Bartimeus (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 8 September 2024 10.39 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. (Mazmur 24:3-4)

Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

Mazmur 24:3-4

Shalom dan selamat pagi, saya percaya semua amat sangat diberkati, semua sudah dipimpin oleh Tuhan sampai hari ini, dan kalau kita boleh ada sebagaimana kita , ada semua adalah anugerah Tuhan.

Satu waktu, Tuhan Yesus sedang keluar Kota Yerikho, lalu ada seorang yang berseru-seru, Yesus kasihanilah aku! Yesus kasihanilah aku! Rombongan yang bersama Tuhan Yesus bilang ke dia, sudah diam, jangan berseru-seru, jangan teriak-teriak lagi, udah rame ini! Diam aja! Tapi dia ngga berhenti berseru-seru, dia tetap berseru, Yesus kasihanilah aku! Yesus kasihanilah aku! Ternyata dia punya satu cacat yaitu buta. Siapa namanya? Bartimeus.

Lalu Yesus berhenti dan berkata: "Panggillah dia!" Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: "Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau."
Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan Yesus.
Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"
Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
(Markus 10:49-52)

#1 Menghormati

Ada seseorang yang buta bernama Bartimeus. Bart bicara anak. Jadi artinya Bartimeus artinya adalah anak Timeus. Tetapi berarti anak Timeus, pengertian lainnya, adalah son of honor. Anak kehormatan.

Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. (1 Samuel 2:30b)

Hari-hari ini, kita sering melihat, rasa hormat itu sudah berkurang. Hormat kepada Tuhan itu berkurang. Kita rasanya tidak lagi menghormati, terutama nomor satu adalah Tuhan. Lalu menghormati orang tua kita. Menghormati sesama kita. Bahkan kepada anak-anak pun kita perlu menghormati.

Menghormati Tuhan adalah sesuatu yang penting. Kala kita menghormati Dia, Dia pun akan menghormati kita. Tapi kalau kita menghina Dia, kita juga tidak akan dianggap. Waktu kita menghormati Tuhan, Tuhan pun akan mengangkat kita.

Ada satu cerita menarik. Satu waktu saat dalam perjalanan Tuhan Yesus ke Yerusalem, Tuhan mampir berkunjung ke rumah sebuah keluarga Maria, Marta, dan Lazarus. Waktu Yesus datang, Marta langsung sambut dengan amat sangat antusias. Waktu sampai ke rumah, Tuhan Yesus mulai mengajar. Murid-murid duduk mendengarkan Firman Tuhan. Termasuk juga adik Marta, yaitu Maria. Maria duduk, sementara Marta sibuknya luar biasa. Mempersiapkan ini-itu, makanan dan semuanya. Ngga sempat dengar Firman Tuhan. Ada pelajaran buat kita untuk kita baca:

Sedang Marta sibuk sekali melayani. Ia mendekati Yesus dan berkata: "Tuhan, tidakkah Engkau peduli, bahwa saudaraku membiarkan aku melayani seorang diri? Suruhlah dia membantu aku."
Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:40-42)

Saudara bayangkan, baru saja Tuhan Yesus membagikan pengajaran kepada orang yang ada di rumah Marta. Marta begitu sibuk, lalu apa yang dilakukan Marta. Dia protes sama Tuhan. Dia datang, Tuhan, ini Maria suruh bantuin aku dong. Kita bayangkan, ketika orang sedang serius dengarkan Tuhan Yesus, Marta nyelonong ke depan, suruh Maria bantu aku! Saya tidak membayangkan apa yang dirasakan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus katakan Marta, Marta. Aduh kamu kok kayak begini.

Dulu sekali, waktu saya masih menjadi Ketua BPD Jawa Barat, saya diundang ke Kota Tasikmalaya, sebuah ibadah khusus di sana. Karena jalanan katanya macet, diputuskan kita naik pesawat kecil dari HLP ke Tasikmalaya. Sampai di sana, benar saja, ibadah sudah dimulai 45 menit. Jadi saya tergopoh-gopoh datang, tinggal duduk sebentar, tarik napas, minum sekedar, sudah harus langsung berkhotbah. Setelah 5-10 menit, di bagian belakang, berisik. Rupanya orang pada ngobrol, mengganggu untuk orang lain yang mau mendengarkan. Saya bilang, tolong yang ngobrol berhenti dulu. Setelah mereka diam, saya mulai lagi khotbah. Lalu mereka mulai lagi mengobrol. Sudah, yang mau ngobrol silakan tinggalkan ruangan ini Karena amat mengganggu. Kalau kita melakukan itu, berarti kita tidak menghormati hadirat Tuhan. Amin!

Saudara, percaya hadirat Tuhan ada di tengah-tengah kita? Amin! Saudara percaya Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah kita? Amin! Hormati Dia! Salah satu caranya adalah saat beribadah kita menghormati, jangan sibuk ke sana kemari, kita 1,5 jam hanya duduk dengarkan Firman Tuhan, pasti berkat Tuhan dilimpahkan untuk pribadi lepas pribadi.

Ada seorang penabur menabur di 4 macam tanah. Pertama, dia orang-orang pinggir jalan. Lalu datang iblis, dia curi Firman. Mereka tidak mendapatkan apa-apa. Demikian juga kita, waktu kita ngobrol, keluar masuk tempat ibadah, Firmatn sedang ditabur, Saudara ngga menyimak, padahal Firman itu untuk Saudara pada waktu itu. Tapi karena Saudara keluar, Saudara ngga nyimak, ngga dapat apa-apa. Ada jemaat sudah ikut 10 tahun, tempat sama, kursi sama, AC sama, pujian sama, doanya sama, Shalomnya sama, tapi yang satu bertumbuh pesat, yang satu ngga bertumbuh. Tapi di sini semuanya umat-umat Tuhan yang bertumbuh dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Ada lagi, banyak cara kita menghormati. Saya minta maaf. Tolong kalau ke gereja jangan telat! Ada yang pernah tanya saya. Kenapa sih kita model pola ibadahnya kayak begini. Ada doa, pujian, Firman Tuhan. Pada waktu sebelum mendengarkan Firman Tuhan, kita ada doa, pujian, dan penyembahan, itu adalah untuk menggemburkan tanah hati kita supaya pada waktu benih Firman Tuhan ditanam, maka Firman Tuhan itu akan bertumbuh dengan dahsyat. Jadi menggemburkan. Waktu kita naikkan doa, pujian, dan penyembahan, ikut dengan aktif, puji-pujian itu adalah doa.

Nyanyi:

Jadikan aku Tuhan, rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa, datang menyembah-Mu
Jadikan aku Tuhan, rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa, datang menyembah-Mu

Itu doa. Kita ucapkan syukur pada Tuhan, karena kita sudah diberkati Tuhan! Ayo kita menyembah, mengucap syukur, bagian kita sebagai manusia, naikkan ucapan syukur pada Tuhan, menggali tanah hati kita supaya jadi tanah hati yang gembur, Firman Tuhan tertanam dalam diri kita, akhirnya Firman Tuhan menabur di tanah yang subur, berkembang 30, 60, dan 100 kali.

Ayo, hormati kehadiran Dia di tengah kita!

#2 Buta

Ada dua macam buta. Ada yang buta secara jasmani, betul-betul buta, entah sejak lahir, sakit, kecelakaan, bermacam-macam. Tetapi ada buta yang jauh lebih berbahaya, yaitu buta rohani.

Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Matius 5:29)

Ini menggambarkan bahwa anggota tubuh kita kalau samapi ada sesuatu yang tidak berfungsi, tidak apa-apa, tapi jauh lebih penting kita jangan sampai memiliki buta rohani. Amin! Jangan sampai kita memiliki buta rohani! Banyak pengertian mengenai buta rohani, tetapi saya mau ambil satu pesan.

Ada satu ungkapan berkata, gajah di pelupuk mata ngga kelihatan, kuman di ujung laut kelihatan.

Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:5)

Ini menjadi pesan buat kita, bagaimana ini adalah gambaran kita merasa yang paling hebat. Yang paling super. Kita diajar Tuhan, kalau orang-orang yang buta rohani itu dia melihat orang-orang lain itu adalah orang yang tidak berharga. Tapi Tuhan mau ajak kita introspeksi. Orang munafik, di sini ditulis. Munafik itu bicara orang yang merasa bahwa dia itu tidak punya salah. Orang munafik merasa dirinya fine-fine aja, beres di hadapan Tuhan. Hati-hati! Ada yang ke gereja dengar Firman Tuhan, berulang-ulang, baca Alkitab berulang-ulang, tapi dia ngga merasa dia itu memiliki dosa yang tersimpan, dia memiliki kesalahan. Waktu saya konseling dengan orang, saya baru tahu, ternyata yang selama ini kita pikir fine-fine aja, ternyata di dalam hatinya, jengkelnya luar biasa kepada seseorang, ketahuan setelah dia ungkapkan.

Pagi ini, ayo kita jujur di hadapan Tuhan. Jangan selalu melihat kekurangan orang lain, tapi kita ngga introspeksi. Kita itu kecil, dan mari rendah hati di hadapan Tuhan.

Orang munafik melakukan dosa, tapi tidak sadar, dan tidak merasa bersalah. Dalam apapun yang kita lakukan, ada satu hukum tabur tuai.

Waktu kita menabur yang baik, kita akan menuai yang baik. Waktu menanam benih jagung, Saudara akan menuai jagung. Waktu menabur pohon mangga, akan menuai mangga. Durasinya bisa macam-macam. Jagung bisa tiga bulan. Tapi kalau mangga bertahun-tahun, tapi ingat dengan baik, apa yang kita baik, pasti akan kita tuai! Ini Firman mengingatkan kita, supaya hidup kita harus berhati-hati. Firman ini mengingatkan kita, hidup harus berhati-hati.

Ada seorang Hamba Tuhan dari Australia, Lana Vawser, seorang nabiah, memberikan satu pesan:

Anakku mendekatlah kepada-Ku, kata Tuhan. Aku mau mengajar engkau lebih disiplin dan memiliki hati yang mau diajar dan Aku akan mengajar dengan cara-Ku sendiri karena banyak anak-anak-Ku yang memakai topeng.

Memakai topeng, munafik. Kita perlu introspeksi di hadapan Tuhan, supaya kita hari-hari ini ketika memberitakan kabar baik, kita tidak ditolak, pasti kita bertemu dengan Tuhan Yesus saat Tuhan Yesus menjemput kit asemuanya. Tuhan tidak mau kita menyembunyikan sesuatu, buta rohani, munafik. Tapi kita mau terbuka di hadapan Tuhan, Dia mau jadikan kita bait Kudus-Nya.

Satu waktu Tuhan ke Bait Allah, dan di halaman Bait Allah, ada lapak-lapak penukar uang, jualan macam-macam. Dia marah. Dia jungkir balikkan lapak-lapak yang ada. Lalu Tuhan bilang, rumah-Ku adalah Rumah Doa. Saudara adalah Rumah Doa buat bangsa, buat Indonesia! Kita adalah rumah Tuhan bagi Tuhan. Amin!

Nyanyi:

Kubawa hidupku sekarang ke tempat kudus-Mu Tuhan
Di mezbah-Mu kuserahkan seluruh hidupku
Penuhi hatiku sekarang, dengan urapan yang baru
Agar aku lebih lagi, mendengar suara-Mu

Jadikan aku Tuhan, rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa, datang menyembah-Mu
Jadikan aku Tuhan, rumah doa-Mu
Agar semua suku bangsa, datang menyembah-Mu

Video