Kehila (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 27 Januari 2023 03.14 oleh Leo (bicara | kontrib)
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom semuanya, pada hari ini sama-sama kita mau mendengarkan pesan-pesan Tuhan. Saya berdoa semua kita membuka hati kita, karena kita percaya waktu kita menangkap pesan Tuhan dan pesan Tuhan ada dalam hidup kita maka Tuhan pasti berkenan dan memberkati setiap Saudara. Yang sakit disembuhkan, yang berbeban berat diangkat, yang susah dihiburkan, Amin!

Pada hari ini ada satu tema yang mau saya berikan kepada Saudara, temanya Kehila. Saudara mungkin asing, ini kejadian berbicara mengenai satu kota ketika Daud dikejar Saul, pada waktu itu dia lari dari Gua Adulam. Dia dekat dengan satu kota namanya kota Kehila, pada waktu itu dia ada di daerah sekitar itu dan dia dengar bagaimana orang-orang melaporkan kepada dia. Diambil dari 1 Samuel 23:1-13.

Pada waktu itu dia mendengar bahwa orang-orang Filistin sedang masuk di kota Kehila. Mereka sedang melakukan penjarahan dan sedang merebut kota Kehila. Orang-orang yang ada di kota ini tidak berdaya untuk mempertahankan kota mereka. Lalu, ada satu perintah, “Masuk ke dalam kota Kehila, kita menangkan kota Kehila.” Rupanya Daud tidak sembarangan, dia tanya terlebih dahulu kepada Tuhan “Tuhan, apakah aku boleh menolong kota Kehila dari serangan orang-orang Filistin?” Tuhan katakan kepada Daud, “Kamu masuk, Aku akan menyertai kamu." Tapi lalu teman-temannya mengatakan, “Kita sudah susah, dikejar-kejar oleh Saul, kita harus masuk lagi ke sana untuk berperang.” Teman-temannya rasanya tidak mau. Dia datang lagi kepada Tuhan dan bertanya kepada Tuhan, Tuhan mengatakan sekali lagi, “Kamu masuk Aku akan menyertai kamu.”

Jadi Daud masuk bersama dengan 600 pasukannya itu lalu dia kalahkan semua orang Filistin. Dia rebut kembali kota Kehila dan dia ada di dalam kota itu bersama-sama orang Kehila. Ketika ada di sana, apa yang terjadi? Tiba-tiba Saul mendengar bahwa Daud ada di Kota Kehila. Saul mengatakan, “Ini kebetulan, dia ada di dalam kota di mana ada pintu gerbang, sepertinya sedang mengurung dirinya sendiri.” Lalu Saul mengatakan, “Ayo semua pergi ke kota itu, tangkap, dan bunuh Daud.”

Pada waktu itu Daud tahu bahwa Saul mendatangi kota itu untuk menangkap dia. Dia kembali bertanya kepada Tuhan, “Tuhan benar tidak jika Saul akan menangkap aku dan mengepung kota ini?” Tuhan mengatakan, “Orang-orang di Kehila akan menyerahkan kamu kepada Saul.” Masih tidak percaya dia, dia tanya lagi kepada Tuhan, Tuhan mengatakan sekali lagi, “Benar Daud." Apa yang dia lakukan? Maka Daud pun keluar, pergi ke tempat lain bersama 600 rombongannya.

Dari kisah ini, ada 2 hal yang penting untuk sama-sama kita simak pagi hari ini:

#1 Tidak bertanya sesat di jalan

Ada ungkapan “malu bertanya sesat di jalan.” Saudara beberapa minggu ini, mengapa saya mau membagikan ini kepada Saudara, saya diingatkan Tuhan baik melalui media, melalui pesan hamba-hamba Tuhan, melalui pesan Bapa Rohani kita. Saya diingatkan oleh Tuhan untuk menyampaikan kepada Saudara bahwa kita sebentar lagi meninggalkan tahun 2022 dan kita akan masuk ke dalam tahun 2023.

Tahun-tahun ke depan bukan tahun yang mudah. Krisis terjadi, pergolakan terjadi, sedang terjadi pada hari-hari yang akan datang. Tuhan mau sampaikan kepada saya dan Saudara, hari-hari ini dan ke depan apapun yang kita mau lakukan Saudara harus nomor satu tanya Tuhan! Saudara harus tanya dan datang pada Tuhan.

Kita tidak tahu ini perjalanan yang gelap, perjalanan yang belum pernah kita lalui. Hanya jika bersama dengan Dia kita akan tahu dan sampai pada tujuan. Tapi jika tidak bersama dengan Dia, kita pasti kesasar, jatuh bangun, macam-macam. Saya belajar banyak sekali dalam hidup ini, banyak pelajaran yang saya alami di mana dulu rasanya sembrono saja. Sepertinya saya pikirkan saya punya kepandaian, saya punya tangan, saya punya kemampuan, saya punya kawan-kawan, ternyata itu gagal semuanya karena saya tidak tanya pada Tuhan. Waktu saya tanya setiap perkara, sebelum saya bertindak saya tanya sama Tuhan, kita lihat pertolongan Tuhan sungguh nyata dalam setiap hidup pribadi kita! Amin.

Hari-hari ini kita harus memiliki keintiman dengan Tuhan. Bagaimana kita dapat tahu bahwa itu adalah satu perintah, atau pesan Tuhan, jika kita tidak hidup intim?

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. (Yohanes 10:27)

Ayat ini sudah ditulis 2000 tahun yang lalu dan ini adalah perkataan dari Tuhan Yesus sendiri. Ternyata ini bukan omong kosong. Firman Tuhan adalah ya dan amin. Ada satu percobaan bagaimana domba-domba benar kenal dengan suara gembalanya, ada beberapa orang mencoba menirukan suara gembalanya. Domba-domba itu tidak datang. Waktu dengar suara gembalanya, domba-dombanya datang kepada gembalanya. Domba itu datang kepada gembalanya karena kenal suara gembalanya. Saudara yang dikasihi Tuhan, jika kita betul domba Tuhan Yesus, kita kenal suara Dia kita tahu ini tuntunan dari Dia, Dia sedang memanggil kita, Dia sedang menyuruh kita, karena kita kenal gembala kita.

Bagaimana kita dapat dengar suara gembala kita? Dari percobaan ini ada 2 pelajaran:

  1. Domba selalu dekat dengan gembala
  2. Hari-hari ini Tuhan minta kepada setiap kita, Saudara harus lebih banyak hidup dekat dengan Tuhan. Badai ini sedang terus datang, Tuhan sudah berfirman, “apa yang dapat Aku goncangkan, akan Aku goncangkan," tapi kita harus berada dalam kerajaan yang tidak dapat digoncangkan, yaitu duduk bersama dengan Tuhan Yesus Kristus!

    Ini pesan tidak main-main, baik bagi saya pribadi maupun bagi setiap Saudara. Saya berdoa tidak ada seorang pun yang mengalami hal-hal yang tidak baik karena tidak mau dengar pesan Tuhan.

  3. Domba sangat tergantung pada gembala
  4. Jika Saudara baca Mazmur 23, ini adalah ayat-ayat yang saya paling suka dari dulu, di situ lengkap semua apa pun yang kita butuhkan semuanya ada dari ayat 1 sampai yang ke 6. Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku, Ia membaringkan aku di padang berumput hijau.

    Dia siapkan kita makanan, dia bawa kita ke rumput yang hijau, Dia bawa kita ke air yang tenang, waktu kita ada dalam lembah kegelapan sekalipun, gada dan tongkat-Nya tetap menyertai kita, Dia mengurapi kita. Luar biasa, Saudara yang dikasihi Tuhan.

    Dengarkan baik! Ke depan, jika kita tidak dekat dengan Gembala Agung kita, kebutuhan dan pergumulan kita susah untuk kita dapatkan. Tapi anak-anak Tuhan yang melekat pada Tuhan pasti akan diberikan perlindungan, pasti akan diberkati, pasti akan ditolong dengan luar biasa. Amin!

#2 Tidak kecewa

Saya mau cerita lagi sedikit. Jadi Daud sudah menangkan orang-orang di Kehila, lalu dia tinggal di kota Kehila itu. Waktu Saul dengar bahwa Daud ada di dalam, dia mau serbu kota dan tangkap Daud. Lalu Daud tanya pada Tuhan dua kali, “Tuhan apakah orang-orang di Kehila akan menyerahkan aku kepada Saul?” Tuhan menjawab bahwa mereka akan menyerahkan Daud. Daud belum percaya dan bertanya lagi.

Akhirnya Daud lari kembali dari kota Kehila. Apa yang terjadi? Kota itu sudah dibela oleh Daud dan sudah dimenangkan dari orang-orang Filistin oleh Daud. Tapi apa balasan mereka? Mereka bukan memberikan perlindungan kepada Daud tapi justru mereka saat Saul datang mereka akan serahkan Daud kepada Saul. Ada pepatah mengatakan “air susu dibalas air tuba”. Kebaikan dibalas dengan kejahatan.

Saya baca satu survei menarik. Berapa banyak luka atau berapa persen luka yang paling besar melukai seorang manusia? Ternyata survei dari University of California di Los Angeles, hasilnya adalah 63% orang mengalami luka hati. Kita itu begitu mudah untuk sakit hati, kita begitu mudah untuk dikhianati, kita begitu mudah mengalami hal-hal yang tidak baik di hati kita. Ini ternyata yang membuat banyak orang dan itu dampaknya menuju kepada sakit penyakit.

Saudara, kita ada di dalam tahun 5783, tahun Pey Gimel. Ada banyak pengertian dari tahun Pey Gimel, tetapi ada yang menarik: “Tindakan memberi akan membawa kepada berkat atau penghakiman bagi orang yang memberi.”

Upah dan hukuman menyiratkan bahwa manusia memiliki kebebasan memilih antara yang baik dan yang jahat. Saudara, Tuhan pesan kepada kita dalam tahun Pey Gimel apa yang kita mau lakukan, kita punya kebebasan. Waktu kita punya hal-hal yang tidak enak di hati kita, kita diberi kebebasan mau memilih yang mana.

  • Waktu Saudara mau memberi maaf, mau memberikan pengampunan, mau memberikan berkat, di tahun ini juga dan tahun-tahun ke depan Saudara akan mendapatkan upah dari Tuhan.
  • Tapi di kala Saudara tidak mau melepaskan pengampunan, maka apa yang terjadi adalah penghakiman, atau penghukuman.

Siapa mau diberkati oleh Tuhan? Tentu kita tidak mau Tuhan menghukum kita, ayo kita pilih yang mana. Pilih untuk memberi ampun, memberi maaf, atau kita membalas.

Penutup

Ulangan 30:19,

Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini, kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.

Saudara yang dikasihi Tuhan, hari-hari ini betul-betul kita sedang mengalami proses demi proses yang Tuhan ijinkan. Kebebasan diberikan oleh Tuhan kepada kita, mau mengambil kehidupan atau kematian, berkat atau penghukuman. Saya berdoa tidak ada yang mau ambil penghukuman atau kematian. Tapi kita semua mau mengambil yaitu berkat atau kehidupan. Tuhan berkati kita semuanya. Amin.

Video