Seorang Penabur (Pdt Sutadi Rusli)
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 12 Maret 2023 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Grha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
Satu waktu Tuhan bercerita kepada para murid-muridnya, ada seorang penabur yang menabur benih. Benih yang ditabur itu ada yang jatuh di pinggir jalan, ada yang jatuh di tanah yang berbatu, ada yang jatuh juga di tanah yang bersama duri, dan yang keempat, benih itu jatuh di tanah yang subur.
Shalom dan selamat pagi, semuanya diberkati oleh Tuhan? Semuanya bersukacita di dalam Tuhan? Amin!
Melihat kepada perkembangan yang ada, kita sedang mempersiapkan ruangan di lantai 2 untuk generasi-generasi Yeremia, dan setelah selesai kita akan segera membuka ibadah umum dua kali, yaitu pukul 07.30 dan 09.30. Demikian juga di Gedung Lautan, kita sudah mempersiapkan buka 4x hingga sore hari. Juga di GBI Pajajaran, Pdt Benny Kohar juga mempersiapkan untuk membuka ibadah sore hari. Musim menuai sudah tiba! Amin!
Pada hari ini saya mau bagikan dengan satu tema yaitu Seorang Penabur. Satu waktu Tuhan bercerita kepada para murid-muridnya, ada seorang penabur yang menabur benih. Benih yang ditabur itu ada yang jatuh di pinggir jalan, ada yang jatuh di tanah yang berbatu, ada yang jatuh juga di tanah yang bersama duri, dan yang keempat, benih itu jatuh di tanah yang subur. Tuhan Yesus memberikan pengertian kepada murid-murid-Nya, dan menjadi pesan buat kita juga.
- Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka.
- Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad.
- Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
- Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat."
Saudara, saya mau kategorikan dua kelompok. Kelompok yang pertama itu adalah kelompok 3 bagian tadi. Sedangkan kelompok yang kedua adalah kelompok satu bagian.
Kelompok yang pertama ini ada yang di pinggir jalan, ada yang di tanah berbatu, ada juga yang di semak berduri. Saya mau berikan istilah-istilah model apa yang ada di dalam kelompok yang pertama tadi.
Kelompok yang pertama adalah Kristen Pinggir Jalan, kedua Kristen Kepala Batu, dan ketiga Kristen Semak Duri.
#1 Kristen Pinggir Jalan
Tuhan Yesus sudah menerangkan kepada kita di mana pada waktu itu benih Firman itu ditabur ternyata Firman itu jatuh di pinggir jalan dan lalu sama sekali tidak berbuah. Tidak berakar apa-apa. Sehingga akhirnya orang itu tidak dapat apa-apa tidak bisa berbuah apapun juga.
Saudara, kita mesti sadar waktu kita datang beribadah, kita itu sedang menghadapi dua peperangan. Kita masuk ke gereja kita, ikut ibadah kita naikkan pujian penyembahan.
Saya kadang heran, tadi sebelum Firman Tuhan ada doa, pujian, dan penyembahan. Saya heran kok ada jemaat yang suka telat. Padahal waktu kita ada dalam doa, pujian, dan penyembahan, ada sesuatu yang dahsyat dalam doa, pujian, dan penyembahan. Mari janji sendiri, mulai Minggu depan jangan ada yang telat!
Waktu kita masuk ibadah kita dengar Firman Tuhan, kita menghadapi dua peperangan, itu dicuri sama iblis, karena jatuh di pinggir jalan. Dicuri sama iblis, nggak dapat apa-apa. Waktu kita duduk, Pendeta katakan, bilur-bilur Tuhan Yesus menyembuhkan kita semuanya! Iblis tembakkan itu panah-panah berapi masuk dalam pikiran kita, nggak mungkin itu mah kejadian 2000 tahun yang lalu. Kita ngga percaya. Waktu kita mengembalikan persepuluhan bagian tanggung jawab kita, Tuhan bilang, ujilah Aku, Aku akan membukakan tingkap-tingkap langit. Kita juga ngga percaya. Itu peperangan yang kita hadapi. Pada waktu kita dengar Firman Tuhan, ah nggak percaya. Itu dicuri sama iblis!
Lalu, peperangan yang kedua, waktu kita dengar Firman Tuhan, apa yang kita lakukan? Sibuk dengan WhatsApp! Pikiran kita melayang-layang pergi ke mana-mana. Pikirannya, setelah ibadah enaknya kita makan apa ya?
Ini Kristen Pinggir Jalan, jadi nggak dapat apa-apa pulang ke rumah. Ngga dapat apa-apa karena apa ngga percaya dan pikirannya ke sana-kemari.
#2 Kristen Kepala Batu
Firman Tuhan ditabur dan jatuh di tanah yang berbatu. Apa yang membuat dia itu nggak berbuah? Ternyata yang membuat dia tidak berbuah itu karena akarnya cuma pendek.
Dia dengar dan dapat itu Firman, tapi karena ditindas dan dianiaya, dia jadi murtad dan mundur dari Tuhan.
Firman Tuhan katakan, kasihilah musuhmu, berkatilah musuhmu, balaslah kejahatan dengan kebaikan. Lalu kita ngga mau lakukan, kita keras kepala dan menolak melakukan Firman Tuhan itu. Firman yang menjadi pesan buat kita itu mungkin sudah ada bertahun-tahun di dalam hidup kita, tapi kita mengeraskan hati kita. Kita mengeraskan kepala, kita tolak itu Firman-Nya. Akhirnya apa? Akhirnya kita menjadi orang yang hilang.
Hati-hati Saudara yang dikasihi Tuhan, pengalaman saya mengenai ini banyak.
- Ada waktu saya melayani orang-orang Kristen lama, sudah Kristen puluhan tahun, orang yang mengerti Firman Tuhan, tetapi pada waktu dia harus lakukan sesuatu kebenaran, dia ragu-ragu dan bimbang, dan akhirnya dia tidak lakukan. Akhirnya menjadi Kristen yang hilang begitu saja, menyedihkan.
- Ada lagi orang-orang yang saya tahu dulu, bahkan pelayan jemaat, tetapi karena penindasan karena penganiayaan akan Firman Tuhan, akhirnya dia keluar dari Kristen dan berpindah menjadi kepercayaan lain.
Saudara, Firman Tuhan memang memproses kita, supaya kita lebih benar. Supaya kita lebih benar lagi pada waktu kita mau melakukan Firman Tuhan. Waduh rasanya betul-betul berat melakukan Firman Tuhan, tapi waktu kita mau menjadi pelaku Firman, Tuhan pasti akan memampukan kita untuk melakukannya! Amin!
Saya pernah sampaikan juga kisah seorang jemaat daripada David Yonggi Cho yang ada di Korea Selatan. Ibu ini di waktu dia dengar pesan daripada gembalanya bahwa dia harus mengembalikan persepuluhan, dia bergumul dengan luar biasa. Waduh itu rasanya mungkin ditindas dan dianiaya melalui Firman ini. Rasanya begitu berat. Tapi akhirnya apa setelah berbulan-bulan dia bergumul akhirnya keluar dia sebagai pemenang, dia lakukan.
Coba kalau dia ngga lakukan, malah kesal dan marah, barangkali mundur daripada Tuhan, dia akhirnya menjadi orang-orang yang jauh dari Tuhan, dan pergi ke kepercayaan yang lain.
Dengarkan baik, Firman Tuhan ada untuk memproses kita, membentuk kita, supaya kita lebih baik lebih benar, lebih benar, dan lebih benar lagi dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Siapa yang mau diproses oleh Firman Tuhan? Proses pasti terjadi! Siap ngga siap, pasti proses terjadi supaya kita menjadi Kristen-Kristen yang berbuah lebat! Amin!
#3 Kristen Semak Duri
Waktu benih Firman Tuhan ditabur, ternyata itu tanah penuh dengan semak duri. Bicara mengenai apa? Keinginan, kekayaan, kekuatiran yang membuat orang Kristen ini ngga berbuah. Kekuatiran bahasa aslinya berbicara mengenai kepedulian. Kristen Semak Duri lebih peduli kepada hal-hal duniawi ketimbang hal-hal rohani. Bukan saatnya lagi kita lebih peduli kepada hal-hal jasmani, tapi saatnya kita hari-hari ini harus lebih menomorsatukan hal-hal yang rohani.
Tuhan segera datang untuk menjemput Saudara dan saya. Amin! Kita harus lebih dulu mendahulukan kebutuhan makanan rohani kita. Carilah dahulu lanjut kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepada kita! Amin! Tuhan pesan, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya!
Jadi dia hidupnya kuatir terus. Jangan!
Tuhan sudah berpesan, jangan kita kuatir. Sehingga kita lebih peduli untuk cari dulu hal-hal jasmani hal-hal rohani kita lupakan. Waktu kita lakukan hal-hal yang rohani, saya sangat yakin hal-hal yang jasmani pasti Tuhan bukakan, pintu-pintu yang ajaib!
Waktu saudara mencari dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, persoalan saudara Tuhan pasti sanggup bukakan jalan. Yang sakit, Tuhan sanggup untuk sembuhkan! Beban berat Tuhan sanggup untuk pulihkan!
- Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
Hari-hari ini kita lihat di sekitar kita, bagaimana dunia itu sangat dijerat oleh uang. Bagaimana dunia hari-hari ini begitu dijerat dengan kekayaan. Melalui media-media yang ada, kita lihat bagaimana hal ini melanda di sekitar kita. Kejatuhan demi kejatuhan terjadi. Saudara, akhirnya Kristen Semak Duri juga tidak bisa berbuah.
Jadi, tiga macam Kristen tadi, Kristen Pinggir Jalan itu berbicara mengenai Kristen yang ragu-ragu. Saudara, jangan ragu-ragu, saudara harus yakin bahwa Firman Tuhan itu ya dan amin! Bilur-bilur Yesus sanggup memberikan kesembuhan. Tuhan sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada! Lalu Kristen yang kedua, Kristen yang berbatu. Dia ini bukan pelaku firman Tuhan. Yang ketiga, Kristen yang serakah dan Kristen penuh dengan kekuatiran. Jangan jadi Kristen yang pinggir jalan, yang kepala batu, juga jangan jadi Kristen yang semak duri, tapi kita harus jadi Kristen yang berbuah lebat!
#4 Kristen yang Berbuah
Saudara, kita perlu belajar dari pohon yang berbuah. Apa yang kita pelajari dari pohon yang berbuah?
- Pohon tidak makan dari buahnya sendiri
- Dia menyerap nutrisi dari tanah dan dia mengeluarkan buah. Sebagai orang Kristen yang berbuah, kita itu harus makin dalam, makin dalam, mengambil nutrisi dari dalam, berbicara makin kuat di dalam Firman Tuhan, dan pasti kita berbuah dalam nama TYK.
- Hidup rohani Saudara harus makin dalam. Amin! Kita makan dari kebenaran dari Firman Tuhan, dan kita menjadi Kristen yang berbuah.
- Pohon tidak marah/tersinggung ketika buahnya dipetik orang.
- Waktu saya masih kecil dulu, ada tetangga memiliki pohon mangga yang berbuah manis. Pohon itu tumbuh dan keluar ke jalanan. Kalau sedang berbuah, orang suka lemparin batu agar buahnya jatuh ke jalan.
- Jadi kalau Saudara adalah orang Kristen yang berbuah, jangan heran kalau dilempari batu! Jangan heran! Karena kita berbuah manis. Dianiaya, diomongin orang, digosipi macam-macam, ngga apa-apa, kita tetap mencari Yesus di atas segala-galanya.
- Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji.
- Biji itu menghasilkan banyak biji yang dapat menjadi pohon-pohon berikutnya sehingga akhirnya dapat mengeluarkan buah-buahnya yang segar.
- Inti dari pelajaran pohon yang berbuah, kalau saudara berbuah, saudara harus menjadi berkat buat banyak orang! Amin! Kita harus menjadi berkat untuk banyak orang! Gereja ini harus menjadi berkat buat banyak orang! Keluarga Saudara harus jadi berkat buat banyak orang! Pribadi Saudara harus menjadi berkat buat banyak orang!
Itu pelajaran dari satu pohon, waktu kita menyerap semua berkat daripada Tuhan yang Tuhan sediakan, maka kita menjadi Kristen yang berbuah. Kita akan menjadi berkat buat banyak orang, dan akhirnya kita sendiri diberkati lebih lagi, 30 kali, 60 kali, bahkan sampai 100 kali ganda, kita diberkati oleh Tuhan Yesus! Amin!
Video
- Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
- Pages using DynamicPageList3 parser function
- ArticleLink pages that already existed
- Khotbah
- Khotbah Sutadi Rusli
- Khotbah 2023
- Khotbah GBI Danau Bogor Raya
- Khotbah Ibadah Raya
- Ibadah Raya
- Unified info article
- Unified info article 2023
- Article 2023
- Pesan Gembala