Hidup yang berbahagia (Mazmur 84)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 5 Juni 2010 07.05 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Hidup yang berbahagia (Mazmur 84)
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeJuni 2010
MingguIII (2010-24)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      “Sebab TUHAN ALLAH adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan IA berikan; IA tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!” (Mazmur 84:12-13)
      Semua orang yang hidup di atas muka bumi mencari kebahagiaan. Kebahagiaan sering menjadi motif yang mendorong orang untuk bekerja lebih keras, belajar lebih banyak, mencari uang lebih lagi dan sebagainya. Beberapa orang bahkan sampai menghalalkan cara apapun asalkan dirinya mengalami apa yang menurutnya sebagai kebahagiaan.

      Tidak ada yang salah dari keinginan untuk mencari kebahagiaan. Namun yang menjadi masalah dan salah adalah apabila fokus kehidupan kita semata-mata hanya mencari kebahagiaan. Apalagi hanya kebahagiaan di atas muka bumi. Ini adalah kebahagiaan duniawi dan sebentar saja akan berlalu. Cara apapun yang orang lakukan di atas muka bumi untuk mencari kebahagiaan, bisa saja mendatangkan kebahagiaan, namun tidak memiliki arti yang kekal. Kebahagiaan sejati yang tidak akan pernah layu dan tergantikan adalah kebahagiaan Ilahi, yaitu kebahagiaan yang kita raih ketika kita memahami Firman TUHAN dengan benar dan berjalan sesuai dengan kehendak TUHAN. Kebahagiaan sejati adalah kita menjalani hidup ini sesuai dengan rencana dan kebenaran TUHAN. Orang-orang yang hidup bahagia sesuai dengan Firman TUHAN memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

      1. Tidak terbawa oleh keadaan, namun membawa perubahan keadaan (Mazmur 84:6-7)
        Orang yang hidup dalam kebenaran Firman TUHAN dan dalam rencana TUHAN memiliki kebahagiaan yang berbeda dengan kebahagiaan standar dunia. Sementara dunia berkata bahwa kita bahagia jika kaya atau apapun yang kita mau terkabulkan, Firman TUHAN jelas berkata bahwa kebahagiaan sejati manusia adalah ketika anak-anak TUHAN meletakkan kekuatan mereka (bersandar) kepada TUHAN. Ketika melewati lembah kesedihan, justru anak-anak TUHAN tetap dapat bersukacita karena ALLAH menyertai. Kekuatan dan hadirat ALLAH-lah yang membuat anak-anak TUHAN dapat melewati tantangan hidup ini dengan sukacita.
        Sebagai agen perubahan di dunia ini, Alkitab menyatakan bahwa kita adalah garam dan terang bagi dunia. Ketika di sekeliling kita – orang-orang yang berada di dalam/sekeliling kita – menghadapi kesukaran dan kesedihan, maka kita dipanggil untuk membawa mereka kepada terang dan kekuatan KRISTUS yang melegakan, menyembuhkan dan memulihkan. Tunjukkan kepada mereka kasih TUHAN yang luar biasa dan janji-janji penyertaan-Nya yang kita tahu selama ini telah memberi kekuatan kepada kita.
      2. Apa pun yang terjadi, berjalan semakin lama semakin kuat (Mazmur 84:8)
        Kesedihan, kegetiran bahkan kegagalan bisa jadi terjadi dalam hidup kita. Namun yang terpenting bukanlah memikirkan “mengapa begini, mengapa begitu” melainkan bagaimana kita bangkit dari hal tersebut dan semakin maju. Mazmur berkata “..makin lama makin kuat, hendak menghadap ALLAH di Sion.” Orang yang kuat dan semakin kuat adalah yang tidak kehilangan fokus dalam hidup ini, yaitu bahwa seluruh kehidupan ini adalah dari, oleh dan untuk TUHAN. Orang yang memfokuskan dirinya menyenangkan hati TUHAN, mencari wajah-Nya, bergaul semakin lama semakin intim dengan TUHAN, maka apapun yang terjadi dalam hidupnya, ia justru berjalan menjalani kehidupan ini semakin lama semakin kuat.
        Orang yang berbahagia bukanlah seorang yang lemah, yang gampang menyerah, atau yang mudah putus asa. Orang yang berbahagia adalah orang yang semakin hari semakin kuat dan bertumbuh dewasa secara rohani di dalam KRISTUS.
      3. Mengisi kesehariannya dengan hadirat TUHAN (Mazmur 84:11)
        Perhatikanlah para pahlawan iman dalam Alkitab: Abraham, Musa, Daud, Petrus, Paulus dan lainnya, mereka semua memiliki ciri yang sama, yaitu senantiasa menjalankan keseharian hidup mereka di dalam hadirat TUHAN. Mereka mengisi hidup mereka dengan suasana Ilahi, yaitu senantiasa melibatkan TUHAN dalam aspek hidup mereka, tidak henti-hentinya bercakap/berdoa dengan-Nya dan hidup dalam seluruh kepenuhan ALLAH. TUHAN hidup di dalam diri mereka, dan mereka-pun tenggelam dalam hadirat TUHAN.
        Kita pun seharusnya demikian. Isilah hidup kita dengan hadirat-Nya: jangan berhenti/bosan berdoa, terus merenungkan Firman-Nya, hidup di dalam doa-pujian dan penyembahan dan libatkan TUHAN dalam segala hal di hidupmu. Apabila sesuatu yang terjadi mungkin tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, maka kita tidak akan sedih atau kecewa karena kita telah melibatkan TUHAN di dalamnya dan kita tahu bahwa ALLAH akan selalu memberikan apa yang terbaik dalam hidup kita.

      Peneguhan

      Apakah Anda mau berbahagia atau tidak, itu sebenarnya suatu keputusan, yaitu keputusan apakah Anda mau mempercayakan kebahagiaan Anda kepada TUHAN atau mengusahakannya sendiri. Bacalah bersama-sama Mazmur 84:13.

      Sumber