Bersiap untuk peperangan rohani yang besar

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 12 September 2022 06.55 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
Lompat ke: navigasi, cari

"Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba.."

Markus 4:29

Pendahuluan

Musim menuai sudah tiba! (Markus 4:29) Haleluya! Ini adalah pesan Tuhan yang kuat melalui Gembala kita. Artinya kita akan melihat penuaian jiwa yang terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Jika selama ini ada anggota keluarga, sahabat, rekan atau kerabat yang belum percaya kepada Tuhan Yesus mereka pasti akan mengalami lawatan Tuhan yang dahsyat, yang membawa mereka kepada pertobatan. Bagian kita adalah terus mendoakan dan menyatakan kasih Kristus serta senantiasa memberitakan kabar baik kepada mereka. Pesan Tuhan yang juga perlu kita perhatikan adalah di tengah penuaian jiwa yang besar di musim menuai ini, disertai dengan peperangan rohani yang semakin besar. Itu sebabnya, siap atau tidak siap, mau atau tidak mau, semua kita termasuk anggota-anggota COOL pasti masuk dalam peperangan rohani ini. Itu sebabnya kita perlu senantiasa bersiap. Paling tidak ada 3 (tiga) hal yang harus kita persiapkan, yaitu:


Isi dan sharing

  1. Perkuat kubu kubu doa
  2. Kubu-kubu doa adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kelompok COOL, dimana anggota COOL dibagi kedalam dalam kubu-kubu berjumlah 2-3 orang untuk berdoa bersama bagi jiwa-jiwa yang ada di dekat tempat tinggal (domisili) mereka agar Tuhan Yesus melawat jiwa-jiwa. “Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:19-20) Dalam era seperti sekarang ini, kubu doa bisa dilakukan dengan mengambil waktu terpisah dari pelaksanaan COOL (diatur dalam waktu tersendiri) baik secara onsite dengan penerapan prokes atau secara online melalui ZOOM atau video call.

  3. Perkuat doa keliling

    Jika dalam kubu doa kita berdoa untuk satu wilayah dari tempat lokasi kita berdoa, maka dengan berdoa keliling kita berdoa untuk jiwa-jiwa atau suatu lokasi langsung di tempatnya. Kita menjejakkan kaki di tempat yang kita doakan. Sambil berkeliling kita melakukan peperangan rohani dengan mematahkan kuasa kegelapan yang selama ini membelenggu jiwa-jiwa dan membutakan mata rohani banyak orang sehingga tidak dapat melihat terang Injil. Dengan pujian dan penyembahan yang diurapi dan penuh kuasa kita mengubah atmosfir rohani di wilayah dimana kita melaksanakan doa keliling. Dan kita percaya, sebagaimana dijanjikan Tuhan kepada Abraham, demikian akan diberikan kepada kita.

    “…berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga. Bersiaplah, jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah akan Kuberikan negeri itu." (Kejadian 13:14-17)
  4. Ambil waktu untuk berdoa & berpuasa
  5. Ada kalanya dalam peperangan rohani yang kita hadapi dengan berdoa saja tidak cukup, tetapi harus disertai dengan berpuasa.

    “Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa."' (Matius 17:19-21)
    Karenanya di masa peperangan rohani yang semakin besar ini, mari ajak semua anggota COOL untuk belajar masuk dalam doa puasa, sebagaimana yang dilakukan oleh GBI Jl. Jend. Gatot Subroto. Dan tentunya sambil berpuasa kita mengambil waktu untuk mendoakan jiwa-jiwa, baik melalui kubu doa maupun doa keliling.

Kesaksian

Masihkah ada api doa di COOL kita, apa yang terjadi saat kita bersehati untuk doa.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kuasa Doa sampai hari ini adalah sarana yang ampuh untuk menuai jiwa-jiwa di akhir zaman ini.