Mawas diri (1)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 Februari 2023 14.43 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
Lompat ke: navigasi, cari

Tuhan yang kuat yang disampaikan oleh Gembala Jemaat Induk, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, adalah awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu.

Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

1 Timotius 4:16

Pendahuluan

Pesan Tuhan yang kuat yang disampaikan oleh Gembala Jemaat Induk, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, adalah awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu.

Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. (1 Timotius 4:16)

Sehubungan dengan hal tersebut, ada 6 hal yang harus kita lakukan yakni:

  1. Hidup kudus
  2. Tetap peka terhadap pekerjaan Roh Kudus
  3. Tetap peka terhadap karunia Roh Kudus
  4. Mengajarkan ajaran yang benar
  5. Memelihara iman
  6. Memperhatikan kehidupan rohani

Kita akan membagi keenam hal ini menjadi dua bagian pembahasan, agar kita sungguh-sungguh diteguhkan dan diperlengkapi untuk menjadi pribadi yang mawas diri.

Isi dan sharing

3 hal pertama yang harus kita lakukan untuk menjadi pribadi yang mawas diri adalah:

  1. Hidup kudus
  2. Hidup kudus adalah sebuah keniscayaan dan keharusan bagi orang percaya. Setelah darah Yesus menguduskan kita dari dosa dalam proses pembenaran (justification) saat kita lahir baru, kita memiliki status baru sebagai orang benar, orang kudus.

    Dalam proses ini kita tidak perlu melakukan apa-apa karena Yesus yang menguduskan kita. Tapi tidak berhenti sampai di situ, kita masuk dalam proses pengudusan (sanctification). Dalam tahapan ini, dengan kekuatan dan pertolongan Roh Kudus, kita harus hidup sesuai dengan status baru kita sebagai orang kudus. Kita harus hidup sesuai dengan firman Tuhan, kita mematikan segala kedagingan dan kebiasaan-kebiasaan berdosa. Ini bukan proses yang singkat tapi membutuhkan seumur hidup kita. Kita harus sungguh-sungguh mawas diri menjaga hidup kudus.

  3. Peka terhadap pekerjaan Roh Kudus
  4. Roh Kudus adalah Allah, dan Dia masih terus bekerja hingga saat ini. Dalam diri orang percaya Dia membantu kita berdoa, memberikan kekuatan untuk hidup kudus, menolong, mengurapi, menghibur dan banyak hal lainnya. Bagi gereja-Nya, Dia memperlengkapi, mengurapi, menyertai, memberikan pertumbuhan, serta menyatakan mukjizat dan pekerjaan-pekerjaan yang dahsyat dan ajaib.

    Namun demikian dalam jemaat mula-mula sebagaimana dicatat dalam Kisah Para Rasul, ada orang-orang tertentu yang disebut sebagai nabi palsu dan penyihir, yang melakukan ‘mukjizat’ dengan kuasa yang lain dan dengan tujuan untuk keuntungan pribadi. Misalnya: Simon (Kisah Para Rasul 8:9) dan Baryesus atau Elimas (Kisah Para Rasul 13:6-8). Karenanya diperlukan kepekaan terhadap pekerjaan Roh Kudus, dalam pengertian jangan sampai kita dibohongi oleh mukjizat palsu dari oknum seperti Simon dan Elimas.

    Tapi jangan juga kita menolak atau menentang apa yang sedang Roh Kudus kerjakan di tengah umat-Nya dalam zaman kita sekarang yaitu Pentakosta Ketiga.

  5. Peka terhadap karunia Roh Kudus
  6. Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya.
    Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. (1 Korintus 12:1, 4-7).

    Tuhan memberikan kita karunia Roh Kudus agar kita dapat secara efektif terlibat dalam melayani pekerjaan Tuhan, membangun tubuh Kristus sesuai dengan karunia yang diberikan Roh Kudus kepada kita masing-masing. Untuk itu, kita perlu kepekaan untuk mengenali serta melayani sesuai dengan karunia kita masing-masing. Ketika kita sudah mulai lebih fokus melakukan apa yang bukan merupakan karunia kita, waktunya mengevaluasi diri dengan jujur serta mempertanyakan apa motivasi kita dalam melayani?

Kesaksian

Apakah orang yang peka dengan Roh Kudus bisa mengalami kesalahan, ceritakan pengalaman Anda?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Tetaplah waspada selalu, dengan apa yang kita dengar, lihat dan rasakan.

Jadwal

  • 03 Mar: Materi COOL
  • 10 Mar: Materi COOL
  • 17 Mar: Doa keliling
  • 24 Mar: Evaluasi sharing