Info Penjelasan perihal visi 2033

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 22 November 2024 06.31 oleh Leo (bicara | kontrib)
Lompat ke: navigasi, cari

Logo Tim Teologi GBI Jalan Gatot Subroto.png

Penjelasan perihal visi 2033 dan kaitannya dengan penyelesaian Amanat Agung serta kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali sebagaimana disampaikan oleh Gembala Jemaat Induk GBI Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta

A. Latar belakang munculnya penjelasan

Selama beberapa waktu terakhir, beredar video-video di platform media seperti YouTube dan lainnya, potongan-potongan video dari Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo (“Pdt Niko”), yaitu Gembala Jemaat Induk GBI Jalan Jendral Gatot Subroto, Senayan - Jakarta (“GBI Gatsu”), yang bernuansa menyudutkan beliau seolah-olah Pdt Niko mengajarkan bahwa kiamat, atau kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, atau rapture dan semacamnya, akan terjadi pada tahun 2033.

Dengan menggunakan potongan-potongan tersebut, yang juga artinya tidak menyuguhkan secara lengkap, dinarasikan Pdt Niko memberikan pengajaran sesat karena melakukan hitung-hitungan mengenai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, yang artinya juga berlawanan dengan apa yang diusung dan dipercaya mengenai kedatangan Tuhan Yesus kedua kali oleh Sinode Gereja Bethel Indonesia,[1] (“Sinode GBI”) yaitu sinode di mana Pdt Niko dan jemaat GBI Gatsu adalah bagian daripadanya. Narasi tersebut tidaklah benar.

Tulisan ini disusun sebagai penjelasan, jawaban dan klarifikasi atas tuduhan yang dilemparkan oleh netizen, ataupun insan pejabat dan jemaat dalam Sinode GBI, dan siapa saja yang mengajukan concern dan perhatian yang sama, atau sekedar ingin mengetahui lebih lanjut mengenai apa pesan yang disampaikan Pdt Niko tentang visi 2033, penyelesaian Amanat Agung dan kaitannya dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

B. Amanat Agung Tuhan Yesus dan kedatangan-Nya yang kedua kali

1. Pemberitaan Injil sebagai pendahuluan kedatangan Kristus yang kedua kali

Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. (Matius 28:19-20 TB2)

Amanat Agung Tuhan Yesus adalah menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus, yang dapat diartikan akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran. Penuaian jiwa akan menjadikan semua bangsa menjadi murid Kristus dan hal tersebut akan terjadi sebelum Tuhan Yesus datang kali yang kedua. Hal ini dinyatakan langsung oleh Tuhan Yesus dalam Matius 24:14 TB2,

Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah kesudahan tiba.

Ini adalah jawaban Tuhan Yesus atas pertanyaan dari murid-murid-Nya tentang tanda kedatangan-Nya dan tanda kesudahan dunia (Matius 24:3). Pemberitaan Injil di seluruh dunia menjadi salah satu tanda kuat yang mendahului kedatangan Kristus kembali dan atas hal tersebut kita terus berjaga-jaga (Matius 24:4-14). Pemahaman ini juga diusung oleh Sinode GBI.[2] Arrington menyatakan bahwa Matius 24:14 sebagai peristiwa yang mendahului kedatangan Kristus yang kedua kali, sebagai kemenangan Injil dan tidak pernah terjadi sebelumnya bahwa Injil akan sedemikian rupa diproklamasikan.[3] Jadi, sebelum Tuhan Yesus datang kedua kali akan terjadi penuaian jiwa besar-besaran sebagai akibat dari Injil Kerajaan diberitakan di seluruh dunia dan menandakan Amanat Agung digenapi.

2. Pencurahan Roh Kudus, penginjilan, dan perjumpaan dengan Yesus Kristus

Bagaimana caranya Injil Kerajaan bisa diberitakan di seluruh dunia dan menyebabkan terjadinya penuaian jiwa besar-besaran sehingga Amanat Agung digenapi? Sesuai dengan nubuatan dari nabi Yoel yang tercatat dalam Yoel 2:28- 32 TB2,

Akan terjadi kemudian, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, taruna-tarunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah, api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang dahsyat dan mengerikan. Siapa saja yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan; seperti yang telah difirmankan TUHAN, dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terluput.

Yoel 2:32 berbicara tentang banyak orang akan berseru kepada nama Tuhan dan mereka yang berseru kepada Tuhan akan diselamatkan, ini berarti penuaian jiwa yang besar dan terjadi ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas semua manusia. Ayat ini pula yang dikutip oleh Rasul Petrus dalam khotbahnya dalam Kisah Para Rasul 2:17-21 ketika menjelaskan peristiwa Pentakosta yang terjadi pada para pengikut Kristus (Kisah 2:1-4). Dari penjelasannya, Petrus jelas mengaitkan peristiwa Pentakosta dengan nubuatan Yoel dan juga dengan aspek misiologis dari pencurahan Roh Kudus (Kisah 1:8; 2:33).

Nubuatan Yoel ini menegaskan janji Tuhan bahwa Roh Kudus akan dicurahkan ke atas semua manusia. Rasul Paulus menjelaskan dalam 1 Korintus 12:3 TB2,

Karena itu, aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus.

Roh Kudus adalah pribadi Allah yang menyebabkan seseorang dapat menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas semua orang maka semua orang akan mendapatkan kesempatan untuk mengenal Tuhan Yesus. Belajar dari narasi peristiwa Pentakosta dalam Kisah Para Rasul 2, khususnya khotbah Rasul Petrus dan respons pendengarnya, sebagaimana dicatat dalam ayat 14-20, maka “pentakosta” atau pencurahan Roh Kudus membuka pintu bagi pengabaran Injil dan kesempatan bagi banyak orang untuk mengenal Tuhan Yesus.[4] Kaum Pentakostal, termasuk Pdt Niko dan GBI Gatsu yang juga adalah Pentakostal, memahami bahwa pengenalan (perjumpaan) akan Yesus Kristus terjadi lewat Injil dan kuasa Roh Kudus.

Pengenalan akan Yesus Kristus oleh karena pemberitaan Injil dengan kuasa dan hadirat Roh Kudus inilah yang dimaksudkan sebagai perjumpaan yang autentik dengan Yesus Kristus (“authentic encounter with Jesus Christ through the power and the presence of the Holy Spirit”) dalam pernyataan visi Empowered21[5], yaitu suatu organisasi di mana Pdt Niko dan jemaat GBI Gatsu bergerak bersama-sama dengan gereja-gereja dan badan-badan pelayanan dunia yang bergabung dalam gerakan tersebut untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus hingga tahun 2033. Kata “perjumpaan yang autentik dengan Tuhan Yesus” tidaklah diartikan sebagai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, tetapi dengan kuasa, hadirat, dan pencurahan Roh Kudus akan membuka kesempatan bagi banyak orang untuk mengenal-Nya. Ini sejalan dengan narasi pencurahan Roh Kudus dan peristiwa Pentakosta yang telah kita pahami di atas.

Tuduhan yang dilemparkan kepada Pdt Niko bahwa perjumpaan yang autentik dengan Yesus Kristus adalah sebagai perjumpaan face-to-face dengan Tuhan Yesus, jelas merupakan tuduhan yang salah dan pengertian yang keliru.

Pencurahan Roh Kudus yang akan mengakibatkan semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengenal/mengalami perjumpaan yang autentik dengan Yesus Kristus, itulah yang selama ini didengungkan sebagai “Pentakosta Ketiga.” Pola pencurahan Roh Kudus sendiri yang dimaksudkan dalam Pentakosta Ketiga merupakan pengembangan lebih lanjut dan lebih besar dari Pentakosta Pertama dan Pentakosta Kedua (Azusa Street Revival), di mana pola menara doa: doa-pujian-penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam, terjadi.

Tetapi sekalipun semua orang mendapat kesempatan ini, tidak semua orang akan percaya dan membuka hatinya terhadap karya Roh Kudus. Akan banyak yang percaya dan menerima keselamatan seperti yang terjadi dalam Kisah Para Rasul 13:48 TB2,

Mendengar itu bergembiralah semua orang dari bangsa- bangsa lain dan mereka memuliakan firman Tuhan. Semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.

Namun ada juga akan ada yang tetap menolak untuk percaya seperti yang dinyatakan Rasul Paulus dalam 2 Korintus 4:3-4 TB2,

Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, Injil itu tertutup untuk mereka yang akan binasa, yaitu orang-orang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambar Allah.

Pencurahan Roh Kudus yang memungkinkan semua orang untuk mengalami perjumpaan (pengenalan) yang autentik dengan Yesus bukanlah paham universalisme di mana semua orang akan diselamatkan.[6]

C. Visi tahun 2033

1. Menyelesaikan Amanat Agung hingga tahun 2033

Hari-hari ini banyak hamba Tuhan, gereja, denominasi dan pelayanan- pelayanan, mendapatkan bahwa kita harus memperhatikan dengan seksama tentang tahun 2033. Tahun 2033 adalah peringatan ke-2000 tahun dari kematian, kebangkitan, kenaikan Tuhan Yesus ke surga, pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta, dan ulang tahun gereja yang ke-2000. Tahun 2033 juga memperingati perintah Yesus Kristus untuk kita menyelesaikan Amanat Agung. Betapa baik dan mulianya jika tubuh Kristus bersama-sama menuntaskan Amanat Agung dan menjadikan hal itu sebagai hadiah yang manis kepada Tuhan di peringatan ke- 2000 tahun karya keselamatan Kristus dan pencurahan Roh Kudus di Yerusalem (Pentakosta Pertama).

Walaupun tidak dapat menuliskan sikap semua unsur dalam tubuh Kristus mengenai tahun 2033, namun daftar berikut di bawah ini dapat memberikan gambaran bahwa visi tahun 2033 tidaklah diusung oleh Pdt Niko saja, tetapi oleh banyak hamba Tuhan dan denominasi bahkan organisasi dalam Kekristenan.

Organisasi Stream Visi 2023
Empowered21 Pentecostal/Charismatic That every person on Earth would have an authentic encounter with Jesus Christ through the power and presence of the Holy Spirit, by Pentecost 2033.[7]
World Evangelical Alliance (WEA) Evangelical 2033 - A Call to the Global Church of a Decade of Great Commission Effort.[8]
Global 2033 Catholic A Consortium of Leaders and Influencers catalyzing a global project of Missionary Disciples bringing the Gospel to Everyone.[9]
Rick Warren - Finishing The Task Baptist We will work together to see four “B” goals accomplished by 2033: Bibles, Believers, Body of Christ.[10]
Biblica Bible translator To Make the Scripture available in every language by 2033.[11]
Anglican Communion Anglican 1 Million Church Plants by 2033.[12]
JC2033 & World Council of Churches (WCC) Protestant The World will know that Christ is Risen by 2033.[13]
Nicky Gumbel & Pope Francis Anglican & Catholic Aim for 2033[14]
Assemblies of God (AOG)/GSJA - MM33 Pentecostal MM33 - His Mandate. Our Mission. One Million Churches by 2033.[15]
Gereja Bethel Indonesia (GBI) Pentecostal Pada tahun 2033 … 10.000 GBI bisa didirikan di Indonesia dan diseluruh dunia.[16]

Pdt Niko secara konsisten menggunakan pernyataan visi 2033 yang dikeluarkan oleh Empowered21, di mana beliau juga adalah bagian dari jajaran kepemimpinan kegerakan tersebut. Visi 2033 adalah sampai hari Pentakosta 2033 setiap orang akan mendapatkan kesempatan untuk berjumpa secara autentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa dan kehadiran Roh Kudus. Slogan yang digunakan untuk mendengungkan visi adalah “EveryONE”, sesuai nubuatan Yoel 2:28, … Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia …

2. Pemahaman tahun 2033 dan kedatangan Kristus yang kedua kali

Sesuai dengan Matius 24:14, setelah Amanat Agung selesai maka Tuhan Yesus akan datang kembali. Pengertiannya bukanlah pada tahun 2033 Tuhan Yesus pasti datang, tetapi pada tahun 2033 Tuhan Yesus bisa saja datang kembali; bisa kapan saja dan oleh karena itu harus terus berjaga-jaga dan lakukan bagian kita untuk menyelesaikan Amanat Agung.[17] Pernyataan inilah yang selalu diutarakan berulang-ulang oleh Pdt Niko di dalam menjelaskan visi 2033 beserta relevansinya dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Hal ini bukanlah untuk menebak kapan Tuhan Yesus akan datang kembali, karena sesuai dengan Matius 24:36 TB2,

Tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri (bdk. Kisah 1:7),

tidak ada yang tahu kapan hal tersebut persis terjadi. Penyampaian visi 2033 bukanlah upaya meramalkan kapan Yesus akan datang kembali, seperti yang banyak disangkakan orang kepada Pdt Niko.

Tahun 2033 adalah target untuk penyelesaian Amanat Agung supaya Gereja Tuhan bangkit dan menjadi terang.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga. (Matius 5:16 TB2)

dan bekerja bersama dalam kesatuan (unity) sebagai Tubuh Kristus memberitakan Injil Kerajaan ke seluruh dunia dan menjadikan segala bangsa murid Kristus.

Pemahaman akan kesegeraan kedatangan Kristus yang kedua kali (imminent return of Christ) juga merupakan salah satu ciri dalam Teologi Pentakosta.[18] Pentakostal menganut pemahaman kesegeraan akan kedatangan- Nya bahwa hal itu bisa saja terjadi sewaktu-waktu (Wahyu 22:20). Kembali kepada Matius 24:14, nubuatan ini diutarakan Kristus seperti akan dinubuatkan pada zaman para murid-Nya. Namun ini adalah pengharapan yang hendaknya menjadi pengharapan semua orang dan gereja Perjanjian Baru.[19] Dengan demikian setiap generasi umat Perjanjian Baru dapat mengungkapkan harapan dan kerinduan mereka agar Tuhan Yesus datang kedua kalinya terjadi pada masa mereka.

D. Kesimpulan

  1. Tugas Gereja yang utama hari-hari ini adalah menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus yaitu menjadikan segala bangsa menjadi murid Tuhan Yesus.
  2. Amanat Agung hanya bisa diselesaikan dengan kuasa Roh Kudus, itu sebabnya Tuhan akan mencurahkan Roh-Nya seperti nubuatan Yoel 2:28-32. Pencurahan Roh Kudus ini terjadi ke atas semua orang, berarti semua orang akan mendapatkan kesempatan mengalami perjumpaan secara autentik dengan Tuhan Yesus.
  3. Pernyataan “tahun 2033 setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berjumpa secara autentik dengan Tuhan Yesus melalui kuasa dan hadirat Roh Kudus” ini adalah vision statement dari Empowered21, yang menandakan cita-cita atau goal setiap orang mendapatkan kesempatan untuk mengenal Tuhan Yesus. Dalam bahasa pentakostal, ini diberi istilah “berjumpa dengan Tuhan Yesus melalui kuasa Roh Kudus.”
  4. Konteks waktu dari “perjumpaan dengan Tuhan Yesus” dalam vision statement Empowered21 adalah masa sekarang ini, bukan pada saat kedatangan Kristus yang kedua kali.
  5. Tahun 2033 adalah goal penyelesaian Amanat Agung. Apabila goal ini tercapai, artinya Injil Kerajaan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, maka sesudah itu barulah tiba kesudahannya (Matius 24:14), Tuhan Yesus datang kembali. Meskipun penyelesaian Amanat Agung sebagai salah satu tanda utama kedatangan-Nya kembali telah terpenuhi, namun tidak ada yang tahu persis berapa lama setelah itu Tuhan Yesus datang kembali. Tidak ada yang tahu kapan hari dan saat kedatangan-Nya (Matius 24:36; 25:13).
  6. Pernyataan Pdt Niko, “Saya tidak mengatakan tahun 2033 Tuhan Yesus pasti datang, sebab ini tidak alkitabiah. Tetapi yang saya katakan bahwa tahun 2033 Tuhan Yesus bisa datang; ini alkitabiah” ini sejalan dengan prinsip imminency di mana Yesus bisa datang sewaktu-waktu, dan orang percaya merasakan Ia datang segera (Wahyu 22:20). Pernyataan ini hendaknya tidak ditafsirkan sebagai upaya untuk meramal saat kedatangan Tuhan Yesus kembali. Tahun 2033 adalah target untuk penyelesaian Amanat Agung, tidak untuk dikaitkan dengan perkiraan saat kedatangan-Nya.
  7. Tuhan memberikan Pentakosta Ketiga yaitu pencurahan Roh Kudus yang mengakibatkan terjadinya penuaian jiwa terbesar dan terakhir sehingga Amanat Agung digenapi dan Tuhan Yesus akan datang kali yang kedua.

Jakarta, 4 November 2024
Tim Teologi
GBI Jendral Gatot Subroto, Jakarta

ref. BM/CS/HT

Catatan kaki

Unduh

Lihat pula