Arti penting ketaatan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 4 Agustus 2010 04.34 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Arti penting ketaatan
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeAgustus 2010
MingguIII (2010-33)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3:16-18)

      Bagi seorang tentara, ketaatan kepada perwira atasan adalah suatu harga mati. Struktur komando militer sepenuhnya bergantung apakah para bawahan dapat taat kepada pimpinan di atasnya. Dalam Alkitab pun, ketaatan menjadi sesuatu yang amat penting. Ketaatan kepada TUHAN dan kepada pimpinan kita –-baik dalam pekerjaan, pelayanan-– adalah sesuatu yang sangat penting untuk kita jalankan.

      Kata “ketaatan” dalam bahasa Yunani juga mengandung pengertian mendengar, menyimpan, merenungkan, serta siap melaksanakan. Bagi kita orang percaya, ALLAH menuntut ketaatan kita dan pengakuan nyata bahwa kita percaya kepada-Nya. Ketaatan kita kepada ALLAH akan memberi arah dan petunjuk untuk kehidupan kita, yang tentunya akan melindungi kita dari hal-hal yang membahayakan, karena ALLAH tidak pernah merancangkan hal-hal yang buruk bagi kita, melainkan rancangan damai sejahtera dan hari depan yang penuh pengharapan (Yeremia 29:11). Ketaatan kepada ALLAH adalah juga pertanda bahwa kita mengasihi-Nya (baca Yohanes 15:14).

      Pertanyaan yang paling mendasar: mengapa kita harus taat?
      1. Kita harus taat agar tidak tertipu muslihat iblis (II Korintus 11:14)
      2. Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang. Jika kita tidak taat kepada ALLAH, maka kita akan sulit membedakan mana yang TUHAN atau “Hantu”. Ketaatan kepada TUHAN artinya memperhatikan dengan saksama (lihat kembali arti kata taat dalam bahasa Yunani di atas) apa yang TUHAN perintahkan kepada kita, dan tentu juga memperhatikan dengan saksama apa yang dikatakan ROH TUHAN kepada Gereja-Nya pada akhir zaman ini. Selama mata kita, keseluruhan hidup kita tertuju kepada-Nya, maka kita akan terlindungi dari tipuan iblis.

      3. Kita harus taat agar dapat mengalami pengalaman-pengalaman yang dashyat dengan TUHAN (Daniel 3:16-18)
      4. Dalam nats yang kita baca di atas, kita mendapati bahwa Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap taat kepada TUHAN walaupun mendapat ancaman hukuman mati oleh Raja Nebukadnezar apabila tidak mau menyembah patung yang ia dirikan (tips: baca seluruh Daniel 3). Mereka memilih tetap taat, apa pun harga yang mungkin harus mereka bayar. Hasilnya? Mereka bertiga mengalami pengalaman yang luar biasa dahsyat bersama dengan TUHAN. Sekali lagi, pengalaman dahsyat ini terjadi karena mereka taat kepada TUHAN, yaitu tidak mau menyembah allah lain selain TUHAN; Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, yang sekarang kita sembah dalam nama YESUS KRISTUS.

      5. Kita harus taat agar dapat memiliki kekuatan yang besar (Matius 7:24)
      6. Perhatikan baik-baik ayat ini; dikatakan barangsiapa yang melakukan apa yang dikatakan oleh TUHAN, maka ia adalah orang yang bijaksana yang mendirikan rumah di atas batu. Itu artinya, ketaatan kita menghasilkan kekuatan yang besar yaitu kebijaksanaan (wisdom) dan kekuatan yang tak tergoyahkan. Ini berbeda dengan pandangan dunia. Di mata dunia, semakin kita taat, justru posisi kita dipandang semakin lemah, misalnya: budak, pembantu, dan sebagainya. Tetapi menurut standar ALLAH, justru ketika kita semakin taat kepada-Nya, justru posisi kita semakin kuat dan hidup kita diberikan kekuatan yang luar biasa. Ini juga dilaksanakan oleh para pahlawan iman seperti Daud, Daniel, Abraham, dan lainnya. Ingin memiliki kekuatan yang luar biasa? Taat!

      7. Kita harus taat agar dapat melihat mukjizat-mukjizat (Mazmur 1:1-3)
      8. Ingatkah bahwa kata taat juga artinya mendengar, menyimpan, merenungkan serta siap melaksanakan. Orang yang taat kepada apa yang TUHAN katakan melalui Firman-Nya yang tertulis (Alkitab) dan pernyataan-pernyataan para hamba-hamba-Nya (perwahyuan/visi) maka hasilnya adalah ia akan melihat betapa banyak mukjizat terjadi dalam hidupnya, yaitu apa saja yang ia perbuat pastilah berhasil. Amin!

      Peneguhan

      Ketaatan yang sejati bersumber pada ketaatan kepada TUHAN dan tuntunan ROH-Nya. Kita sebagai orang percaya harus taat kepada ALLAH, melaksanakan setiap kehendakNya dengan sungguh-sungguh. Oleh ketaatan itu, kita memperoleh mukjizat, berkat dan penyertaanNya.

      Selain Kau tiada yang lain
      Ada padaku di Surga
      Selain Kau tiada yang lain
      Yang kuingini di bumi, yang kuingini di bumi

      Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap
      Gunung batuku dan bagianku tetaplah ALLAH selama-lamanya

      Sumber