Memilih bagian yang terbaik

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 September 2024 08.33 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Logo Inspirational.jpgLogo Inspirational.jpg
Inspirasi
Tanggal01 Agustus 2024
PenulisPdp Lie Handry Senjaya
Sebelumnya
Selanjutnya

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Morbi sem elit, sollicitudin eu tempus eget, rhoncus nec purus. Vestibulum dictum viverra eros sit amet condimentum. In tristique consequat ultrices.

Lukas 10:38-42,

Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.
Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya, sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Kisah ini menggambarkan sebuah momen keintiman dengan Tuhan. Maria adalah saudara Marta dan Lazarus. Maria memilih untuk mendengarkan Tuhan Yesus ketika Tuhan mengunjungi Betania. Maria fokus mendengarkan Yesus, sementara Marta sangat sibuk dengan pelayanannya. Ini momen yang menggambarkan betapa pentingnya, waktu di mana Tuhan mau memberikan sesuatu ketika kita dalam hadirat-Nya, waktu kita mendengarkan Firman Tuhan.

Momen ini terjadi di rumah Marta dan Maria. Tuhan dalam perjalanan dengan para murid-Nya. Rumah ini adalah tempat beristirahat dan pelayanan juga bagi Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya.

Ada beberapa hal yang perlu kita garis bawahi dari kisah ini:

  1. Maria duduk di kaki Yesus
  2. Ini menunjukkan bahwa dia rindu mendengarkan suara Tuhan dan haus akan Firman Tuhan. Dia tahu Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Gurunya. Ini menggambarkan sikap hati yang peduli dan hormat pada Firman Tuhan.

  3. Marta fokus pada pelayanan
  4. Marta sibuk dengan pelayanannya dan apa yang menjadi fokusnya adalah pelayanannya. Pelayanan tentu adalah sesuatu yang baik dan perlu. Tapi Yesus mau menunjukkan bahwa yang terpenting, fokus utama, adalah mendengarkan ajaran-Nya, mendengarkan Firman Tuhan, berada dekat di kaki-Nya. Kita harus senantiasa mempunyai waktu untuk masuk dalam hadirat Tuhan. Marta tidak mengerti hal ini, terlalu fokus pada pelayanan yang dianggapnya lebih penting daripada mendengarkan Tuhan.

  5. Memilih pilihan yang terbaik
  6. Yesus menegaskan bahwa Maria memilih yang terbaik, duduk mendengarkan Tuhan. Ketika kita ada dalam hadirat Tuhan, kita senantiasa merendahkan diri di hadapan Tuhan. Ini adalah sikap yang Tuhan kehendaki. Kita harus senantiasa mengenal Tuhan lebih lagi setiap hari.

Bagaimana mengaplikasikannya hal-hal ini dalam kehidupan kita?

  1. Kita harus senantiasa mengerti prioritas dalam kehidupan kerohanian kita
  2. Kita perlu menepatkan hubungan pribadi dengan Tuhan lebih dari aktivitas lainnya, termasuk pelayanan. Prioritas kita adalah kita harus punya waktu, menyisihkan waktu, memberikan korban yang terbaik untuk Tuhan, dekat dengan kaki Yesus.

  3. Kerendahan hati untuk terus belajar
  4. Maria begitu hormat, dia merendahkan diri di kaki Yesus, dia mau untuk terus belajar. Dia tahu belajar pada sumber-Nya itu sendiri. Menjadi contoh bagi kita untuk senantiasa mau belajar, terlebih bagi pelayan-pelayan Tuhan. Saat ini begitu banyak angin pengajaran di sosial media yang begitu bisa menyesatkan. Kalau kita tidak mau belajar, tidak mau jadi murid, kita bisa sangat mudah terpengaruh angin pengajaran yang tidak baik.

  5. Mempunyai sikap mengerti keseimbangan antara pelayanan dan kehidupan rohani
  6. Kita harus tahu bahwa waktu yang kita berikan dalam pelayanan, harus diimbangi dengan waktu untuk duduk di bawah kaki Yesus. Saya percaya kita semua punya waktu untuk saat teduh, duduk di bawah kaki Tuhan. Saat kita belajar dan merenungkan Firman Tuhan, kita membangun diri kita sendiri. Kita memperdalam juga iman kita. Kalau pelayan Tuhan tidak mau belajar, ketika jemaat bertanya, kita nanti malah ngga bisa jawab.

    Malam ini kita belajar untuk lebih memprioritaskan, untuk senantiasa duduk di bawah kaki Tuhan. Ini adalah gambaran yang penting dari kisah ini. Kita harus mengevaluasi kehidupan kita hari-hari ini. Kita sering tidak menyadari, sibuk pelayanan, dalam ibadah malah hilang momen-momen seperti ikut dalam pujian penyembahan, karena kita sibuk melayani.

Ini harus kita lebih lagi renungkan, bagaimana kita mau ada senantiasa waktu untuk duduk di dekat kaki Tuhan Yesus. Dan Tuhan katakan:

Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Mari kita pilih bagian yang terbaik untuk punya waktu ada di dekat kaki Tuhan.

Amin.