Alami Pembebasan Seutuhnya! (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 6 September 2024 07.01 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, dan selamat pagi, semua diberkati Tuhan? Amin! Pertama-tama saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2016, tahun yang jauh lebih baik dari tahun 2015, semua sudah diberkati Tuhan berlimpah-limpah, berlimpah-limpah, berlimpah-limpah, berlimpah-limpah, dan berlimpah-limpah! Amin!

Saudara yang dikasihi Tuhan, atas nama pribadi dan semua hamba-hamba Tuhan GBI Danau Bogor Raya, GBI Rayon 7 Bogor, saya pertama-tama mau meminta maaf untuk kekurangan dalam pelayanan di hari-hari yang lalu. Tapi kita pasti akan lebih baik lagi bersama Tuhan Yesus Kristus.

Firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. (Yesaya 43:18-19)

Saudara yang dikasihi Tuhan, siapa yang mau dapat berkat yang baru, kesehatan, pemulihan? Amin!

Perjalanan seorang manusia digambarkan seperti sebuah buku. Ada halaman paling depan, adalah hari kelahiran kita. Dan setiap buku tentu ada sampul terakhir, hari kematian setiap kita. Dibuka dengan hari kelahiran, dan ditutup dengan hari kematian. Di tengah-tengah, ada begitu banyak halaman. Pada waktu setiap lembar dilewati, kita menulis apa yang terjadi dalam hidup kita. Ada pesan-pesan di setiap lembar yang ada. Setiap lembar yang sudah tertulis, sudah tidak dapat dihapus kembali. Tahun 2015 tidak akan pernah kembali lagi. Setiap perjalanan yang sudah kita lalui, tidak dapat diedit, ditulis, dihapus kembali.

Tapi, setiap kali ada lembar yang kita tutup, yang menarik adalah, selalu ada lembaran yang baru! Mari setiap kita yang hadir, mulailah menapaki tahun 2016 ini, lembar yang masih putih. Mungkin tahun-tahun yang lampau, mungkin ada hal-hal yang tidak baik dalam lembaran Saudara, mari kita di hari-hari ke depan, mulai 01 Januari 2016, kita menulis dengan kebenaran Firman Tuhan. Biarlah setiap lembar kita buka dengan sesuatu yang baru. Mari tulis sesuatu yang indah, dan biarlah kita ingat, setiap buku yang pada akhirnya akan kita tutup dengan kematian itu harus kita wariskan kepada setiap anak cucu kita.

Buku-buku ini menjadi satu warisan bagi kehidupan kita. Manusia mati meninggalkan perbuatan baiknya untuk memuliakan nama Tuhan.

Alami Pembebasan Seutuhnya!

Tuhan memberikan visi tahun 2016 adalah Tahun Pembebasan Seutuhnya! Amin!

Dalam Yohanes 4, satu waktu Tuhan Yesus kelelahan dalam perjalanan melewati kota Sikhar di Samaria. Dia duduk di pinggir sebuah sumur di kota Sikhar itu, lalu datanglah seorang perempuan Samaria.

#1 Berubah dan berbuah

Wanita Samaria, yang sudah pernah lima kali bersuami ini dan saat itu memiliki hubungan dengan seorang laki-laki lain lagi, bertemu dengan Tuhan. Dia hidup dalam ketidakbenaran. Mungkin kita bilang, saya mah ngga seperti wanita Samaria ini. Tapi dia adalah gambaran bagi kita. Mungkin keterikatan atau "suami" kita adalah uang, pekerjaan, hobi, sakit hati, dan lain-lain. Seberapa kita jadikan dalam hidup kita, barang-barang fana itu jadi keterikatan kita? Apa yang kita perlu sikapi? Begitu ketemu Tuhan Yesus, terjadilah dialog, dan akhirnya banyak orang yang menjadi percaya karena kesaksian wanita Samaria yang sudah bertemu Tuhan ini! Wanita ini berubah, tapi bukan hanya berubah, dia juga berbuah!

Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau mau mengalami Pembebasan Seutuhnya, mari berubah dan berbuah. Tuhan tidak mau kita sekedar berubah, tapi juga berbuah! Buah apa saja yang sudah kita hasilkan?

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. (Galatia 5:22-23)

Saya mau beri tips 3S: Smile, Spread the Love, dan Shalom! Biarlah ke manapun kita pergi, kita membawa damai sejahtera. Setia kepada apa yang Tuhan berikan tanggung jawab kepada kita. Waktu kita setia pada apa yang Tuhan berikan, kita juga pasti setia kepada Tuhan. Lalu buah kelemahlembutan. Kita renungkan apakah kita itu garang apa ngga, kasar apa ngga, menyakitkan hati apa ngga?

Lalu buah penguasaan diri. Kita punya penguasaan diri apa ngga? Kontrol emosi kita. Setelah puasa, ada babi hong, durian, babi panggang, sate babi. Padahal dokter bilang, jangan makan begitu, kolesterol bisa tinggi. Itu namanya tidak punya penguasaan diri.

#2 Berserah pada Tuhan

Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau seorang nabi. (Yohanes 4:19)

Wanita Samaria ini mengakui waktu bertemu Tuhan, dia akui bahwa Yesus adalah Tuhan. Menapaki 2016, Firman Tuhan katakan dari Yakobus 4:13-15, Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan,

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

Lembaran putih yang baru sudah Tuhan sediakan. Mari kita ajak Tuhan untuk menulis pertama kali. Bukan hanya untuk 01 Januari 2016, tapi tahun-tahun ke depan, mari saya mau belajar dan kita semua belajar sama-sama, ayo libatkan Tuhan nomor satu dalam setiap perencanaan.

Kita minta Tuhan tuntun! Siapa yang harus kita temui, siapa yang kita jangan temui. Tidak ada yang kebetulan. Kalau kita sudah serahkan pada Tuhan, tidak ada yang kebetulan, semua dalam genggaman tangan Tuhan. Serahkan rencana apapun dalam tangan Tuhan, agar kita berhasil dan beruntung.

#3 Menyembah dalam roh dan kebenaran

Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yohanes 4:23-24)

Menyembah dalam roh dan kebenaran itu harus menjadi gaya hidup setiap Saudara. Saudara, Tuhan tidak menghendaki kita sekedar sekali seminggu ke Gereja ini, menyembah Tuhan luar biasa, tapi lalu pulang tidak melakukan Firman Tuhan.

Tuhan kehendaki, bukan sekedar 45 menit, dan hanya 1 minggu 1 kali, tapi menjadi gaya hidup setiap hari, menjadi penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran.

Saya belum lama ini membaca satu artikel. Seorang Rabi Yahudi terkenal yang hidup pada tahun 1200-an, bernama Judah bin Samuel. Meninggal 22 Februari 1217.

Sebelum meninggal dia menuliskan nubuatan yang sebagian besar telah digenapi. Dia tulis, selama 8 tahun Yobel, Kota Yerusalem akan dikuasai Bangsa Turki. Dan betul terjadi, dari 1517 s/d 1917, kota Yerusalem itu dikuasai Bangsa Turki, negara Ottoman. Dalam waktu tahun Yobel kesembilan, menjadi satu kekosongan. Dan terjadi demikian. Kemudian dikatakan Yobel kesepuluh, Yerusalem akan dikuasai oleh Israel. Dan benar, setelah Israel merdeka, dia menguasai Yerusalem sejak 1967. Kalau satu tahun Yobel adalah 50 tahun, maka dari tahun 1967 ditambah 50 tahun adalah tahun 2017.

Berarti waktunya pendek. Kita tidak tahu apakah akan ada tahun Yobel yang ke-11. Hari-hari ini adalah The Great Jubilee, Yobel Besar. Saya tentu tidak mau memberikan "ketakutan rohani". Tapi kita sedang memasuki 2016, untuk menanti Tuhan menjemput gereja-Nya yaitu kita.

Waktu Malaikat Tuhan datang memberitakan kelahiran Yesus, itu pertama-tama diberitakan kepada Gembala. Tugas kita semua adalah memberitakan bahwa Yesus Kristus akan segera datang menjemput gereja-Nya.

Dia segera datang untuk menjemput gereja-Nya, seperti pencuri datang mencuri. Kalau kita mendengar pencuri rasanya tidak enak. Tapi Tuhan datang untuk mengambil milik-Nya. Kalau pencuri datang ke rumah, pasti datang untuk mencuri, mengambil barang yang berharga. Kalau mau bertemu Tuhan Yesus, jadikan hidup Saudara berharga di hadapan Tuhan. Waktu Dia datang menjemput, biarlah kita diambil sebagai yang berharga di mata Tuhan, orang-orang yang mau untuk berubah dan berbuah, orang-orang yang mau setiap tuntunan menomorsatukan Tuhan. Menyembah dalam roh dan kebenaran. Kita pasti bertemu Tuhan! Haleluya!

Penutup

Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. (Yehezkiel 36:26)

Memasuki 2016, Tuhan mau mengurapi kita, Dia berikan hari yang baru, hati yang taat. Dia mau buang dari kita hati yang keras.

Firman Tuhan katakan ada seorang penabur menabur benih dan jatuh di tanah yang berbatu. Hati yang berbatu bicara hati yang berdosa. Tanah berbatu tidak akan bisa menumbuhkan tanaman. Batu harus dicongkel dulu agar tanaman tumbuh dengan baik.

Tahun 2016, Tuhan mau kita mengalami Pembebasan Seutuhnya. Tuhan mau buang batu-batu dalam hati Saudara, entah batu dosa, batu sakit hati, batu kesombongan. Biarlah kita bertumbuh dan diberkati Tuhan. Buang batu sama-sama, agar kita mengalami hati yang taat pada Tuhan. Orang yang taat dengan Tuhan itu rindu untuk terus dekat dengan Tuhan.

Waktu kita pegang ayat ini, maka tahun 2016, bukan sekedar slogan pembebasan seutuhnya, tapi betul-betul Tahun Pembebasan Seutuhnya akan kita alami! Amin!

Ketika Yosua mengirimkan 12 Pengintai, mereka mengalami masalah yang sama, tapi hasilnya berbeda. Tahun yang sama, sama-sama dialami semua orang, tempat yang sama, krisisnya sama, semua sama-sama digoncang. Tapi dari 12 Pengintai itu, yang 10 fokus pada masalah, sedang yang dua lagi fokus pada janji-janji Tuhan! Demikian pula kita, kalau mau mengalami apa yang Tuhan sampaikan pada kita, Tahun 2016 adalah Tahun Pembebasan Seutuhnya, dan waktu fokus pada janji Tuhan, pasti digenapi dalam hidup Saudara dan saya! Amin!