Khotbah:20101107-0830/NN

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 15 November 2010 10.29 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
Lompat ke: navigasi, cari


Mazmur 32:8, Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.

Apakah Saudara mau dituntun Tuhan? Hari ini Tuhan berkata kepada kita semua, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu”.

Saudara, supaya kita bisa mengerti sepenuhnya ajaran dari Tuhan dan jalan yang ditunjukkannya kepada kita serta nasihat-nasihat yang kita terima agar kita boleh menerimanya seperti apa yang Tuhan mau, maka tidak ada jalan lain, mata kita harus senantiasa tertuju kepada Dia. Ini penting!

Tuhan sungguh luar biasa dan hari ini Dia berkata, “Aku akan menunjukkan jalan, Aku akan memberikan nasihat, Aku hendak mengajar kamu. Mata-Ku tertuju kepadamu...”. Tetapi sekali lagi, supaya kita menangkap dengan benar apa yang Dia mau dalam ajaran-Nya, nasihat-Nya serta jalan-Nya yang harus kita tempuh, maka mata kita harus senantiasa tertuju kepada Dia. Amin!

Seperti Mazmur 123:2 yang berkata, ...seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.

Saudara, Tuhan ingatkan juga supaya kita berlaku seperti Maria, di mana ketika Tuhan Yesus datang ke rumah Maria dan Marta. Maria dikatakan duduk dekat kaki Tuhan Yesus dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Saya percaya itulah yang harus kita lakukan hari-hari ini.

Tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus

Saudara, tuntunan Tuhan yang kita terima akhir-akhir ini, sekali lagi pada awal tahun 2009, melalui Wahyu 3:11 Tuhan berkata, “Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu”.

Sehubungan dengan pesan Tuhan, “Aku datang segera!”, saya ingat pertengahan tahun 2009 Tuhan mulai berbicara, “Aku akan mencurahkan Roh-Ku!...Aku akan mencurahkan Roh-Ku!” dan Tuhan katakan ada 3 tanda pada waktu Roh Kudus dicurahkan sesuai dengan Yoel 2:28-32, yaitu sebagai berikut:

  1. Semua orang percaya akan dipakai Tuhan
  2. Yoel 2:28-29 berkata, "Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.

    Saya mau bertanya kepada Saudara, apakah hari-hari ini Saudara melihat dari anak kecil, teruna, remaja, pemuda, orang tua, kakek dan nenek dipakai Tuhan? Amin!

    Luar biasa! Kalau kita sudah melihat hal itu berarti Roh Kudus sedang dicurahkan!

  3. Akan terjadi mujizat-mujizat yang menakutkan
  4. Yoel 2:30-31 berkata, Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.

    Saudara, ini berbicara tentang goncangan. Apakah kita setuju bahwa hari-hari ini kita melihat goncangan-goncangan? Amin!

    Mungkin ada sebagian di antara Saudara yang berkata, “Pak Niko mulai tahun lalu...mungkin 2 tahun yang lalu terus ngomong goncangan...”, tetapi kalau kita lihat, Tuhan tidak pernah melakukan sesuatu sebelum Dia katakan kepada nabi-Nya untuk dikatakan kepada umat-Nya. Karena itu kita perlu memperhatikan tuntunan Tuhan. Kadang-kadang mungkin ada yang berkata, “Ngapain ngomong ini terus...?”. Tetapi sekarang kalau kita lihat Indonesia, saya kaget begitu diumumkan bahwa ada 22 gunung yang tengah bermasalah:

    • 19 gunung dengan status waspada
    • 2 gunung berstatus siaga dan
    • 1 gunung berstatus awas yaitu Gunung Merapi.

    Saya membaca di surat kabar, kalau ada sampai 15 gunung yang bermasalah itu sebetulnya sudah luar biasa, tetapi ini bukan hanya 15 gunung, melainkan 22 gunung yang berarti...”ruarrrr biasa!”

    Dan saya mau sampaikan sesuatu; ke depan ini akan terjadi goncangan-goncangan yang lebih hebat lagi! Memang rasanya tidak menyenangkan jika berbicara tentang goncangan, tetapi dari tanda yang pertama dan kedua, maka tanda ketiga dari Yoel 2:32 adalah sebagai berikut:

  5. Akan terjadi pertobatan yang luar biasa
  6. Yoel 2:32 berkata, Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan...” Haleluya! Saudara, kalau kita ingat beberapa peristiwa yang terjadi sebagai berikut:

    • 26 Desember 2004, tsunami melanda Aceh - Sumatra Utara
    • 26 Mei 2006, gempa dahsyat melanda Yogya
    • 26 Juni 2010, gempa melanda Tasikmalaya
    • 26 Oktober 2010, tsunami melanda Mentawai
    • 26 Oktober 2010, Gunung Merapi meletus

    Mengapa Tuhan ingatkan tentang “26”?

    Saudara, mari kita buka pesan Tuhan dari Hagai 2:6 sebagai berikut, sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!

    Firman Tuhan berkata, “Janganlah takut! Janganlah takut!...Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu!” Amin!

    Saudara akan melihat goncangan-goncangan yang belum pernah dipikirkan sebelumnya, tetapi apa kata Tuhan? Tuhan berkata, “Janganlah takut! ... Janganlah takut!”

    Tuhan berpesan bahwa Roh-Nya akan tetap tinggal di tengah-tengah kita, oleh sebab itu janganlah takut, mengapa?

    Sebab inilah yang akan terjadi dan sedang terjadi sesuai Hagai 2:7-10 sebagai berikut, Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

    Saudara, pesan Tuhan buat Saudara dan saya adalah, “Roh-Ku akan tetap tinggal di tengah-tengahmu!”, malah sebenarnya Roh Tuhan ada di dalam kita.

    “Janganlah takut! ... Janganlah takut!”, kata Tuhan. Mengapa? Sebab akan terjadi seperti ayat 7-10 tadi, yaitu “Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan. Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas. Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera”. Amin!

    Saudara, goncangan-goncangan yang terjadi akan membuat Rumah Tuhan lebih megah dari sebelumnya. Artinya, akan banyak orang yang bertobat! Akan banyak orang yang mengenal Tuhan Yesus! Amin!

    Saudara yang dikasihi Tuhan, begitu Merapi meletus dan Mentawai mengalami tsunami, tim kita langsung bergerak ke sana. Orang-orang kita dari YKPMI berada di tempat-tempat bencana termasuk juga Wasior yang telah kita kirimkan bantuan ke sana.

    Saudara, laporan dari Merapi waktu itu, dikatakan bahwa mereka dalam keadaan kebingungan. Mereka seolah-olah kehilangan pegangan apalagi setelah Mbah Maridjan wafat.

    Di tengah-tengah kebingungan itu, mereka memerlukan jawaban dan saya tahu bahwa jawabannya hanya satu, yaitu hanya ada di dalam Yesus Kristus Tuhan!

    Saudara, seharusnya besok dan esok lusa saya akan mengadakan KKR di Magelang dan Yogya, tetapi ternyata Tuhan yang mengadakan KKR sendiri. Tadinya Tuhan mengutus saya untuk ke sana, tetapi ternyata Tuhan mendahului. Artinya, saya nanti kapan-kapan lagi, jadi kita menunda akan hal ini.

    Tuhan hanya berkata demikian, “Aku lagi kerja!” dan saya menjawab, “Ya Tuhan, silakan Tuhan bekerja dan nanti kalau saya disuruh kembali, saya akan ke sana”.

Saudara yang dikasihi Tuhan, perhatikan hal ini! Sehubungan dengan pesan Tuhan, “Aku datang segera!”, Roh Kudus itu sedang dicurahkan. Yang Tuhan sedang kerjakan hari-hari ini adalah goncangan-goncangan dan anak-anak-Nya dipenuhi dengan Roh Kudus serta dipakai oleh Tuhan. Itulah bagian Tuhan. Tetapi sekarang, apakah bagian kita? Saudara, Tuhan hendak mengajar, menuntun, memberi nasihat dan menunjukkan jalan bagimu. Jadi apakah bagian kita itu?

Pertengahan tahun 2010 Tuhan tetap berbicara tentang pencurahan Roh Kudus, tetapi kali ini Tuhan berbicara dari Kisah 1:8, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Inilah bagian kita hari-hari ini, yaitu Saudara dan saya akan menerima kuasa. Saya yakin bukan hanya akan, tetapi sudah menerima kuasa supaya Saudara dan saya menjadi saksi Tuhan. Amin!

- Tuhan sedang menggoncang-goncangkan
- Tuhan sedang memenuhi anak-anak-Nya dengan Roh Kudus, dan
- Tuhan sedang memberikan kuasa-Nya,
dan bagian kita sekarang adalah bergerak untuk menjadi saksi Yesus!

Penghukuman

Saudara, seperti bulan yang lalu telah saya katakan bahwa di depan ini akan banyak terjadi penghukuman.

  • Kalau penghukuman terlalu berat, saya akan memperingan menjadi pendisiplinan.
  • Tetapi kalau pendisiplinan masih terlalu keras, maka saya akan perlunak lagi menjadi hajaran dari seorang bapa kepada anaknya.

Penghukuman, pendisiplinan atau hajaran yang ada di depan adalah sebagai berikut:

  1. Ada penghukuman bagi yang tidak percaya
  2. Tuhan Yesus pernah berkata dalam Yohanes 3:16-17, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

    Saudara, inilah yang akan terjadi! Jadi, penghukuman itu bukan nanti pada waktu penghukuman kekal, tetapi hari-hari ini penghukuman itu akan terjadi!

  3. Ada penghukuman jika tidak mau menginjil
  4. Kita diminta untuk menjadi saksi Yesus dan salah satu yang terpenting untuk menjadi saksi Yesus adalah kita harus menginjil!

    Saudara harus menginjil! Jadi bukan hanya saya saja yang menginjil, melainkan setiap kita harus menginjil!

    Inilah yang Tuhan mau, di mana di tengah-tengah situasi seperti ini Saudara harus memberitakan kabar baik kepada mereka karena mereka membutuhkan jawaban. Dan sekali lagi, kitalah yang diminta untuk memberitahukan jawaban itu kepada mereka, yaitu jawabannya adalah hanya di dalam Yesus Kristus Tuhan! Amin!

    Saya ingat apa yang Rasul Paulus katakan dalam 1 Korintus 9:16 yaitu, Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.

    Saya percaya bahwa ini bukanlah hanya perkataan Rasul Paulus, tetapi juga perkataan kita semua. Amin!

    Saudara harus berhati-hati! Bukankah saudara ingat tentang kisah Yunus?

    Pada suatu hari Yunus diminta untuk menginjil di Niniwe. Yunus pasti menjawab, “Ya, Tuhan...”, tetapi sesampainya di pelabuhan dia bukannya ke Niniwe melainkan ke Tarsis yang berlawanan arahnya! Jadi Yunus lari dari tugasnya untuk menginjil. Untuk itulah dia dihukum di mana dia masuk ke dalam perut ikan selama 3 hari 3 malam.

    Saya mau bertanya kepada Saudara, siapa di antara Saudara yang pernah masuk ke dalam perutnya ikan? Pasti semua tidak ada yang mengangkat tangannya. Tetapi mari kita bayangkan sebentar seperti apakah masuk ke dalam perut ikan itu. Keadaan di dalam perut ikan itu pasti seperti ini:

    1. Bau
      Yaitu orang yang dari mulutnya selalu keluar kata-kata omelan yang “bau”, karena ada kepahitan didalam hatinya.
    2. Gelap
      Yaitu orang yang melihat masa depannya semakin suram, bukan semakin cerah.
    3. Susah bernapas
      Yaitu orang yang sedang mempunyai ‘uneg-uneg’, sakit hati, kepahitan, kecewa serta ketakutan, sehingga tidak bisa bernafas lega.

    Dalam salah satu KKR yang baru-baru ini diadakan, ada seorang bapak yang selama 38 tahun tidak bisa bernapas lega seperti itu. Jadi dia hanya bisa bernapas dengan tersendat-sendat selama 38 tahun! Tetapi malam itu dia dijamah oleh Tuhan dan untuk pertama kalinya sejak 38 tahun yang lalu, dia bisa bernapas dengan lega dan berkata, “Haleluya!”

    Saya percaya mungkin ada beberapa orang di antara Saudara yang tidak bisa bernapas lega seperti itu. Dan orang yang sedang mempunyai ‘unek-unek’, sakit hati, kepahitan, kecewa serta ketakutan akan susah untuk bisa bernapas lega. Karena setiap kali ingin bernapas lega, teringatlah dia akan seseorang yang menyakiti hatinya sehingga napasnya menjadi tertahan. Itu artinya, dia "sedang berada di perut ikan".

    Apakah Saudara mau keluar dari perut ikan? Hanya ada 1 cara, yaitu bertobat!

    Saudara, ketika Yunus berada di perut ikan, dia diperhadapkan 2 hal oleh Tuhan, yaitu: "bertobat" atau "tidak bertobat", tetapi puji Tuhan akhirnya Yunus bertobat. Dan karena bertobat, dia keluar dari mulutnya ikan. Saya yakin kalau Yunus tidak bertobat maka dia tidak keluar dari mulut ikan, melainkan dari duburnya ikan!

    Saudara yang dikasihi Tuhan, inilah adalah pesan Tuhan dan Tuhan mau kita menjadi saksi Yesus dan kita harus menginjil! Menginjil adalah tugas kita dan jangan sampai kita masuk ke dalam perutnya ikan. Saya percaya di tempat ini kita semua telah mendengar firman Tuhan dan saya percaya kita akan menginjil serta menjadi saksi Yesus, sebab itulah bagian kita. Amin!

Saya ingin bertanya sekali lagi, apakah Saudara siap menjadi saksi Yesus? Untuk itu mari kita teruskan tentang menjadi saksi Yesus. Saya diingatkan tentang Nuh, di mana alkitab berkata, “Kedatangan Tuhan Yesus sama keadaannya dengan waktu zaman Nuh. Mereka tidak sadar akan air bah. Mereka makan, minum, kawin dan mengawinkan sampai Nuh masuk ke dalam bahtera. Air bah datang dan mereka baru sadar tetapi terlambat!” (Matius 24:37-39)

Saudara yang dikasihi Tuhan, Nuh mendapatkan kasih karunia dari Tuhan pada waktu itu sehingga hanya Nuh dan keluarganya yang selamat dari air bah tersebut. Mengapa Nuh mendapat kasih karunia seperti itu? Dikatakan karena Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah (Kejadian 6:9).

Penganiayaan

Saudara, biarlah kita hidup dengan tidak bercela dan biarlah kita terus hidup setiap hari bergaul erat dengan Tuhan. Jaga ini baik-baik! Orang yang dibenarkan seperti kita ini sekarang diberi tuntunan tentang “Aku segera datang”, tetapi kalau hal ini Saudara perkatakan, jangan mengharapkan bahwa semua orang pasti akan menerimanya dan berkata, “Amin! Amin!”. Itu belum tentu!

Kepada Nuh, Tuhan berkata pada waktu itu bahwa air bah akan datang dan Nuh disuruh membuat bahtera. Ini merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Mungkin hari-hari ini ada orang yang menganggap, “Apa itu kedatangan Tuhan? Apa itu goncangan! Tidak masuk akal!”, ini persis seperti pada waktu zaman Nuh.

Tetapi ketika itu Nuh dengan tekun tetap membangun bahtera. Mari kita bayangkan sejenak, pada waktu Nuh membangun bahtera di atas sebuah gunung, orang-orang yang lewat pasti bertanya, “Nuh, apa yang kamu buat ini?” tentu Nuh akan menjawab, “Bahtera”. Orang-orang tersebut pasti akan heran dan berkata, “Bahtera? Di atas gunung? Apa tidak salah, Nuh?! Apakah kamu sudah gila?”. Saudara, untuk menjadi saksi Yesus, hari-hari ini bisa mengalami hal yang seperti itu! Tetapi kita harus tetap konsisten dan memperkatakannya sebab itulah yang Tuhan mau kita lakukan.

Apakah Saudara mau hidup berbahagia? Untuk itu marilah kita mendengar perkataan Tuhan Yesus tentang rahasia hidup berbahagia: Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu." (Matius 5:10-12)

Memang kalau mendengar khotbah tentang “berkat-berkat” rasanya “Amin!”-nya begitu kencang, tetapi begitu masuk ke sisi yang lain seperti “aniaya”, dan sebagainya biasanya terdiam. Tetapi biarlah saya mau mengajar Saudara, kita mendengar “berkat” dan kita juga mendengar “aniaya” namun “Amin!”-nya tetap sama!

Memang seorang hamba Tuhan seperti saya harus mengabarkan 2 sisi dengan berimbang. Jangan hanya ke salah satu sisi terus karena itu akan menyesatkan, mengapa? Karena memang harus seimbang dan biarlah kita yang mendengarnya juga menjadi seimbang. Jadi, ketika mendengar tentang “berkat” kita akan berteriak, “Amin!”, begitu pula ketika mendengar tentang “aniaya”, kita juga berteriak “Amin!”, sebab kita semua adalah saksi-saksi Yesus yang dipersiapkan oleh Tuhan dan inilah saatnya yang saya tahu terutama untuk Indonesia yang sedang membutuhkan jawaban.

Saya tidak tahu mengapa 22 gunung tengah bermasalah yang mana ini tidak masuk akal! Dan goncangan ini bukan hanya gunung saja, belum lagi gempa, masalah ekonomi, dan sebagainya. Tetapi puji Tuhan karena kita adalah orang yang mengerti tuntunan firman Tuhan.

Biarlah hati bapa berbalik kepada anaknya dan hati anak kepada bapanya!

Pelajaran tentang hubungan orang tua dan anak dari kisah Nuh

Sehubungan dengan Nuh, Tuhan berbicara sesuatu yang sangat kuat ketika saya berada di tanah perjanjian dan inilah yang akan saya sampaikan kepada Saudara sekarang.

Nuh mempunyai 3 orang anak, yaitu Sem, Ham dan Yafet. Dikatakan bahwa Nuh adalah orang pertama yang membuat kebun anggur. Jadi, orang pertama di dunia yang membuat kebun anggur itu adalah Nuh.

Pada suatu hari, mungkin karena ‘kebablasan’, Nuh minum anggur hingga mabuk. Begitu mabuk Nuh telanjang! Sekarang mari kita lihat sikap dari ketiga anaknya yang melihat ayahnya yang seperti itu.

  1. Ham
    Ham disebut bapa Kanaan. Dia adalah anak bungsu dan ketika melihat ayahnya yang seperti itu, dia berbicara kepada saudara-saudaranya tentang aurat ayahnya. Saya yakin omongan nya ini tidak bagus untuk seorang anak kepada bapaknya. Artinya dia melecehkan, dan sebagainya. (Kejadian 9:22)
  2. Sem dan Yafet
    Sikap Sem dan Yafet berbeda dengan Ham, ketika mereka mengetahui bahwa ayahnya seperti itu, mereka justru mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu berjalan mundur menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya tersebut. (Kejadian 9:23)

Ketika Nuh sadar, apa yang terjadi? Nuh mengutuk anaknya yang bernama Ham dan berkata, “Terkutuklah kamu bapa Kanaan, kamu akan menjadi hamba yang hina bagi saudara-saudaramu!” (Kejadian 9:24-25). Dan ternyata kutuk itu terjadi!

Kalau kita lihat Bileam ketika disuruh mengutuki Israel oleh Raja Balak, tetapi karena yang mau dikutuki tidak layak untuk dikutuk, maka Israel itu tidak bisa dikutuk. Jadi kalau kutuk itu terjadi, berarti Tuhan memberikan izin untuk itu.

Saudara, Tuhan sedang berbicara begitu kuat tentang hubungan antara orang tua dengan anak. Bukan hanya antara bapa dan anak secara jasmani, tetapi juga secara rohani. Ini berbicara kepada pimpinan yang dihormati di mana hal itu ada tata kramanya.

Terus-terang saja ketika saya melihat akhir-akhir ini di televisi, bagaimana orang berdemonstrasi dan memaki-maki orang yang di atasnya. Saya melihat bagaimana anak-anak mengata-ngatai orang tuanya dan sepertinya itu wajar bagi mereka karena memang orang tuanya ‘brengsek’. Melihat itu saya sedih dan saya tahu bahwa inilah salah satu penyebab mengapa Indonesia mengalami hal yang seperti ini.

Saudara, kalau kita baca Maleakhi 4:5-6 yang berkata, Sesungguhnya Aku akan mengutus nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.

Saudara, kalau hubungan antara orang tua dan anak tidak benar dan tidak sesuai dengan firman Tuhan, maka Tuhan akan datang mengutuk serta memukul bumi sehingga musnah!

Saya ingat pada waktu saya masih sekolah dulu di SMP dan SMA, itu ada pelajaran yang bernama “Budi Pekerti”, namun sekarang pelajaran ini sudah tidak ada lagi. Dalam pelajaran budi pekerti diuraikan bagaimana kita harus memperlakukan orang tua, hubungan dengan orang tua dan kepada orang-orang yang harus dihormati, jadi ada tata kramanya.

Dulu kalau ada seorang anak yang hubungan dengan orang tuanya tidak beres, orang Jawa biasanya sering berkata, “Nanti kualat loh!”. Tetapi sekarang jarang kita mendengar tentang “kualat” ini. Mengapa? Karena dianggap sudah menjadi hal yang biasa. Tetapi saya mau katakan bahwa itu bukan hal yang biasa, karena sudah melenceng dari firman Tuhan. Oleh sebab itu saya tahu bahwa hari-hari ini saya harus berbicara tentang hal itu. Untuk menyampaikan kepada Indonesia bahwa ini harus diperbaiki. Sebab kalau sudah kehilangan penghormatan kepada orang yang di-‘tua’-kan maka itu sudah tidak benar. Amin!

Pelajaran tentang hubungan orang tua dan anak dari kisah Daud

Saudara, saya ini dipanggil Tuhan untuk melayani-Nya dengan satu tugas pokok. Jadi pada waktu Tuhan memanggil saya Dia tidak berkata, “Niko, kamu jadi pendeta!”. Bukan seperti itu! Pendeta memang hanya namanya saja tetapi yang menjadi tugas pokok saya adalah: menjadi alat Tuhan untuk merestorasi Pondok Daud. Sehingga kalau saya bergerak di situ maka pengurapan Tuhan akan turun begitu kuat. Dan sebagai salah satunya adalah untuk membawa jemaat masuk ke hadirat Tuhan sehingga jemaat mengalami kegairahan dengan Tuhan dan cinta kepada Tuhan.

Kalau Saudara sudah kehilangan gairah kepada Tuhan, maka Saudara tidak akan melakukan apa-apa. Tetapi kalau Saudara dalam kondisi bergairah dengan Tuhan, maka apa yang firman Tuhan katakan pasti akan Saudara lakukan. Amin!

Inilah tugas saya, yaitu membawa jemaat masuk ke hadirat Tuhan dan bertemu dengan Tuhan, sehingga dalam hidup ini saya banyak belajar dari Daud, karena Daud itulah yang Tuhan berikan tentang Pondok Daud.

Alkitab mencatat dan ini Tuhan sendiri yang berkata, Aku telah menemukan Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku karena dia melakukan kehendak-Ku”. (Kisah 13:22)

Saudara, kalau kita lihat kehidupan Daud, itu begitu luar biasa! Daud banyak berbuat salah bahkan dosanya tidak tanggung-tanggung seperti peristiwa Batsyeba di mana Daud membunuh suaminya. Tetapi mengapa Tuhan berkata, “Aku telah menemukan Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku karena dia melakukan kehendak-Ku”?

Daud dan Saul (bagaimana Daud memperlakukan Bapanya)

Hal ini karena di sisi lain ada sesuatu yang Daud lakukan secara luar biasa, terutama tentang hubungan antara orang tua dengan anak tadi.

Saudara mungkin ingat tentang Saul dan Daud, katakanlah Saul adalah bapa bagi Daud. Tetapi saya katakan bahwa Saul adalah bapa yang ‘brengsek’. Mengapa?

Karena Daud yang seharusnya dia bina sebagai anaknya, namun ketika Daud menang perang dan para gadis menari-nari sambil berkata, “Saul mengalahkan musuh beribu-ribu, tetapi Daud mengalahkan musuh berlaksa-laksa!”, mendengar ini, mulai hari itu Saul mulai ada ganjalan kepada Daud karena dia iri kepada Daud. Roh jahat diizinkan masuk dan menguasai Saul sehingga setiap kali dia berusaha untuk membunuh Daud. Daud lari dari Saul karena dia dikejar-kejar hendak dibunuh.

Saul adalah tipe atau gambaran dari bapa yang ‘brengsek’, tetapi bagaimana respons Daud sebagai anak? (1 Samuel 18-31)

  1. Daud tidak pernah memaki-maki Saul
    Saya tidak pernah menemukan dalam alkitab bahwa Daud pernah memaki-maki Saul!
  2. Daud tidak mengambil kesempatan untuk membunuh Saul
    Sebagai jalan pintas, tentu Daud bisa membunuh Saul sehingga permasalahannya selesai karena Tuhan telah mengizinkan dua kali kesempatan kepada Daud untuk membunuh Saul. Tetapi apa kata Daud? Daud berkata, “Kiranya dijauhkan daripadaku untuk menjamah orang yang diurapi!”
  3. Daud berkabung ketika Saul mati
    Ketika Saul mati, Daud sungguh-sungguh berkabung. Kita lihat bahwa Saul adalah bapa yang ‘brengsek’ tetapi Daud sebagai anak melakukan yang seperti itu.

Daud dan Absalom (bagaimana Daud memperlakukan anaknya)

Daud memiliki anak yang bernama Absalom. Kalau tadi kita lihat tipe bapa yang ‘brengsek’, maka sekarang kita melihat tipe anak yang ‘brengsek’. Apa yang dilakukan Absalom terhadap Daud?

Ternyata Absalom mau bersaing dengan Daud sehingga dia menyusun kekuatan untuk menyaingi ayahnya. Kalau ada orang yang keluar dari pengadilan dengan keadaan dikalahkan pada waktu itu, maka Absalom mendatanginya dan berkata, “Kamu kalah ya? Coba kalau aku jadi raja, kamu pasti menang!”. Itulah yang dia tanamkan! Pokoknya orang-orang yang kecewa didatanginya, seolah-olah dihibur supaya berpihak kepadanya. Akhirnya memang benar di mana dia bisa mengumpulkan orang-orang dengan pengaruh itu dan dia mengadakan kudeta kepada ayahnya sendiri!

Apa yang menjadi langkah Daud?

Daud tidak langsung melawan Absalom, melainkan dia turun dari singgasananya dan lari dari anaknya ini sambil menangis karena dikejar untuk dibunuh oleh anak kandungnya sendiri.

Ternyata Absalom tidak hanya melakukan itu saja, tetapi dia mempermalukan bapanya lebih lagi. Absalom membuat panggung yang besar dan gundik-gundik ayahnya disetubuhi sambil dipertontonkan di muka orang banyak. Ini sungguh-sungguh anak yang luar biasa!

Apa yang terjadi pada akhir hidup Absalom? Siapakah yang mati terlebih dahulu? Ternyata Absalom-lah yang mati terlebih dahulu.

Pada waktu Absalom mati, peristiwanya sangat menyedihkan dan Daud menangis melolong-lolong sambil berkata, “Anakku Absalom, anakku, anakku Absalom! Lebih baik aku yang mati menggantikan kamu!”, sehingga Jenderalnya yang bernama Yoab marah kepada Daud dan berkata, “Baginda, kalau baginda seperti ini, bagaimana dengan orang-orang yang membela baginda?”

Saudara, inilah yang terjadi di antara Daud dengan anaknya Absalom (2 Samuel 15-19)

Daud dan Simei (bagaimana Daud memperlakukan orang lain)

Ketika Daud sedang lari dari Absalom dan di tengah-tengah kesusahannya yang luar biasa sampai dikatakan bahwa Daud tidak memakai kasut, tiba-tiba muncul seorang yang bernama Simei, seorang kerabat dari Saul. Apa yang dilakukan Simei?

Simei memaki-maki dan mengutuki Daud di muka orang banyak. Pada waktu itu, Abisai pengawal Daud berkata, “Tuan, mengapa tuan biarkan anjing mati ini mengutuki tuan? Biar kupenggal kepalanya!”, namun jawab Daud, “Jangan kau lakukan itu! Siapa tahu memang Tuhan yang menyuruh dia mengutuki aku. Dia mengutuki aku, sedangkan anak kandungku ingin membunuh aku! Tetapi biarlah Tuhan mengganti kutuk yang diberikan oleh orang itu menjadi berkat!”. Inilah Daud!

Namun ketika Daud kembali menjadi raja, yang pertama-tama menyambut adalah Simei tadi. Simei datang kepada Daud dan meminta ampun kepadanya. Apa kata Daud? Kata Daud, “Baiklah engkau aku ampuni dan aku berjanji engkau tidak akan aku bunuh dengan pedang!”. Dan ternyata janji itu ditepati.

Pada waktu Daud sudah menyerahkan Salomo untuk menjadi raja, menjelang hari terakhir dari hidupnya, Daud memanggil Salomo dan memberikannya nasihat serta menitipkan 3 nama kepada Salomo yang salah satunya adalah Simei. Pada waktu itu Daud berkata kepada Salomo, “Anakku, engkau seorang yang berhikmat, engkau tahu orang ini dan janganlah lepaskan dia dari hukuman! Dan jangan biarkan dia turun ke dunia orang mati dengan tidak berdarah!”.

Saudara, saya membaca Alkitab Hidup Berkelimpahan tentang hal ini dan di situ ada komentar yang dibuat oleh kumpulan orang-orang sekarang ini. Komentarnya demikian, “Sayang Daud yang hidupnya dijalani dengan bagus akhirnya ditutup dengan kepahitan seperti itu”.

Melihat komentar seperti itu saya teruskan membaca kisah tentang Simei. Ternyata Salomo menjalankan perintah Daud dan dia memanggil Simei serta berkata kepadanya, “Aku buatkan kamu rumah di Yerusalem. Jangan kamu keluar dari rumah itu! Kalau kamu keluar dari rumah itu, kamu akan dihukum mati! Dan darahmu akan ditanggungkan kepadamu sendiri. Setuju?” Dan Simei menjawab, “Setuju!”. Jadi ada perjanjian antara Salomo dan Simei. Apa yang terjadi setelah itu?

Setelah 3 tahun ternyata Simei lupa akan janjinya, tetapi saya percaya bahwa di sini Tuhanlah yang membuatnya lupa! Simei lupa akan perjanjiannya dengan Salomo sehingga dia keluar dari rumah itu gara-gara bujangnya yang lari kepada orang lain. Hal itu membuatnya marah sehingga dia keluar mengejar bujangnya tersebut. Akhirnya Salomo memanggil Simei dan berkata, “Simei, bukankah engkau telah berjanji bahwa kalau kamu keluar dari rumah itu, kamu akan dihukum mati dan darahmu ditanggung atas kamu sendiri!” dan Simei menjawab, “Ya benar...”.

Salomo berkata, “Sekarang aku beritahu apa kesalahanmu. Karena apa yang kamu lakukan kepada ayahku, ternyata Tuhan yang tidak terima. Tuhan yang menghukum kamu!”

(2 Samuel 16:5-14; 2 Samuel 19:15-23; 1 Raja2:8-9; 1 Raja 2:36-46)

Sehubungan dengan hal ini, (maaf) saya boleh berkomentar tentang komentar dari Alkitab Hidup Berkelimpahan itu bahwa saya tidak setuju dengan komentar tersebut! Sebab saya tahu bahwa sebetulnya Daud sudah diberitahu oleh Tuhan karena Daud adalah juga seorang nabi. Jadi apa yang dikatakannya kepada Salomo sebenarnya adalah sebuah nubuatan di mana Tuhan sendiri yang menghukum Simei dan bukan Daud!

Penutup

Saudara, inilah yang hari-hari ini Tuhan sedang berbicara kepada kita. Saya mau beritahu kepada Saudara, jangan menjadi Ham! Jangan menjadi bapa dengan model seperti Saul yang ‘brengsek’! Jangan ada anak yang ‘brengsek’ seperti Absalom! Dan jangan ada yang seperti Simei! Tetapi biarlah kita seperti Daud, Sem, dan Yafet!

Saya percaya, kalau Saudara lakukan itu, maka Saudara akan diberkati secara luar biasa! Amin!