Menghadapi tantangan hidup

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 22 November 2022 05.27 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " " menjadi " ")
Lompat ke: navigasi, cari

Hari-hari ini hidup yang harus kita hadapi tidaklah mudah. Alkitab telah memberitahukan kepada kita di dalam kitab 1 Petrus 4:7 bahwa:

"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa."

Kita harus memandang kehidupan kita dari sudut Kedatangan Kristus dan akhir dunia yang sudah dekat.

Kesudahan segala sesuatu sudah dekat menunjukkan suatu keadaan akhir dari segalanya. Bisa saja diartikan sebagai akhir dari hidup kita atau juga akhir dari sebuah zaman atau masa.

Peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang sedang terjadi sebagai tantangan dalam kehidupan kita adalah bagian dari kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Apa yang harus kita lakukan dalam Menghadapi Tantangan Hidup?

  • Yang pertama adalah penguasaan diri.
Arti penguasaan diri adalah kemampuan untuk mengendalikan pikiran, kebiasaan buruk yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Penguasaan diri adalah kemampuan seseorang untuk mendeteksi dan mengatasi tekanan-tekanan negatif yang muncul dari luar maupun dari dalam kehidupan kita. Penguasaan diri berarti berani dan mampu berkata, "tidak" terhadap segala sesuatu yang merugikan kita dan orang lain, baik secara fisik, emosi, moral, maupun spiritual. Kita perlu menguasai diri kita sungguh-sungguh karena hari-hari akhir ini ada banyak hal, ada banyak kejadian yang dapat memancing kita untuk tidak dapat menguasai diri.
  • Kedua, jadi tenang.
Tanpa ketenangan orang tidak akan mampu menjalani hidup ini dengan baik, bahkan tidak kuat menghadapi tantangan hidup. Namun sebaliknya ketika kita mampu untuk tenang maka kita dimampukan untuk menghadapi segala sesuatu dengan baik. Dalam Yesaya 30:15b dikatakan; "... dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu."
Kata tinggal TENANG, bukan berarti tidak berbuat apa-apa atau berdiam diri membiarkan semuanya terjadi, tetapi yang dimaksudkan adalah AGAR KITA TETAP TENANG. Jangan panik dalam menghadapi segala sesuatu. Jangan terburu-buru merespons.
Ingat, Firman Tuhan tadi dalam Yesaya 30:15 berkata; "Dalam tinggal TENANG dan PERCAYA terletak kekuatanmu."
  • Yang ketiga adalah berdoa sungguh-sungguh.
Saudara, berdoa itu bukanlah perkara yang mudah, sebab sejatinya doa itu adalah bagaimana kita membangun hubungan dengan Tuhan. Berdoa itu bukan hanya sebatas susunan kata-kata saja. Di akhir zaman ini, hal yang tidak kalah penting yang harus selalu dibangun adalah bagaimana kita membangun hubungan yang intim dengan Tuhan setiap waktu. Doa harus menjadi prioritas kita dalam menghadapi tantangan hidup.

Kita akan mampu menghadapi setiap tantangan hidup jika kita menguasai diri, tetap tenang, dan berdoa dengan bersungguh-sungguh. (AH).