Akibat dari menerima kasih karunia melalui iman (3)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 Mei 2023 05.06 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Yang karena iman... menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. (Ibrani 11:33-34)

Melalui berbagai kesaksian dari hamba-hamba Tuhan, kita dapat melihat beberapa akibat dari menerima kasih karunia melalui iman. Dengan mengandalkan Allah, mereka “menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan” (Ibrani 11:33). Tetapi, melalui hidup mereka, kita dapat melihat lebih banyak lagi akibat lainnya.

Melalui iman kepada Allah, mereka “menutup mulut singa-singa." Kesaksian ini berkaitan dengan apa yang dialami oleh Daniel. Musuh-musuhnya bersekongkol untuk menjebak dia melalui undang-undang yang baru yang melarang ibadah kepada Allah. “Barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa” (Daniel 6:8). Adanya peraturan yang jahat tersebut tidak membuat Daniel berhenti untuk berdoa setiap hari. “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya” (Daniel 6:11). Raja Darius, yang sebenarnya sangat menghormati Daniel, terpaksa menjalankan peraturan tersebut. “Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa” (Daniel 6:17). Keesokan harinya, Daniel ditemukan hidup, dilindungi oleh Allah yang Daniel andalkan. “Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya” (Daniel 6:23).

Dalam kesaksian-kesaksian mengenai iman ditulis juga bahwa mereka “memadamkan api yang dahsyat." Hal ini berhubungan dengan kesaksian hidup dari tiga sahabat Daniel: Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka diberikan keberanian melalui iman untuk menolak menyembah patung dewa raja, walaupun mereka diancam dengan perapian yang menyala-nyala. Setelah Tuhan memelihara mereka sehingga mereka selamat dari nyala api, sang Raja menyembah Allah. “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya” (Daniel 3:28).

Dengan iman, kita juga dapat menutup mulut singa yang mengancam kita. “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh” (1 Petrus 5:8-9). Dengan iman kepada janji-janji Allah, kita dapat memadamkan api ujian yang datang kepada kita. “Apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau. Sebab Akulah TUHAN, Allahmu” (Yesaya 43:2-3).

Doa

Ya Allah, aku aman karena mengetahui bahwa singa dan api bukanlah ancaman bagi-Mu. Anugerahkanlah kepada ku keberanian untuk melakukan apa yang berkenan di hadapan-Mu, apapun situasi yang aku hadapi. Ketika musuh yang mengaum menyerang, biarlah aku mengandalkan Engkau. Ketika situasi yang panas membakar, biarlah aku berpaling kepada Engkau, untuk kemuliaan-Mu. Amin.

Yang karena iman... menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. (Ibrani 11:33-34) Melalui berbagai kesaksian dari hamba-hamba Tuhan, kita dapat melihat beberapa akibat dari menerima kasih karunia melalui iman. Dengan mengandalkan Allah, mereka “menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan” (Ibrani 11:33). Tetapi, melalui hidup mereka, kita dapat melihat lebih banyak lagi akibat lainnya.