Tidur tenteram dan aman
Inspirasi | |
---|---|
Tanggal | 18 Februari 2024 |
Penulis | Victor Pandiwidjaja |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
Berkat Tuhan tidak selalu berupa uang, karena bisa tidur dengan tenteram dan aman seperti yang tertulis dalam Mazmur 4:8 juga merupakan salah satu anugerah dan berkat Tuhan, karena bisa jadi ada orang-orang yang tidak demikian.
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.
Berkat Tuhan tidak selalu berupa uang, karena bisa tidur dengan tenteram dan aman seperti yang tertulis dalam Mazmur 4:8 juga merupakan salah satu anugerah dan berkat Tuhan, karena bisa jadi ada orang-orang yang tidak demikian.
Mazmur 4 setidaknya menjelaskan ada beberapa hal yang mungkin menjadi penyebab seseorang tidak bisa tidur dengan tenteram:
- Amarah yang menjadi dosa
- Kuatir pada kedudukan, posisi, atau jabatan
- Kuatir pada uang atau kekayaan
Marah merupakan hal yang manusiawi, misalnya jika kita menemukan sesuatu hal yang bertentangan dengan prinsip hidup, etika, atau peraturan. Namun, Daud mengingatkan dalam Mazmur 4:4, jika marah janganlah sampai berdosa. Efesus 4:26 menjelaskan bahwa jika marah, harus segera surut, paling lama hingga matahari terbenam, dan janganlah dipendam atau disimpan sebagai dendam.
Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, agar kesalahan kita pun diampuni oleh Bapa di surga Matius 6:14-15.
Memiliki suatu pekerjaan, apalagi suatu jabatan tertentu, tentu memberikan suatu kebanggaan atau rasa dihormati oleh orang lain. Mengejar prestasi, baik dalam pekerjaan, pendidikan, dan pelayanan, tentu merupakan suatu hal yang baik. Namun, mengejar atau mempertahankan suatu kedudukan hingga akhirnya menyebabkan hilangnya ketenteraman dalam hati, tentu merupakan hal yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Mengapa? Karena segala kedudukan atau kemuliaan itu milik Tuhan, Dia yang memberi pada orang-orang yang dikasihi-Nya Mazmur 4:3.
Apakah hanya orang miskin yang kuatir? Tidak juga. Ada orang yang banyak harta kekayaannya namun hidup dalam kekuatiran yang berlebihan, mungkin takut harta bendanya dicuri orang, atau bisnisnya tutup lalu jatuh miskin.
Umumnya yang sering terjadi orang kuatir, misalnya bagaimana membayar cicilan rumah atau kendaraan, uang sekolah, hutang bisnis, dan lain-lain. Orang-orang yang disebutkan di atas umumnya tidak bisa tidur dengan tenteram dan aman.
Matius 6:25-34, mengingatkan bahwa kita harus mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, karena Allah peduli dan tahu akan setiap kebutuhan kita, pasti Ia akan memenuhi setiap keperluan kita tepat pada waktunya.
Mencari Kerajaan Allah berarti mendahulukan Tuhan dalam setiap langkah kehidupan kita. Langkah praktisnya adalah dengan mencari wajah-Nya setiap pagi dengan menyembah Tuhan dan membaca Firman-Nya. Tanya dan cari tahu kehendak Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. He is our provider. Dia pasti memberikan segala berkat-Nya sesuai dengan kapasitas setiap anak-Nya.
Mazmur 4:7-8 memberikan jaminan dan penghiburan bahwa Allah itu memberikan sukacita yang berbeda dari dunia berikan, bahkan melebihi dari rasa aman dan tenteram dari orang-orang yang kelimpahan gandum dan anggur (baca: orang kaya raya).
Rasa aman yang sejati dan terpenting bukanlah dari memiliki seluruh kekayaan dunia ini, tetapi memiliki Allah yang hidup, yang melindungi dan memenuhi setiap keperluan dari anak-anak-Nya. (VP)