Tujuh makna pencurahan Darah Yesus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 09.51 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
Lompat ke: navigasi, cari
RK.jpgRK.jpg
Renungan khusus
Tanggal02 April 2012
Renungan khusus lainnya

Memperingati Paskah, kita perlu merenungkan kembali makna pengorbanan Yesus melalui pencurahan darah-Nya, sebab melalui pencurahan darah Kristus, kita dapat menemukan nilai dan tujuan Ilahi yang sempurna.

Pengertian Korban Darah

Segala sesuatu yang dinyatakan di dalam Perjanjian Lama merupakan bayang-bayang yang akan terjadi dan digenapi di Perjanjian Baru. Imamat 16:14, 19 mencatat bahwa imam Harun harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan memercikkannya 7 kali dengan jarinya ke atas tutup pendamaian pada Tabut Allah di Ruang Maha Kudus), sebagai korban penghapus dosa baginya sendiri, dan bagi keluarganya. Juga di Kemah Pertemuan hal yang sama harus dilakukan oleh imam Harun untuk korban pendamaian di mezbah, supaya dosa bangsa Israel diampuni.

Melalui korban persembahan darah anak domba yang tak bercacat, orang Israel memperoleh pengampunan dosa di hadapan Allah, kutuk diubah menjadi berkat, penyakit diubah menjadi kesembuhan. Sebab itu dalam pelayanan di Perjanjian Baru, Yesus menggenapi apa yang dilakukan di Perjanjian Lama. Yesus adalah anak domba Allah yang sempurna, tak bercacat cela.

“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19).

Tujuh Makna Pencurahan Darah Yesus

#1 Peluh-Nya seperti titik-titik darah

“Setelah tiba di tempat itu (Getsemani) Ia berkata kepada mereka: “Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.” Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Lukas 22:41-44)

Manusia pada umumnya sesat seperti domba, mengambil jalannya masing-masing, mendahulukan kehendak daging, jahat, egois, hawa nafsu dan sebagainya. (Yesaya 53:6)

Yesus berkata: “Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.” (Lukas 22:42)

Bagi manusia yang selalu mendahulukan dan mengutamakan kehendaknya sendiri, Yesus menaklukkan kehendak-Nya kepada kehendak Bapa. Jadi, peristiwa di Getsemani yang sesungguhnya adalah Yesus sudah menebus kita dari kehendak diri sendiri yang kacau, dan inilah yang akan menjadi bagian dalam hidup kita untuk tunduk akan kehendak Bapa, ‘memaksakan’ kehendak Tuhan atas hidup kita.

Itu sebabnya; bukankah banyak kali ketika hidup kita berjalan ke arah yang salah; kita digiring sedemikian rupa sampai akhirnya kita berkata: “Ya Tuhan, biar kehendak-Mu lah terjadi.” Kalau hari ini kita bisa taat kepada kehendak Tuhan, semua ini karena kasih karunia-Nya kepada kita, melalui pengorbanan Yesus.

#2 Oleh bilur-bilur-Nya penyakit kita disembuhkan

“Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah ... dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:4-5)

Bilur adalah perdarahan yang terjadi di bawah lapisan kulit yang terjadi karena luka. Ketika kulit mengalami sayatan benda tajam, terjadi luka; dan sel-sel darah putih dalam tubuh ‘bergerak’ ke sana untuk memerangi infeksi. Yang terjadi kemudian luka mengering dan terjadi pembengkakan. Tetapi luka-luka yang dialami oleh Yesus sudah meliputi seluruh tubuhNya; melebihi kapasitas sel darah putih untuk mengantisipasinya. Yesus menebus semua penyakit kita, oleh bilur-bilur-Nya, kita disembuhkan dari segala penyakit dan hal ini terjadi ketika Yesus menerima pukulan dan cambukan. Apapun penyakit Saudara, entah penyakit yang disebabkan keturunan atau kutuk; semuanya sudah ditanggung Yesus.

#3 Tertikam karena pemberontakan dan kejahatan kita

“Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita di-timpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:5)

Kita perhatikan kalimat ‘diremukkan oleh karena kejahatan kita’; di dalam terjemahan KJV tertulis kata ‘our inquities’ artinya kecenderungan kita.

Bukankah kita ini dalam kehidupan setiap hari selalu cenderung untuk berbuat dosa tertentu, misalnya cenderung berbohong, cenderung dosa sex, kejahatan dan lain sebagainya. Kita tidak bisa menahan ‘inquities’ ini, namun Yesus sudah menanggungnya, dan dampaknya kita akan selalu rindu untuk berbuat kebenaran, serta membenci dosa.

#4 Darah mengalir dari tancapan mahkota duri

Ada 2 (dua) hal yang dihasilkan oleh pen-deritaan tersebut (Matius 27:29-30):

  • Menebus pola pikir (mindset) kita, diubah agar selaras dengan pikiran dan perasaan Kristus
  • Menebus kemiskinan dan kesengsaraan kita. Dalam Kejadian 3:17-18 disebutkan bahwa akibat dosa maka dengan bersusah payah manusia akan mencari rezekinya, semak duri akan tumbuh di bumi untuk menyengsarakan manusia; ini lambang kemiskinan dan kesengsaraan. Melalui mahkota duri, darah Yesus mengantikan kutukan tersebut menjadi berkat kelimpahan dalam segala hal.

#5 Darah mengalir dari tangan-Nya yang dipaku

Kita dapat merasakan perbedaan perbuatan tangan kita.

  • Sebelum mengenal Tuhan; apapun yang kita kerjakan, hasilnya adalah seperti di bawah hukum dunia. Kemudian didalam Tuhan; apapun yang kita kerjakan selalu mengalami curahan berkat-Nya.
  • Sebelum mengenal Tuhan; perbuatan tangan kita suka memukul, menjamah yang najis. Namun melalui darah yang keluar dari tangan Yesus, kita sudah di-sucikan, kita diubah menjadi tangan yang penuh sentuhan kasih, suka memberi dan menolong sesama.

“Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain. Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau” (1 Samuel 10:6-7)

Contoh: Yusuf ada didalam rencana Tuhan dan memiliki karakter yang baik, maka apa saja yang ia kerjakan dengan tangannya selalu berhasil. (Kejadian 39:2-3) Yusuf bisa dibuat berhasil oleh Tuhan, apalagi kita yang sudah ditebus dan dibasuh dengan darah-Nya yang keluar dari luka bekas lobang paku di tangan-Nya, apa saja yang kita perbuat dengan tangan kita pasti disertai dan diliputi berkat dan keberhasilan yang dari Tuhan.

#6 Darah-Nya tercurah dari lambung-Nya

Para ahli medis memperkirakan bahwa ketika tombak prajurit menusuk lambung Yesus, diprediksi tusukan itu mengenai lever atau hati, sebab dengan mata tombak sebesar itu akan mengenai tulang rusuk-Nya. (Yohanes 19:34)

  • Kejadian 2:21-23 mengisahkan proses reproduksi Hawa dimulai dari tulang rusuk Adam. Jadi Adam pertama melahirkan Hawa dan
  • 1 Korintus 15:45-47 menyatakan bahwa Kristus adalah Adam kedua yang menghidupkan. Dengan darah-Nya yang tercurah keluar dari rusuk-Nya melahirkan gereja-Nya.

Yesus adalah founding father sekaligus Kepala Gereja, Dialah yang akan memerintah dan menyertai gereja-Nya sampai akhir zaman, dan Dia juga yang memperlengkapi Gereja-Nya dengan selengkap senjata Allah untuk mengalahkan musuh.

#7 Darah yang mengalir dari kaki-Nya yang berlubang

Betapa pentingnya kaki kita ditahirkan oleh Yesus, sebab bicara kaki merupakan simbol menaklukkan suatu daerah. Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu, kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon, dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan menjadi daerahmu.

Dalam Ulangan 11:24 dikatakan bahwa Tanah Kanaan ditaklukkan dengan kaki. Sungai Yordan yang diseberangi juga ditaklukkan terlebih dahulu dengan kaki. Tembok Yerikho jatuh juga dikelilingi tujuh kali dengan berjalan kaki. Demikian pula waktu kita doa keliling suatu lokasi/daerah maka kita dominan taklukkan lokasi/daerah itu.

Iblis takluk dengan nama Yesus; dan Dia bersabda: “Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu.” (Lukas 10:19).

Jadi kaki-Nya yang berlobang tercurah darah-Nya memberi kita kuasa yang dominan untuk menginjak si iblis.

“Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!” (Roma 16:20).

Sumber

  • [TH] (01 April 2012). "Renungan Khusus". Warta Jemaat. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 01 April 2012.

    Memperingati Paskah, kita perlu merenungkan kembali makna pengorbanan Yesus melalui pencurahan darah-Nya, sebab melalui pencurahan darah Kristus, kita dapat menemukan nilai dan tujuan Ilahi yang sempurna.

Segala sesuatu yang dinyatakan di dalam Perjanjian Lama merupakan bayang-bayang yang akan terjadi dan digenapi di Perjanjian Baru. Imamat 16:14, 19 mencatat bahwa imam Harun harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan memercikkannya 7 kali dengan jarinya ke atas tutup pendamaian pada Tabut Allah di Ruang Maha Kudus),