Jangan malu bersaksi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 November 2022 09.36 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| illustration=" menjadi "| illustrationA5= | illustration1x1= | illustration16x9=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

2 Timotius 1:8,

Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.

Kita ada di era Pentakosta Ketiga di mana salah satu tugas yang harus kita kerjakan adalah menyelesaikan Amanat Agung itu. Penuaian jiwa-jiwa akan terjadi dengan cepat dan semakin banyak jiwa yang datang pada Yesus jika setiap kita bergerak mengambil bagian dalam menyelesaikan Amanat Agung ini.

Ini tugas kita semua. Ini bagian saya dan Saudara untuk memberitakan kabar baik, untuk bersaksi. Sayangnya bagi beberapa orang ada rasa malu jika bersaksi, jika berbicara tentang Yesus. Seolah-olah Yesus itu bukan siapa-siapa yang harus diceritakan padahal dunia butuh dengar tentang Yesus.

Rasa malu, sungkan, takut, membuat banyak orang Kristen tidak berani berbicara tentang Yesus.

Kita harus lepas dari kondisi ini supaya orang bisa juga mendengar tentang Yesus dari mulut kita, dari hidup kita. Kita bisa lepas tanggung jawab atas keselamatan jiwa-jiwa dengan berkata ‘itu kan tugas Pendeta. Saya bukan Pendeta. Itu kan tugas hamba-hamba Tuhan para pelayan, bukan tugas saya' hanya mencari alasan untuk menutupi rasa malu dan takut untuk bersaksi. Kita butuh Roh Kudus untuk memampukan kita. Hanya Roh Kudus yang sanggup menolong kita untuk bersaksi.

Dalam Kisah Para Rasul 1:8,

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Kita butuh Roh Kudus. Roh Kudus inilah yang akan memberi kita kuasa, kemampuan untuk melampaui rasa malu dan takut untuk memberitakan Injil. Dan hari-hari ini, di era Pentakosta Ketiga, kita semakin dipenuhi kuasa Roh Kudus. Untuk apakah? Untuk menyelesaikan Amanat Agung. Jangan berdiam diri, mulailah dari mendoakan orang-orang yang belum trima Yesus. Bergeraklah menjangkau mereka setidaknya dengan memberitakan tentang Yesus

Buanglah rasa malu itu. Tinggalkan perasaaan sungkan itu. Selama kita rindu melihat jiwa-jiwa diselamatkan maka kita akan bergerak mengambil bagian dalam kegerakan besar di era Pentakosta ketiga ini, dalam penuaian terbesar dan terakhir di jaman ini.

Mari bersaksi tentang Yesus.

Tuhan memberkati. (SB)