

Daud bertanya kepada Tuhan

1 Samuel 30:7-8,

Lalu Daud memberi perintah kepada imam Abyatar bin Ahimelekh: "Bawalah efod itu kepadaku." Maka Abyatar membawa efod itu kepada Daud. Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya: "Haruskah aku mengejar gerombolan itu? Akan dapatkah mereka kususul?" Dan Ia berfirman kepadanya: "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan."

Buka paradigma Saudara, masukkan, tanamkan pada hati Saudara, dan mulai melangkah. Apa yang Daud lakukan? Dia sudah percaya, dia datang pada Tuhan. Doa Daud ini luar biasa, doanya penuh iman yang luar biasa.

Ibrani 11:6,

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Daud berdoa dengan iman yang luar biasa percaya pada Tuhan. Saudara boleh bilang, "aku percaya," mungkin Saudara berdoa dengan terlihat orang luar biasa, sampai kepala di bawah-kaki di atas model sirkus, tapi tanpa iman, itu percuma! Daud berdoa dengan iman yang sungguh-sungguh. Apa yang menunjukkan doa Daud sungguh-sungguh dan dia tahu Tuhan pasti beri jawaban? Sebelum dia pergi berdoa, dia meminta baju efod kepada imam Abyatar. Imam Abyatar memberikan baju efod kepadanya. Baju efod itu adalah breast plate, tutup depan tubuh supaya tidak tembus.

Daud sudah siap, dia tahu Tuhan pasti beri dia perintah dan kemenangan untuk melakukan peperangan. Iman percaya Daud luar biasa.

Saudara, waktu berdoa harus punya langkah yang nyata. Ada orang yang bersaksi, dia sudah punya tiga anak perempuan dan ingin punya anak laki-laki. Suami istri itu berdoa minta anak laki-laki, dan beberapa waktu kemudian istrinya hamil. Mereka berdoa dengan penuh iman percaya. Mereka sudah mempersiapkan kamarnya untuk kedatangan seorang anak laki-laki. Dindingnya dicat biru, pakaian biru, tempat tidur warna biru, pokoknya semua dipersiapkan seperti dia sudah yakin bahwa Tuhan jawab dan diberikan anak laki-laki. Imannya sampai sebegitu besar. Dan ternyata betul, waktu istrinya melahirkan, apa yang diminta dengan penuh percaya itu diberikan oleh Tuhan. Anak laki-laki itu diberi nama Samuel, artinya yang diminta itu diberikan oleh Tuhan. Mulai malam hari ini, Saudara praktekkan itu.

Tuhan bilang kepada Daud, "Kejarlah, sebab sesungguhnya, engkau akan dapat menyusul mereka dan melepaskan para tawanan." Tuhan bukan sekedar menyuruh mengejar, tapi juga bahwa Daud akan menang. Artinya, waktu Daud mulai melangkah mengejar, maka janji-janji Tuhan akan digenapi. Waktu Saudara mulai melangkah keluar, justru janji-janji Tuhan akan digenapi dalam hidup Saudara. Tapi kalau Saudara cuma diam, tidak pernah bergerak, tidak pernah melangkah, maka Saudara tidak akan pernah mendapatkan janji Tuhan. Janji-janji Tuhan akan mengikuti pada waktu kita mulai melangkah.

Ada sebuah kesaksian, ada seorang Amerika yang sakitnya macam-macam sampai harus makan 27 jenis obat setiap harinya selama bertahun-tahun. Dia adalah orang percaya, tapi imannya lemah. Sekali waktu dia dengar kebenaran firman Tuhan, dia dengar kalau dia harus mulai melangkah. Orang ini bangkitkan imannya dan teguhkan percayanya pada Tuhan, dia mulai melangkah, dia bilang pada Tuhan, "Saya tidak mau diperbudak obat, saya mau buang, saya tahu darah Yesus sanggup menyembuhkan sakit saya dan semua organ-organ tubuh saya." Dia buang semua obatnya. Iman itu mengandung resiko, tapi waktu dia berjalan penuh percaya pada Tuhan, di tengah-tengah itu memang ada ujian, tapi dia tetap menguatkan percayanya pada Tuhan, dan sekarang dia hidup sehat lepas dari obat karena Tuhan memberikan dia kesembuhan yang dahsyat dalam nama Yesus Kristus.

Daud tidak menganggap yang lemah itu tidak ada harganya

1 Samuel 30:11-13,

Kemudian mereka menemui seorang Mesir di padang lalu membawanya kepada Daud. Mereka memberi dia roti, lalu makanlah ia, kemudian mereka memberi dia minum air, dan memberikan kepadanya sepotong kue ara dan dua buah kue kismis, dan setelah dimakannya, ia segar kembali, sebab ia tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam. Kemudian bertanyalah Daud kepadanya: "Budak siapakah engkau dan dari manakah engkau?" Jawabnya: "Aku ini seorang pemuda Mesir, budak kepunyaan seorang Amalek. Tuanku meninggalkan aku, karena tiga hari yang lalu aku jatuh sakit.

Saudara, waktu Daud dan teman-temannya melihat pemuda ini, mereka memberikan dia makanan dan minuman kepadanya sehingga pemuda itu segar kembali. Pemuda ini kalau dibantai sungguh mudah, tapi Daud tidak lakukan, malah dia beri makan dan minum, padahal orang ini adalah musuhnya.

Seringkali waktu kita sedang dalam perjalanan menuju kepada terobosan, ada godaan dan ujian yang Tuhan izinkan datang. Justru Tuhan mau waktu kita mengalami ujian, kita tetap ada dalam penyertaan Tuhan dan mengerti bahwa itu adalah ujian supaya kita menang. Hati-hati, kita seringkali diuji untuk hal-hal yang tidak pernah kita duga. Kita harus berdoa, apakah ini ujian yang datang dari Tuhan. Waktu kita lakukan firman Tuhan, maka Saudara akan selamat dan mengalami terobosan.

Pemuda ini adalah pemuda yang lemah, tapi dari pemuda yang lemah ini Tuhan justru lakukan terobosan untuk Daud. Justru dari yang lemah dan tidak ada harganya, Tuhan mengadakan terobosan.

Waktu Naaman sakit kusta, dia pergi ke sana kemari, bujangnya yang kecil bilang agar dia pergi ke Nabi Elisa. Naaman mengalami terobosan karena bujang kecilnya itu yang tidak ada harganya bagi dia. Elia juga mengalami terobosan melalui Janda Sarfat yang memberinya minum dan memasak tepung untuk Elia.

Saudara yang dikasihi Tuhan, mau mengalami terobosan? Lihat, dari hal yang kecil Tuhan sanggup membuat terobosan yang besar dalam hidup Saudara. Dan Daud mengalami kemenangan, dia bawa kembali semua yang disita musuh-musuhnya dan mengalami terobosan.

Jangan Saudara anggap hal yang kecil itu tidak ada harganya, justru Tuhan banyak memakai hal-hal yang kecil karena memang firman Tuhan paradoks dengan dunia. Dunia selalu pakai yang besar, yang megah, yang pintar, tapi Tuhan memakai yang sederhana, lemah, tapi justru itu adalah kekuatan sehingga kita mengalami terobosan.

Penutup

Siap mengalami terobosan? Ayo kita lakukan dan alami seperti Daud mengalami terobosan. Tuhan memberkati.

Sekalipun aku dalam lembah kelam
Ku tak takut s'bab Kau besertaku
Sekalipun badai topan datang menerpa
Ku tak gentar s'bab Kau di sisiku

Aku percaya
Berkat-Mu atasku melimpah
Kebajikan, kemurahan s'lalu mengikutiku
Kupuji kusembah Kau Tuhan

Mari sama-sama kita berdoa. Kita lihat kondisi kita pada malam hari ini, apakah ada Ziklag-Ziklag dalam hidup Saudara yang membuat hidup Saudara menjadi pahit dan mengecewakan? Jangan Saudara diam, hanyut dengan kepahitan, dengan kekecewaan. Mungkin Saudara seperti Daud sudah tidak bisa menangis, habis-habisan. Tapi Daud tidak mau diam, dia menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan Allah, Daud tahu kepada siapa dia harus berdoa, harus percaya. Malam hari ini, Saudara punya Juruselamat, Tabib yang ajaib, Allah yang sanggup menolong apapun kebutuhan Saudara, bahkan yang mustahil untuk kita, firman-Nya katakan tidak ada yang mustahil untuk Tuhan. Jangan masukkan dalam pikiran Saudara bahwa persoalan Saudara tidak mungkin untuk ditolong. Buang itu semua dalam nama Yesus. Tapi masukkan dalam pikiran dan hati Saudara bahwa Allah kita Yesus Kristus sanggup melakukan hal yang tidak mungkin untuk Saudara.

Dia sudah panggil, Dia sudah pilih, Dia sudah selamatkan, Dia sudah benarkan Saudara, tidak mungkin Dia biarkan Saudara, Dia pasti akan menolong kita, pasti akan memberi jalan keluar. Ayo, kita kuatkan dan kembalikan percaya kita, kepada Satu Kekuatan yang dahsyat dan Empu segala-galanya, Tabib di atas segala tabib, Raja di atas segala raja, itu adalah Tuhan Yesus Kristus yang tidak akan pernah mengecewakan. Lalu kita mulai berdoa, Tuhan mau kita berdoa dengan iman, kita melangkah keluar, maka janji Tuhan akan mengikuti Saudara.

Dia pakai yang kecil dan sederhana, Dia pakai yang lemah untuk Saudara mengalami terobosan. Mari masing-masing semuanya naikkan syukur, sembah Dia.

Tuhan, Engkau kuatkan iman daripada umat-umat-Mu, tambah-tambahkan iman kepada kami semuanya. Segala keputusasaan kami mau tolak dalam nama Yesus! Segala ketidakpercayaan kami mau hancurkan dalam nama Yesus! Segala roh yang mengatakan tidak mungkin, kami tolak dalam nama Yesus! Kuatkan iman percaya Saudara kepada Tuhan Yesus, jangan goyah, jangan bimbang! Jangan takut! Jangan kuatir!

Amin.