Damai di hati, damai di kehidupan sehari-hari
Suplemen Diskusi COOL | |
---|---|
Periode | November 2011 |
Minggu | II (2011-45) |
Sebelumnya | |
Selanjutnya |
Di awal tahun 2011, Tahun Multiplikasi dan Promosi, Tuhan Yesus berjanji dalam Yesaya 48:18 bahwa damai sejahtera kita akan seperti sungai yang tidak pernah kering. Haleluya! Bahkan pesan Tuhan yang disampaikan Gembala Jemaat/Pembina sebagai tuntunan bagi kita dalam memasuki tahun Ayin Beth (5772) menegaskan kembali mengenai hal ini. Pesan Tuhan dengan kuat mengatakan bahwa tubuh kita ini adalah Bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19-20). Kalau Tubuh ini adalah bait/rumah Roh Kudus maka tubuh ini adalah Rumah Damai Sejahtera. Bagaimana kita bisa memiliki damai sejahtera yang berlimpah sehingga kita bisa mengalami “damai di hati, damai dalam kehidupan sehari-hari”?
Filipi 4:7-9 yang disampaikan oleh Gembala Jemaat/Pembina memberikan 2 (dua) cara untuk dapat mengalami damai sejahtera yang berlimpah.
#1 Perhatikan cara kita berpikir
Apa yang kita pikirkan biasanya menentukan tindakan kita. Apabila pikiran kita negatif, maka besar kemungkinan apa yang kita lakukan pun menjadi negatif. Selain itu, pikiran juga biasanya menentukan suasana hati kita. Apabila pikiran kita sedang bingung, gelisah, takut, atau cemas, secara spontan hati kita pasti mulai kehilangan damai sejahtera. Kalau kita ingin mengalami damai sejahtera di hati, perhatikanlah cara kita berpikir.
Perhatikanlah kembali Firman Tuhan ini: “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:7-8)
Bagaimana kita bisa mempraktekkan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari?
- Senantiasa merenungkan Firman Tuhan.
- “Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji” hanya dapat Anda temukan secara utuh dan lengkap di dalam Alkitab/Firman Allah.
- Tidak berburuk sangka terhadap orang lain/sikap orang lain terhadap kita, tanpa mengurangi kewaspadaan kepada orang yang memang hendak berniat buruk kepada kita.
- Jangan terlalu cepat memberikan penilaian negatif terhadap suatu situasi/kondisi yang tidak menyenangkan.
#2 Melakukan Perintah Tuhan yang disampaikan oleh Pemimpin Rohani
Perhatikan nats ini: “Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” (Filipi 4:9)
Dengan tegas dan jelas Firman Allah mengatakan bahwa dengan melakukan perintah Tuhan maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kita. Jika Allah sumber damai sejahtera menyertai kita, sudah dapat dipastikan kita akan mengalami yang namanya ‘damai di hati, damai di kehidupan sehari-hari’. Perintah Tuhan yang mana yang harus kita lakukan?
- Yang telah kita terima dan pelajari dari pemimpin rohani.
- Yang kita dengar, baik melalui khotbah maupun nasehat dari pemimpin rohani/Hamba Tuhan.
- Yang kita lihat dari keteladanan hidup pemimpin rohani kita.
Peneguhan
Adakah yang hari-hari sedang merasa “kekurangan damai sejahtera” mungkin karena ada suatu kejadian dalam hidupnya? Ambillah waktu untuk saling mendoakan, khususnya mereka yang membutuhkan agar damai sejahtera Allah memenuhi kehidupan sehari-hari mereka.
Sumber
- [DL/2011] Sub Divisi COOL/Divisi Pengajaran (07 November 2011). "DAMAI DI HATI, DAMAI DI KEHIDUPAN SEHARI-HARI". Healing Articles-COOL. GBI Jalan Gatot Subroto (Healing Movement Ministry). Diakses pada 08 November 2011.