Kerajaan Allah di dalam gereja (KOM 350.2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 23 Oktober 2021 01.26 oleh Jaen (bicara | kontrib)
Lompat ke: navigasi, cari

“Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.”

2 Korintus 4:1

Tujuan

Menguraikan tentang hakikat Gereja sebagai salah satu bentuk ekspresi Kerajaan Allah di dunia.

Dewasa ini kata ‘pelayanan’ menjadi sesuatu yang sangat dekat dengan kehidupan orang percaya. Pada awalnya, banyak orang beranggapan ‘pelayanan’ identik dengan kegiatan gereja. Dalam beberapa dekade terakhir, pengertian akan pelayanan lebih meluas pada pelayanan di luar gereja yang dikenal dengan ‘marketplace ministry’. Kata ‘gereja’ atau ‘jemaat’ berasal dari kata bahasa Yunani adalah ekklesia (dari kata ek yang berarti keluar dan kaleo yang berarti ‘dipanggil’). Pada awalnya kata ini adalah istilah kata yang bersifat umum, namun dalam perkembangannya menjadi terminologi dalam bidang keagamaan, misalnya perkumpulan dalam sinagoge atau kumpulan orang Kristen.

Pengertian gereja

Ada dua pengertian mengenai gereja yang Tuhan ajarkan:

  1. Mat 16:18; Wah 21:9; 19:7Gereja universal
  2. Keseluruhan orang percaya di seluruh dunia yang mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.

  3. Mat 18:17; Fil 1:2Gereja lokal
  4. Kelompok orang percaya dalam satu kota atau area tertentu.

Kapasitas gereja

Alkitab menyatakan beberapa hal mengenai gereja yang Tuhan Yesus dirikan:

  1. Mat 16:18Gereja yang tidak di kuasai alam maut
  2. Allah-lah yang berkuasa atas umat-Nya.

  3. Ef 1:21-23; Rom 16:20Gereja sebagai perwakilan Allah di bumi
  4. Berkuasa atas roh-roh duniawi yang menyesatkan

  5. Gereja adalah rumah rohani
  6. Setiap orang yang ada di dalamnya dibangun dan bertumbuh di dalam kasih.

  7. Mat 16:18; Wah 21:9; 19:7Gereja pusat pelayanan
  8. Wadah dari suatu satuan pelayanan orang-orang kudus.

Panggilan pelayanan dalam gereja

Orang-orang yang melayani Tuhan dalam perjanjian lama dan perjanjian baru, adalah orang-orang yang mendapatkan panggilan secara hidup khusus.

  1. Bil 18:6Dalam perjanjian lama- imam-imam di Tabenakel
  2. “Sesungguhnya Aku ini telah mengambil saudara-saudaramu, orang Lewi, dari tengah-tengah orang Israel sebagai pemberian kepadamu, sebagai orang-orang yang diserahkan kepada TUHAN, untuk melakukan pekerjaan pada Kemah Pertemuan“

  3. 1 Pet 2:9Dalam perjanjian baru – semua orang percaya adalah imam
  4. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri.....“

    Contoh: Petrus (Matius 4:18-19; Lukas 5:1-11); Matius (Matius 9:9); Paulus (Kisah Para Rasul 9:15-16; Galatia 1:13-14)
  5. Proses pembentukan seorang pelayan
    1. Pendewasaan rohani oleh Allah melalui pengalaman hidup
    2. contoh :Abraham, Yusuf, Daud

    3. Pengembangan panggilan dan talenta melalui sistem pemuridan
    4. Contoh: Petrus, Yohanes, Yakobus, Timotius

Pengertian tentang pelayan

Di dalam Alkitab, secara etimologi, kata ‘pelayanan’ memiliki makna yang dalam. Dalam bahasa Yunani digunakan beberapa istilah, yaitu:

  1. Rom 6:22; 1 Kor 6:19-20δουλοω (douloõ)
  2. Melayani sebagai hamba /budak belian, yang melepaskan haknya.

  3. Mat 8:15; Ef 4:12διακονεω (diakoneõ)
  4. Melayani sebagai pelayan dapur, yang siap menantikan perintah.

  5. Yoh 18:22υπηρετης (hypérètés)
  6. Melayani sebagai bawahan kepada atasannya, yang taat tanpa syarat.

  7. Kis 13:2λιτουργικος (litourgikos)
  8. Melayani sebagai pelayan di depan publik, yang peduli kepada kebutuhan orang lain

Jadi setiap pelayan Tuhan adalah: seorang hamba (budak) Kristus (doulos), seorang pelayan yang selalu rindu menolong orang lain dalam memenuhi kebutuhannya (diakonos), seorang yang tidak diperhitungkan namun pelayanannya amat dibutuhkan (hypérètés), serta seorang yang selalu disorot oleh banyak orang (litourgikos).

Tugas seorang pelayan

Ef 4:11-13Adalah membangun dan memperlengkapi jemaat sesuai dengan panggilan dan talenta yang Tuhan berikan.

  1. Kerasulan
  2. Arena pelayanan yang meletakkan dasar-dasar pelayanan yang benar, membangkitkan anak-anak rohani, dan mempelopori terobosan-terobosan ke arah transformasi komunitas/kota.

  3. Kenabian
  4. Arena pelayanan yang menjadi ‘radar’ dalam perjalanan gereja, dan melatih jemaat untuk menjadi pendoa syafaat.

  5. Penggembalaan
  6. Arena pelayanan yang sifatnya memelihara perjalanan dan merawat kehidupan kekristenan jemaat.

  7. Penginjilan
  8. Arena pelayanan yang melakukan operasi perkabaran Injil untuk menjangkau orang-orang yang belum menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi.

  9. Pengajaran
  10. Arena Pelayanan yang mendesain doktrin gereja dan melengkapi jemaat dengan bahan-bahan pemuridan

  11. Pendukung
  12. Arena pelayanan yang sifatnya mendukung terselenggaranya seluruh operasi pelayanan lima jawatan didalam sebuah gereja lokal.

Keberhasilan seorang pelayan Tuhan tidaklah diukur dengan ketenaran dan kekayaan, melainkan di dalam menyelesaikan apa yang diperintahkan dengan sikap seperti yang Tuhan ajarkan.

- Lukas 19:11-27; Matius 25:14-30 -


“Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

- Lukas 17:10 -


Sistem pemerintahan gereja

Sistem pemerintahan Gereja secara umum dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu:

  1. Kongregasional
  2. Gereja kongregasional adalah gereja yang otonom, tidak mengenal struktur di atas mereka dan bukan merupakan bagian dari gereja regional atau gereja nasional.

    • Para pelayan gereja (pejabat gereja) adalah jabatan fungsional untuk melayani Firman, mengajar dan melaksanakan urusan gereja semata-mata.
    • Denominasi yang menganut sistem pemerintahan ini adalah Baptis, Evangelical Free, Congregational dan sebagian kecil Lutheran.

  3. Episkopal
  4. Dalam sistem ini; otoritas dan kewenangan terletak pada bishop yang mengawasi sekelompok gereja, bukan hanya satu gereja lokal.

    • Bishop memiliki otoritas yang untuk menahbiskan ministers atau
    imam.
    • Denominasi yang menganut sistem pemerintahan ini adalah
    Gereja Katolik, Gereja Anglikan, Gereja Orthodoks.

  5. Presbiterian
  6. Dalam sistem ini gereja dipimpin oleh para penatua (majelis), yang dipilih oleh jemaat.

    • Otoritas tertinggi dalam satu gereja lokal adalah majelis penatua dan satu majelis penatua memimpin satu gereja lokal.
    • Denominasi yang menganut sistem ini: Gereja Calvinis, GPIB, GKI, GMIT, Gereja Presbiterian.

  7. Sinodal
  8. * Istilah ‘sinode’ berasal dari kata Yunani ‘synodos’, yang berarti

    "Orang Kristen berkumpul untuk membahas kegiatan pelayanan gereja."
    Sistem pemerintahan gereja yang memberi peluang kepada para pemimpin dan jemaat-jemaat untuk bersama sama berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan, dan menjalankan organisasi.
    • Dalam sistem ini terdapat hubungan kerja antara gereja pusat dan lokal. Kewenangan dan pengambilan keputusan gereja didesentralisasikan kepada gereja lokal sehingga para pemimpin dan jemaat-jemaat dapat berpartisipasi langsung dalam pengambilan keputusan, dan menjalankan organisasi.

    Dalam hal ini, Gereja Bethel Indonesia menganut sistem Epikospal-Sinodal.

    Diskusi

    Membahas posisi gereja lokal kita terhadap topik tersebut di atas.

    • Jika belum mengalami terobosan, temukan apa penghalangnya.
    • Jika sudah mengalami terobosan, temukan saran-saran untuk lebih efektif lagi.

    Aplikasi

    Tentukan apa yang bisa Anda lakukan secara pribadi untuk merealisasikan kesimpulan diskusi tersebut di atas, sebagai sebuah kontribusi yang nyata terhadap gereja lokal Anda.


    "It should be recognized that this Church is not a social club. This is the kingdom of God on the earth. It is the Church of Jesus Christ of Latter Day Saints. Its purpose is to bring salvation and exaltation to both the living and the dead."

    — Gordon B. Hinckley


    Without God's spirit there is nothing we can do that will count for God's Kingdom Without God's spirit the church simply can be the church

    - N.T. Wright -