Tanggung jawab

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 20 September 2022 16.21 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "Gembala Sidang" menjadi "Gembala Jemaat")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. (Matius 25:23)

Pendahuluan

Setiap manusia mempunyai tanggung jawabnya masing-masing. Dari ayat di atas kita tahu bahwa idealnya tanggung jawab yang diterima seseorang dimulai dari perkara kecil. Tidak mungkin seseorang mampu menanggung tanggung jawab besar jika tidak mampu memikul tanggung jawab dalam perkara kecil. Tanggung jawab dalam perkara kecil adalah ujian untuk masuk ke dalam tanggung jawab yang lebih besar.

Isi dan sharing

Bagaimana sikap kita terhadap tanggung jawab yang sudah kita terima saat ini?

  1. Sabar dalam menjalani proses (Amsal 19:2)
  2. Kalau diibaratkan seperti naik tangga, sebelum menaiki anak tangga yang ke-2, maka harus terlebih dahulu menginjak anak tangga pertama. Demikian seterusnya sebelum menaiki ke-3, kita harus menaiki anak tangga ke-2 dahulu. Tanpa menginjak anak tangga pertama, kita bisa saja langsung naik ke anak tangga ke-2 atau ke-3, namun kita akan menghadapi resiko kecelakaan. Orang yang tidak sabar/tergesa-gesa akan cenderung salah dalam melangkah.
  3. Setia (Amsal 20:6)
  4. Tuhan tidak melihat kehebatan kita, juga tidak melihat kemampuan kita yang mungkin melebihi orang lain. Tuhan lebih melihat kesetiaan kita. Untuk menggembalakan umat Israel, Tuhan lebih memilih Musa, bukan memilih Harun yang memiliki kemampuan yang lebih dari Musa terutama dalam berkata-kata (Keluaran 4:14). Musa memiliki kesetiaan kepada Tuhan yang lebih dibandingkan Harun. Musa rela meninggalkan kehidupan yang istana yang nikmat dan tidak pernah mau kembali ke kehidupan istana. Sedangkan Harun mengabulkan permintaan orang Israel untuk membuat patung lembu dari emas.
  5. Lakukan dengan segenap hati (Kolose 3:23)
  6. Apapun tugas dan tanggung jawab yang kita terima sesuai dengan pekerjaan kita, kita harus melakukan dengan motivasi yang benar. Semua akan berhasil jika kita melakukannya dengan segenap hati. Terlebih lagi kita yang sudah terlibat di dalam pelayanan, motivasi kita adalah untuk menyenangkan hati Tuhan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Seberapa besar tanggung jawab yang kita terima kita harus menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Tuhan melihat hati kita! (Ibrani 4:13)

Pengumuman

  • Sabtu, 18 Mei 2013: Celebration of Unity, di Gelora Bung Karno, Jakarta. Perwakilan dari setiap Cabang ditentukan oleh Gembala Cabang. Tanpa bahan COOL, Gembala COOL memimpin anggota COOL-nya berkumpul untuk doa bersama di wilayahnya masing-masing dengan tema Doa Unity untuk seluruh Gereja yang ada di wilayahnya.
  • Jumat, 24 Mei 2013: Gideon Army disertai Pengurapan oleh Gembala Jemaat, di Gedung Lautan Bogor. Acara ini merupakan kerja sama antara Departemen COOL, Pemuda dan Anak (DPA), dan Profetik Doa.
Seluruh Penggembalaan, Mentor Distrik/Wilayah, Gembala/Pengurus COOL, Anggota COOL, Pengurus KPA, Jemaat di dalam Komisi Anak/Remaja/Pemuda/Dewasa Muda, dan Pelayan Bidang Profetik, diundang untuk hadir dan mendapatkan Pengurapan dari Gembala Jemaat.

Setiap manusia mempunyai tanggung jawabnya masing-masing. Dari ayat Firman Tuhan dalam Matius 25:23, kita tahu bahwa idealnya tanggung jawab yang diterima seseorang dimulai dari perkara kecil.