Memahami dan menghidupi paradigma yang baru (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 29 November 2022 07.44 oleh Leo (bicara | kontrib)
Lompat ke: navigasi, cari

Tahun 2022 adalah Tahun Paradigma yang Baru (The Year of A New Paradigm).

Tahun 2022 adalah Tahun Paradigma yang Baru (The Year of A New Paradigm).

  • Definisi 'paradigma' menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah 'model' dan juga 'kerangka berpikir'.
  • Definisi 'paradigma' menurut Westminster Dictionary of Theological Terms adalah contoh, pola, model. Istilah ini sering dipakai untuk menunjukkan cara berpikir dalam teologi ketika bahan-bahan dikumpulkan dan diatur dalam 1 pola atau cara tertentu seperti dalam doktrin.

Tuhan memberikan ayat emas untuk tema ini yaitu Yesaya 43:18-21 dan Filipi 3:13-14. Melalui ayat-ayat ini Tuhan menuntun kita untuk memasuki tahun 2022 yang disebut sebagai Tahun Paradigma Yang Baru.

Yesaya 43:18-19 berkata,

“firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”

Kalau kita melihat ayat-ayat sebelumnya, maka di situ Tuhan mengingatkan kepada bangsa Israel bahwa dulu mereka ditolong dari kejaran Firaun beserta pasukannya dengan mengubur mereka di Laut Merah. Tetapi sekarang untuk membebaskan bangsa Israel dari Babel Tuhan memakai cara yang lain, yang tidak sama dengan yang dulu Dia lakukan.

Tuhan berkata, janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala. Sekarang Tuhan membuat sesuatu dengan cara membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, yang merupakan sesuatu yang mustahil dilakukan oleh manusia di jaman itu tetapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Katakan Amin. Inilah yang disebut dengan 'paradigma yang baru'.

Sekarang Tuhan berbicara kepada kita semua bahwa memasuki tahun 2022, Tuhan akan menolong dan membebaskan kita dari masalah-masalah yang terjadi dalam seluruh aspek kehidupan kita, apakah itu sakit penyakit, keluarga, pelayanan, bisnis, sekolah, masa depan dan lain-lain dengan cara yang baru atau paradigma yang baru.

Kita akan mengalami seperti yang terdapat dalam 1 Korintus 2:9,

Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Paradigma yang baru

Ada 3 hal yang harus diperhatikan dalam memasuki tahun paradigma yang baru ini

  1. Paradigma adalah inisiatif dari Tuhan sendiri yang perlu diresponi oleh umat-Nya. Ada bagian yang Tuhan perbuat dan ada bagian yang harus dilakukan oleh umat-Nya.
  2. Bagian Tuhan yaitu membuat sesuatu yang baru.
  3. Bagian umat Tuhan yaitu melihat, mengetahui dan menerima apa yang Tuhan buat.

Caranya supaya kita mempunyai pola pikir paradigma yang baru yaitu melalui firman Tuhan dan Roh Kudus. Bukan kebetulan sebelum memasuki tahun 2022, maka tema "Tahun 2021 adalah Tahun Integritas" jadi hanya orang yang berintegritas atau yang menjadi serupa dengan gambar Yesus yang akan bisa mengerti dan meresponi dengan benar paradigma yang baru ini. Karena itu kita harus melakukan seperti yang tertulis dalam 1 Yohanes 2:6, bahwa kita yang percaya kepada Tuhan Yesus harus hidup sama seperti Kristus telah hidup. Karena kita telah hidup sama seperti Kristus telah hidup, maka kita akan menjadi serupa dengan gambar-Nya.

Nyanyi:

Ku mau seperti-Mu Yesus
Disempurnakan selalu
Dalam segenap jalanku
Memuliakan nama-Mu

Coda
Memuliakan nama-Mu
Memuliakan nama-Mu

Rasul Paulus mengingatkan kita melalui Filipi 3:13-14,

Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Kalau kita melihat ayat-ayat sebelumnya, di situ Rasul Paulus bersaksi bagaimana dia mengalami perubahan paradigma terkait dengan masa lalunya adalah karena pengenalannya akan Kristus Yesus. Jadi orang yang berjumpa dengan Tuhan Yesus seharusnya mengalami perubahan paradigma; artinya memiliki paradigma yang baru.

Setelah Rasul Paulus mengalami paradigma yang baru karena dia mengenal Tuhan Yesus, maka sesuai dengan Filipi 3:13-14 tadi, Rasul Paulus melupakan apa yang telah di belakangnya; artinya melupakan apa yang pernah dilakukan dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapannya, dan “berlari-lari kepada tujuan” artinya “mengejar sekalipun menderita untuk memperoleh hadiah yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Yesus Kristus.”

Dalam Filipi 3:15 Rasul Paulus mengajak kita supaya kita juga melakukan seperti itu, yaitu kita harus “berlari-lari kepada tujuan” - artinya “mengejar sekalipun menderita” untuk memperoleh hadiah berupa mahkota. Jadi kita juga harus berpikir kita tidak hanya sekedar bisa masuk sorga saja, tetapi masuk sorga dengan hadiah berupa mahkota. Yang mau katakan; “Amin!”

Perhatikan keadaan dirimu

Perikop Nabi Hagai 1-2:1a, itu adalah ajakan untuk membangun Bait Suci. Tuhan berfirman melalui Nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda dan Yosua bin Yozadak imam besar untuk mengajak bangsa Israel membangun Bait Suci. Tuhan menegur bangsa Israel, karena mereka hanya sibuk membangun rumahnya sendiri tetapi rumah Tuhan tidak dibangun dan tetap menjadi reruntuhan.

Tuhan berkata kepada bangsa Israel:
"Karena itu lihatlah keadaan dirimu,

  • Kamu menabur banyak tetapi membawa pulang hasil sedikit
  • Kamu makan tetapi tidak sampai kenyang
  • Kamu minum tetapi tidak sampai puas
  • Kamu mendapat upah tetapi tidak pernah cukup karena seperti ditaruh dalam pundi-pundi yang berlubang, yang artinya kemungkinan banyak pengeluaran yang tidak terduga seperti sakit, dicuri, ditipu, dirampok dan lain-lain."

Teguran yang sama sekarang Tuhan berikan juga kepada kita, karena hari-hari ini banyak di antara kita yang sibuk memenuhi keperluan-keperluan kita secara jasmani, sedangkan manusia rohani kita tidak dibangun, tidak diperhatikan. Pertanyaannya: bagaimana dengan keadaan Saudara? Apakah sama dengan bangsa Israel pada waktu itu?

Tuhan berkata kepada bangsa Israel; bahwa kalau mereka membangun rumah Tuhan, maka mereka akan diberkati baik secara jasmani maupun rohani. Demikian juga Tuhan berbicara kepada kita kalau kita membangun manusia rohani kita sehingga akan menjadi serupa dengan gambar Yesus, maka Tuhan akan mencurahkan berkat secara jasmani dan rohani.

Nyanyi:

Jadikan aku bait suci-Mu
Yang kudus dan yang tiada bercela
Jadikan aku mezbah doa-Mu
Bagi keselamatan bangsaku

Coda
Bagi keselamatan bangsaku
Bagi keselamatan bangsaku

Tuhan mengingatkan kita bahwa paradigma yang lama yaitu pola pikir duniawi yang berdampak kepada kehidupan duniawi akan berujung kepada kebinasaan. Karena itu miliki dan hidupi paradigma yang baru sehingga kita akan menjadi serupa dengan gambar Yesus. Kita akan menjadi orang yang berintegritas. Kita akan menjadi orang yang mencari dan memikirkan perkara-perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sehingga pada saat Tuhan Yesus menjemput kita gereja-Nya, kita akan ikut dalam pengangkatan dan masuk sorga dan akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya.

Kembali kepada ayat emas yang Tuhan berikan kepada kita dalam Yesaya 43:21 yang berkata,

“Umat yang telah kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku.”

Tuhan akan menolong kita dalam seluruh aspek kehidupan kita untuk memasuki tahun 2022 dengan paradigma yang baru karena kita adalah umat Tuhan dan kita diminta untuk memberitakan kemasyhuran Tuhan. Kita harus menyelesaikan Amanat Agung dalam Era Pentakosta Ketiga ini. Yang mau katakan: "Amin!"

1 Petrus 2:9 berkata:

“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:”

Ingat tugas utama kita adalah memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia. Tugas kita untuk menyelesaikan atau menuntaskan Amanat Agung.

Nyanyi:

Kamulah bangsa yang terpilih
Imamat Rajani bangsa yang kudus
Umat kepunyaan Allah

Tuk membritakan perbuatan-Nya
Yang memanggil engkau
Dari gelap pada t’rang-Nya yang ajaib

Imamat yang rajani

Arti "Imamat yang Rajani" adalah:

  1. Imam kepunyaan Raja atau Imam yang melayani Raja
  2. Jadi kita melalui Tuhan Yesus Kristus sudah menjadi imam di hadapan Allah yang artinya kita melayani Dia - Raja di atas segala Raja, untuk taat kepada segala perintah-Nya dan untuk menyenangkan hati-Nya.

  3. Status kita sebagai Imam dan Raja
  4. Sesuai dengan Wahyu 5:10 yang berkata:
    “Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Semua ini terjadi karena sesuai dengan Wahyu 5:9, bahwa kita sudah dibeli dengan darah Yesus. Pertanyaannya dibeli dari siapa? Sesuai dengan Kisah Para Rasul 26:18 bahwa sebelum kita percaya kepada Tuhan Yesus, kita berada di bawah kuasa Iblis. Jadi kita dibeli dengan darah Yesus dari tangan Iblis. Ingat kita adalah milik Tuhan Yesus, kita sudah dibeli dengan harga yang mahal yaitu darah Tuhan Yesus. Setelah itu Tuhan Yesus membuat kita menjadi suatu kerajaan dan kita menjadi imam bagi Allah kita dan memerintah sebagai raja di bumi.

Memerintah sebagai raja di bumi

Memerintah sebagai raja di bumi itu artinya:

  1. Menyatakan kuasa Roh Allah seperti yang dilakukan oleh Tuhan Yesus
  2. Yaitu dengan mengusir setan, melenyapkan penyakit, menghardik badai. Jadi kita diberikan kuasa untuk melakukan hal-hal itu.

  3. Menyatakan kehendak Allah dengan memberitakan keselamatan dan pengampunan dosa
  4. Matius 16:19 berkata:
    “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga."
  5. Memerintah sebagai raja di bumi bersama Kristus dalam kerajaan seribu tahun
  6. Wahyu 20:6 berkata:
    “Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
    Haleluya!

Mungkin ada di antara kita yang tidak sadar betapa dahsyat kuasa yang Tuhan berikan kepada kita. Mungkin ada di antara kita yang hidupnya selalu dalam kekalahan. Mungkin dalam masa pandemi ini terlalu banyak masalah-masalah yang kita hadapi sehingga ada yang tawar hati. Dan Tuhan ingatkan kepada kita dalam Amsal 24:10 yang berkata: Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.”

Bangkitlah dan ingatlah bahwa kita adalah imamat yang Rajani yang artinya kita adalah imam-imam bagi Allah kita dan kita memerintah sebagai raja di bumi ini. Kita harus senantiasa hidup dalam kemenangan. Haleluya. Taruh tangan kanan Saudara di dada Saudara dan katakan bersama saya:

Nyanyi:

Akulah bangsa yang terpilih
Imamat Rajani bangsa yang kudus
Umat kepunyaan Allah

Tuk memberitakan perbuatan-Nya
Yang memanggil Aku
Dari gelap pada t’rang-Nya yang ajaib

Persembahan sulung

Memasuki tahun 2022, Saya katakan bahwa Persembahan Sulung adalah paradigma yang baru untuk memberkati umat-Nya yaitu Saudara dan saya. Kalau Saudara percaya, katakan: "Amin!"

Amsal 3:9-10 berkata:

“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, limpah dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.”

Persembahan Sulung untuk tahun 2022 adalah seluruh penghasilan yang kita peroleh pada bulan Januari 2022 dan diberikan pada bulan Februari tahun 2022 ini sudah kita lakukan lebih dari 10 tahun.

Persembahan Sulung adalah hasil pertama yang merupakan hasil terbaik secara kualitas dan kuantitas. Hasil pertama dari gaji kita, bukan sisa-sisa.

Ini merupakan referensi dari catatan kaki ayat Amsal 3:9-10 dari The Apologetics Study Bible dan catatan Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan seri Life Application Study Bible versi Injili.

Dalam Alkitab Tuhan Yesus sendiri yang menyinggung tentang memberikan persembahan dari seluruh penghasilan dari seorang janda miskin dalam Markus 12:41-44 di sini Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya:

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya.”

Di sini Tuhan Yesus tidak melihat besarnya jumlah persembahan, tetapi melihat berapa persen dari penghasilan yang di persembahkannya. Janda miskin ini telah memberikan seluruh penghasilannya. Persembahan ini adalah persembahan yang terbaik. Tuhan Yesus memberikan yang terbaik kepada kita, yaitu nyawa-Nya. Karena itu kita harus memberikan persembahan yang terbaik buat Tuhan Yesus. Memang Persembahan Sulung ini bukan suatu paksaan, tetapi merupakan ekspresi ucapan syukur atas kasih, berkat, penyertaan dan pertolongan Tuhan.

Akhirnya uraian ini saya tutup dengan Amsal 11:24-25 yang berkata:

“Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, akan diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.”

Video