Mawas diri (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

1 Timotius 4:16

Pendahuluan

Pesan Tuhan yang kuat yang disampaikan oleh Gembala Jemaat Induk, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, adalah awasilah dirimu dan awasilah ajaranmu.

Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. (1 Timotius 4:16)

Sehubungan dengan hal tersebut, ada 6 hal yang harus kita lakukan yakni:

  1. Hidup kudus
  2. Tetap peka terhadap pekerjaan Roh Kudus
  3. Tetap peka terhadap karunia Roh Kudus
  4. Mengajarkan ajaran yang benar
  5. Memelihara iman
  6. Memperhatikan kehidupan rohani

Minggu lalu kita telah membahas poin 1-3.

Isi dan sharing

Pada kesempatan kali ini kita akan ulas 3 (tiga) hal berikutnya yang harus kita lakukan untuk menjadi pribadi yang mawas diri:

  1. Mengajarkan ajaran yang benar
  2. Kelihatannya sudah menjadi kecenderungan manusia secara umum untuk lebih senang mengajar dari pada diajar oleh orang lain. Tapi sadarkah kita bahwa tuntutan bagi seorang pengajar sangat berat?

    Tetapi barang siapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. Celakalah dunia dengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. (Matius 18:6-7)

    Karena begitu banyaknya pengajar-pengajar sesat yang dihadapi pada zaman gereja mula-mula, Paulus mengingatkan kepada Titus anak rohaninya,

    Tetapi engkau, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. (Titus 2:1).

    Perintah yang sama juga kepada setiap kita yang memiliki tanggung jawab, tugas serta karunia sebagai pengajar. Marilah kita mengajar sesuai dengan ajaran yang sehat.

  3. Memelihara iman
  4. Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi? (Lukas 18:8).

    Iblis senantiasa berupaya untuk menjatuhkan iman kita melalui tipu daya, keinginan daging, keinginan mata serta keangkuhan hidup. Iblis tidak main-main dengan hal ini, itu sebabnya penting sekali bagi kita untuk memelihara iman.

    Mereka yang memelihara iman sampai pada akhirnya adalah yang dikatakan dalam kitab Wahyu sebagai seorang pemenang dan hanya pemenang yang masuk Surga. Tantangan, ujian, proses, kesukaran dan penderitaan pasti akan datang silih berganti dalam upaya kita mengiring Tuhan Yesus, kita harus berjuang dengan pertolongan Roh Kudus sampai akhir.

  5. Memperhatikan kehidupan rohani
  6. Tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (Efesus 4:15)

    Tuhan mau kita bertumbuh semakin dewasa secara rohani, makin serupa dengan Kristus. Ini adalah target kita. Jangan sampai pelayanan atau kesibukan dalam pekerjaan pelayanan justru membuat kita tidak memperhatikan kehidupan rohani pribadi kita.

    Kehidupan rohani (spiritualitas) termasuk didalamnya membangun keintiman dengan Tuhan, menjadikan doa, pujian dan penyembahan sebagai gaya hidup, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, melatih diri beribadah dan lainnya harus terus dibangun dalam kehidupan pribadi kita.

Kesaksian

Apa yang Anda lakukan ketika sesama anggota COOL mendapatkan pengajaran dari luar yang tidak sesuai dengan Firman?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Jadikanlah Firman Tuhan sebagai pedoman dalam kehidupan sehari hari.

Jadwal

  • 03 Mar: Materi COOL
  • 10 Mar: Materi COOL
  • 17 Mar: Materi COOL
  • 24 Mar: Doa keliling
  • 31 Mar: Evaluasi sharing minggu pertama, kedua, dan ketiga