Akibat dari menerima kasih karunia melalui iman (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Yang karena iman... memperoleh apa yang dijanjikan. (Ibrani 11:33)

Dalam bagian Alkitab yang sedang kita pelajari dalam renungan-renungan terdahulu, kita sudah melihat kesimpulan kesaksian dari hamba-hamba Allah yang mengalami berbagai macam akibat dari menerima kasih karunia melalui iman. Dua dari akibat ini adalah bahwa mereka “menaklukkan kerajaan-kerajaan” dan “mengamalkan kebenaran." Hal tersebut sangat baik, tetapi kesaksian-kesaksian yang kita baca memperlihatkan masih ada akibat-akibat lain dari mengandalkan Allah.

Berkat yang melimpah lainnya datang dari mengandalkan Allah adalah bahwa mereka “memperoleh apa yang dijanjikan." Yeremia, seorang nabi Tuhan yang luar biasa, benar-benar mengalami penggenapan janji Allah. Ia diberikan sebuah panggilan yang sulit untuk menghancurkan kejahatan yang sudah mengakar. supaya karya Allah yang baru dapat dimulai. “Sesungguhnya, Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam” (Yeremia 1:9-10). Kelompok-kelompok agamawi yang ada akan menentang Yeremia dengan keras, tetapi Allah berjanji akan memelihara dan melindungi dia. “Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN” (Yeremia 1:19). Perlawanan yang sudah dinubuatkan benar-benar datang. “Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: "Baiklah orang ini dihukum mati!"… Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi… yang ada di pelataran penjagaan itu” (Yeremia 38:4, 6). Namun yang lebih penting, penyelamatan yang dijanjikan juga datang. “Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu” (Yeremia 38:13). “Mereka menyuruh mengambil Yeremia dari pelataran penjagaan, lalu menyerahkannya kepada Gedalya bin Ahikam bin Safan untuk membebaskannya, supaya pulang ke rumah. Demikianlah Yeremia tinggal di tengah-tengah rakyat” (Yeremia 39:14). Bahkan jauh lebih penting lagi, Tuhan terus berbicara kepada dan melalui Yeremia di tengah-tengah semua situasi itu. “Selagi Yeremia masih terkurung di pelataran penjagaan, firman TUHAN datang kepadanya” (Yeremia 39:15).

Mungkin kita tidak memiliki panggilan nabi sama seperti Yeremia. Namun kita semua dipanggil untuk “tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (Yudas 1:3). Jika kita menanggapi dengan penuh iman, banyak juga yang akan menentang kita. Kita juga harus “memperoleh apa yang dijanjikan." Kita harus mengandalkan penggenapan janji Tuhan untuk melindungi kita. “Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: "Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” (Ibrani 13:5-6).

Doa

Ya Allah segala janji, aku perlu penggenapan janji-janji-Mu. Aku harus mempercayakan diriku kepada janji karya-Mu dalam hidupku. Oleh karena itu, aku memandang Engkau kembali, tidak saja untuk melindungi aku saat aku melayani Engkau setiap hari, tetapi untuk terus menjalankan pelayanan yang Engkau sudah berikan kepadaku, dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.

Yang karena iman... memperoleh apa yang dijanjikan. (Ibrani 11:33) Dalam bagian Alkitab yang sedang kita pelajari dalam renungan-renungan terdahulu, kita sudah melihat kesimpulan kesaksian dari hamba-hamba Allah yang mengalami berbagai macam akibat dari menerima kasih karunia melalui iman. Dua dari akibat ini adalah bahwa mereka “menaklukkan kerajaan-kerajaan” dan “mengamalkan kebenaran." Hal tersebut sangat baik, tetapi kesaksian-kesaksian yang kita baca memperlihatkan masih ada akibat-akibat lain dari mengandalkan Allah.