Saksi Kristus yang menggoncangkan dunia

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 1 Desember 2020 02.08 oleh Leo (bicara | kontrib) (Leo memindahkan halaman Article:20100726/RK ke Article:20100801/RK: koreksi judul)
Lompat ke: navigasi, cari
RK.jpgRK.jpg
Renungan khusus
Tanggal01 Agustus 2010
Renungan khusus lainnya

“Aku datang segera” adalah pesan Tuhan yang begitu kuat hari-hari ini disampaikan berulang-ulang oleh Gembala Pembina kita, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo. Saat ini kita sedang berada di hari-hari terakhir menjelang kedatangan-Nya, apakah Saudara bisa merasakan hal itu? Seperti di saat menjelang turun hujan, kita bisa melihat tanda-tanda dan juga bisa merasakan bahwa hujan akan segera turun, tetapi yang tahu saatnya air hujan itu turun, hanya Tuhan yang tahu.

Demikian juga dengan tentang kedatangan-Nya, bagi kita yang intim dengan Tuhan pasti kita bisa merasakan suasana menjelang kedatangan-Nya, tetapi kapan tepatnya Yesus datang? Hanya Allah Bapa di surga yang tahu.

Oleh karena itu apa yang harus kita lakukan? Apakah dengan mengurung diri di rumah supaya tidak dicemari oleh dunia? Atau hanya berkumpul di gereja saja dengan Saudara seiman dan tidak mau terjun ke masyarakat, tidak mau tahu apa yang terjadi di sekitar kita karena takut berdosa? Tidak demikian! Ingatkah Saudara bahwa Yesus pernah berkata; “Kamu adalah garam dunia, kamu adalah terang dunia” (Matius 5:13-14).

Yesus tidak menyuruh kita hanya terus berkumpul dengan sesama garam saja yang akhirnya menjadi gudang garam, atau hanya berkumpul dengan sesama terang saja sehingga menjadi seperti lampu-lampu di ruang oven untuk proses pengecatan mobil.

Yang Tuhan Yesus kehendaki adalah Saudara dan saya dengan pimpinan Roh Kudus bergerak ke tengah-tengah masyarakat untuk menggarami dan menerangi dunia yang sedang dalam kekelaman ini, yaitu dengan menjadi saksi-Nya yang dapat menggoncangkan dunia, karena kehidupan yang dipenuhi oleh Roh Kudus, sehingga membawa dampak yang positif bagi keselamatan manusia.

Bagaimana kita bisa menjadi saksi Kristus yang menggoncangkan dunia? Saya teringat dengan kisah kehidupan Daniel yang sekalipun dibuang ke Babel yang penuh dengan kenajisan dan dosa, namun hidupnya tetap bisa menjadi kesaksian dan menggoncangkan dunia! Ketika Kemuliaan Tuhan turun atas Daniel, maka raja Darius, seorang yang tidak percaya Tuhan, yang mempunyai kekuasaan atas bangsa-bangsa memerintahkan orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel (Daniel 6:26-29). Bahkan karena karakter Daniel yang baik dan komitmennya untuk tetap menghormati pemerintah, serta memiliki kemampuan intelektual yang baik, ia berkali-kali ditempatkan di posisi penting oleh pemerintah yang sedang berkuasa pada saat itu.

Disiplin

Satu hal yang kita bisa pelajari dari kehidupan Daniel adalah ia memilki karakter “Disiplin”. Disiplin mempunyai pengertian: Ketaatan dan Kepatuhan.

Manusia terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Jadi untuk menjadi saksi Kristus, kita harus memiliki kedisiplinan di dalam tiga area tersebut.

Disiplin rohani

Disiplin rohani bukan untuk keselamatan tetapi untuk pengudusan, karena ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi maka kita sudah diselamatkan dan kita memiliki status sebagai anak Allah (Yohanes 1:12).

Jadi disiplin rohani bukan untuk menentukan status kita di hadapan Tuhan tetapi untuk perkenanan Tuhan atas kita.

Daniel memiliki roh yang luar biasa dan mendapat perkenanan Tuhan karena di dalam Daniel 6:11 ada tertulis, “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”

Diperkirakan pada saat itu Daniel berusia sekitar 80 tahun. Jadi rupanya Daniel sejak muda sampai dengan lanjut usia, mendisiplinkan kerohaniannya dengan merendahkan diri di hadapan Tuhan lalu berdoa dan memuji Tuhan tiga kali sehari.

Marilah hari-hari ini kita banyak berada di hadirat-Nya, tingkatkan lebih lagi persekutuan kita dengan Roh Kudus dan dengarkan suara Tuhan.

Yohanes 15:4, “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.”

Di dalam persekutuan dengan-Nya, maka kita akan dituntun untuk hidup berbuah sebagai tanda bahwa kita adalah saksi Kristus.

Mazmur 32:8, “Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kau tempuh. Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.”

Yohanes 14:26, “tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang Kukatakan kepadamu.”

Dengan demikian disiplin rohani akan menghasilkan pengikut Kristus yang memiliki roh yang luar biasa karena dipenuhi oleh Roh Kudus.

Disiplin dalam jiwa

Jiwa ini terdiri dari pikiran dan perasaan.

Amsal 23:7a, “Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.” (For as he thinks in his heart, so is he.)

Apa yang kita lihat, apa yang kita dengar itu akan mempengaruhi pikiran kita. Jadi perhatikan apa yang kita baca, musik yang kita dengar, film yang kita tonton.

1 Korintus 10:23, "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.

Apakah segala sesuatu yang kita lihat dan kita dengar itu berguna untuk pertumbuhan iman kita? Apakah membangun pengetahuan kita? Biarlah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang suci, semua yang disebut kebajikan itu yang kita terima (Filipi 4:8). Lebih banyak lagi gunakan waktu kita untuk membaca dan merenungkan Firman Tuhan karena Firman Tuhan adalah kebenaran. Ketika kebenaran itu terus kita renungkan, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita dari pikiran dan perasaan yang negatif (Yohanes 8:31-32).

Perhatikan juga pergaulan kita, karena pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik (1 Korintus 15:23). Kita boleh kenal dengan banyak orang, tetapi untuk menentukan orang-orang tempat kita meminta nasehat, menceritakan tentang keluarga dan lain-lain; kita harus selektif (Mazmur 1:1-3).

Ada sebuah kata-kata bijak mengatakan “You are what you think”. Anda akan menjadi apa yang Anda pikirkan, karena apa yang ada di pikiran kita akan mempengaruhi perkataan kita, perkataan kita akan mempengaruhi tindakan kita, tindakan yang dilakukan terus menerus akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan yang dilakukan berulang-ulang akan membentuk karakter kita.

Daniel memiliki karakter yang baik sehingga dipakai Tuhan dengan luar biasa, karena ia juga mendisiplinkan jiwanya dengan memperhatikan pergaulannya. Dia bergaul dengan orang-orang yang takut akan Tuhan seperti Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (Daniel 1:11-12, 19).

Disiplin terhadap tubuh

Tubuh jasmani kita adalah kendaraan manusia rohani kita, sekalipun seseorang memiliki pewahyuan yang luar biasa, namun kalau ia sakit-sakitan, ia tidak bisa jadi berkat bagi orang banyak.

Kita harus ingat bahwa hidup kita bukanlah milik kita lagi, hidup kita adalah milik Kristus (1 Korintus 6:19-20), oleh karena itu mari kita muliakan Tuhan dengan tubuh kita dengan cara istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang sehat dan olah raga yang teratur.

Daniel bisa dipakai oleh Tuhan untuk menjangkau bangsa-bangsa karena ia menjaga fisiknya sehat, ia tidak mau menajiskan tubuhnya dengan makanan raja-raja karena makanannya tidak sehat bagi tubuh (Daniel 1:8). Karena Daniel menjaga fisiknya sehat serta giat belajar maka sel-sel yang ada di otaknya menjadi sangat aktif sehingga ia memiliki kecerdasan sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan ia sangat bertanggung jawab dalam pekerjaannya, sehingga tidak didapati adanya kesalahan (Daniel 1:20, 6:5).

Tuhan sangat berkenan dengan kehidupan Daniel sehingga ia dipakai Tuhan sebagai saksi-Nya untuk menggoncangkan bangsa-bangsa sekalipun ia berada di pembuangan. Kabar baik yang ingin saya sampaikan adalah Tuhan mau memakai kita semua (Yoel 2:28-29).

Memang kita tidak berada di Babel secara jasmani, tetapi Babel secara rohani itu bisa berbicara tentang keduniawian seperti percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, keserakahan dan kita masih berada di dunia yang penuh dengan nafsu keduniawian seperti itu. Namun jika kita perhatikan, inilah waktunya Tuhan; bahwa di saat begitu banyak manusia yang tidak mempunyai kepastian akan keselamatan karena terikat oleh roh Babel, maka kini Roh Kudus sedang bergerak melawat umat-Nya.

Penutup

Oleh karena itu Saudara yang berada di dunia bisnis, pendidikan, pemerintahan, media, hiburan, keluarga, dan agama; bersiaplah mulai dari sekarang untuk meningkatkan kedisiplinan di dalam ketiga area tersebut, karena waktu-Nya segera tiba untuk Dia menyatakan kuasa-Nya, di mana orang percaya akan ditinggikan oleh Tuhan sendiri sehingga menjadi kesaksian di antara bangsa-bangsa dan akan menggoncangkan dunia, karena begitu banyak manusia yang diselamatkan karena telah melihat kesaksian hidup mereka bersama Tuhan. Haleluya!

Sumber

  • [FM] Renungan Khusus (30 Juli 2010). GBI Jalan Gatot Subroto.