Buang persepsi yang salah

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 Juni 2023 06.43 oleh Leo (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Aku menyangka dalam kebingunganku: "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ...

Mazmur 31:23

Ketika keadaan buruk beruntun menimpa kita, lalu doa yang kita mohonkan seolah tidak dijawab Tuhan, maka kita bisa punya persepsi yang salah tentang Tuhan.

Pandangan ini terbangun di atas pengalaman dan fakta buruk yang sedang dialami dan terjadi akibat kehilangan pandangan melihat kehadiran Allah. Akibatnya tidak menyadari bahwa sesungguhnya Allah turut bekerja di dalam segala sesuatu yang kita alami untuk mendatangkan kebaikan.

Persepsi salah adalah "gua yang gelap" yang membuat kita terperangkap dan kehilangan kekuatan.

Seorang Gideon yang melihat kenyataan bangsanya yang dikuasai dan dikuras oleh bangsa Midian sampai miskin dan melarikan diri ke persembunyian di gua akibat penindasan Midian, melihat dirinya sebagai seorang yang telah dibuang oleh Tuhan. Dia tidak bisa menerima perkataan Tuhan bahwa dia adalah seorang pahlawan yang dipilih Tuhan untuk membebaskan bangsanya dari cengkeraman musuh. (Hakim-hakim 6:11-15)

Bagaimana dengan cara Anda melihat diri anda ketika sedang ditimpa oleh berbagai masalah yang menekan?
Apakah keadaan buruk yang terjadi membuat cara pandang Anda memakai persepsi pikiran yang salah kepada Tuhan?

Daud menyangka bahwa dirinya telah terbuang dari hadapan Allah. Kapan itu terjadi? Ketika dirundung masalah yang bertubi-tubi.

Aku menyangka dalam kebingunganku: "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu..."

Perhatikan yang Daud alami dalam Mazmur 31 ini:

  • Mengalami tahun-tahun duka, kesesakan, keluh kesah, kesengsaraan berkepanjangan yang menguras kekuatan (Mazmur 31:10-11)
  • Di hadapan para lawan dia tercela, mengejutkan dan menakutkan bagi para tetangga dan dihindari orang-orang (Mazmur 31:12).
  • Dirinya seperti bejana yang jatuh pecah dan dilupakan orang, seolah tiada (Mazmur 31:13)

Daud menjadi merasa tidak berharga dan dihindari orang seolah virus. "Musibah" ini membuatnya menganggap Tuhan telah membuangnya. Ternyata Daud akhirnya menyadari kebenaran, bahwa dia berprasangka keliru.

Apa yang membuatnya keluar dari persepsi yang salah?

  1. Daud memutuskan untuk percaya (ayat 15).
  2. Berserah kepada Tuhan, dan mengandalkan tangan Tuhan yang menghajar musuhnya (ayat 16).
  3. Daud mengejar hadirat Tuhan dan mengingini cahaya wajah Tuhan menyinariNya, karena dia bersandar akan kasih setia Tuhan (ayat 17).

Daud bergeser fokus pandangan. Dari yang awalnya begitu memperhatikan masalah dan penderitaannya, beralih kepada melihat kasih setia Tuhan dan pengenalan akan sifat Allah yang sejati.

Ketika fokus kita kepada Tuhan ganti dari fokus kepada masalah, maka kita bisa keluar dan menanggalkan persepsi yang salah. Apakah yang seharusnya menjadi titik fokus kita?

Menyadari bahwa di dalam Kristus, kita telah dikasihi Allah, dan berharga di mataNya. Perhatikan pernyataan Tuhan berikut:

Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah...... Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; ..... (1 Yohanes 3:1; 16)
Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN ...: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, .... (Yesaya 43:1; 4)

Mari renungkan firman ini, perkatakan kepada diri sendiri dan deklarasikan ...
KELUARLAH DARI SALAH PERSEPSI! (MG)

Aku menyangka dalam kebingunganku: "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku, .... (Mazmur 31:23)