Bagaimana dengan hidup kita

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 November 2022 09.36 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| illustration=" menjadi "| illustrationA5= | illustration1x1= | illustration16x9=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom..... waktu serasa cepat berlalu dan tidak terasa kita sudah melewati pertengahan tahun 2021. Mazmur 90:12, "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." Adalah ayat yang sangat me-rhema untuk kita renungkan saat ini. Musa menulis Mazmur 90 yang berisi perenungan akan makna perjalanan hidup "Masa hidup kami tujuh puluh tahun, dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; ..." (10). Bagaimana dengan hidup kita? Apakah kita juga merenung seperti Musa dan minta Tuhan mengajar kita untuk menghitung hari-hari?

Kalau kita membaca kitab Raja-raja maka ada banyak silsilah raja-raja Israel dan Yehuda, yang selalu ditulis pada usia berapa menjadi raja, siapa nama ibunya dan berapa lama memerintah serta apa yang dilakukan selama menjadi raja, melakukan yang jahat di mata Tuhan ataukah melakukan yang baik. Ada pula raja yang hanya ditulis beberapa ayat walau dia hidup dan memerintah cukup lama. Hal ini karena yang dilakukan pada masa hidupnya, tidak ada hal yang dapat/ layak dicatat dalam Alkitab. Tetapi ada juga raja-raja yang dalam masa hidupnya melakukan yang baik bahkan berkenan dihadapan Tuhan, sehingga cukup banyak ayat mencatat apa yang diperbuat semasa hidupnya dan dampaknya bagi kerajaan Israel/ Yehuda.

Bagaimana dengan hidup kita? Apakah kita hanya sekedar dicatat kapan kita lahir, meninggal dan sedikit catatan tentang hidup kita? Ataukah kita rindu hidup kita berdampak bukan hanya untuk generasi pada zaman ini juga untuk kekekalan? Kita sedang hidup di zaman akhir, di mana Roh Kudus sedang dicurahkan dengan dahsyat. Di Era Pentakosta ketiga, era penyelesaian Amanat Agung di mana penuaian jiwa sedang terjadi yang terbesar dan terakhir. Biarlah kita mengerti dan bergerak bersama dalam momen ini sehingga hidup kita bermakna bagi kekekalan karena banyak jiwa dimenangkan buat Tuhan Yesus.

1 Korintus 3:10, 13,

"Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya... sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu."

Tuhan mengingatkan di ayat ini untuk kita memperhatikan juga bagaimana kita membangun kehidupan kita atas dasar iman kepada Tuhan Yesus. Bangunlah hidup kita dengan hal-hal yang berdampak pada kekekalan, yang tidak terbakar dengan api ujian, yaitu perkara-perkara di atas, jiwa-jiwa dan karakter kita yang serupa dengan Kristus.

Minta hati yang bijaksana untuk kita menjalankan hidup kita dengan hidup intim dengan Tuhan dalam doa, pujian penyembahan, baca renungkan dan lakukan Firman Tuhan, minta Roh Kuduh mampukan kita untuk mengambil pilihan yang dari Tuhan, respon yang benar, dan melakukan kehendak Allah. Doakan jiwa-jiwa, mulai menginjili dan bawa banyak jiwa untuk Tuhan. Hidup penuh Roh Kudus senantiasa dan terus menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kembali. Maranatha! (IK)