Andalkan Tuhan dan fokus kepada-Nya (Breakthrough Prayer 2011) (Pdt David Sulardi)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 11 Februari 2021 14.03 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
Lompat ke: navigasi, cari

Hari-hari ini kita sedang menantikan pencurahan Roh Kudus. Saya percaya kita akan mengalami dimensi roh yang lebih lagi. Kita bersyukur sejak 9 Weeks of Breakthroughs, roh doa itu sedang dilepaskan dan roh doa itu ternyata harus ditangkap. Ternyata memang tidak semua orang menangkap roh doa. Tapi orang-orang yang menangkap, mereka akan berbeda dibandingkan yang lain. Zakaria 12:10, "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Hari-hari ini kita sedang menantikan pencurahan Roh Kudus. Saya percaya kita akan mengalami dimensi roh yang lebih lagi. Kita bersyukur sejak 9 Weeks of Breakthroughs, roh doa itu sedang dilepaskan dan roh doa itu ternyata harus ditangkap. Ternyata memang tidak semua orang menangkap roh doa. Tapi orang-orang yang menangkap, mereka akan berbeda dibandingkan yang lain.

Zakaria 12:10, "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Tuhan berfirman, Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan. Ini adalah roh doa dalam dimensi syafaat. Seorang yang bisa bersyafaat dengan baik, baik untuk keluarga, saudara, kota, bangsa, pemimpin rohani, atau untuk siapapun, mereka harus masuk dalam dimensi doa yang digerakkan oleh roh doa. Roh doa inilah yang memimpin seseorang untuk terkoneksi dengan Tuhan Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan berdoa untuk kita semua.

Selanjutnya dikatakan dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam. Antara sorga dan bumi akan terhubung. Tuhan sebenarnya sudah tidak mau lihat kita karena kita itu sudah tidak layak di mata Tuhan. Tapi Tuhan Yesus, melalui penyaliban di salib, menggantikan dan menebus dosa kita. Dia katakan, Bapa, Aku mau gantikan setiap manusia ini dengan darah-Ku. Tuhan sebenarnya tidak mau lihat kita, tetapi karena korban syafaat Kristus di kayu salib [syafaat itu artinya pengantara – Yesus menjadi pengantara antara Bapa di Sorga dan kita] sehingga setiap orang yang punya roh doa akan bisa bersatu dengan Yesus, yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa, berdoa untuk kita dan akan terjadi terobosan.

Doa yang mengalami terobosan, mujizat, kemenangan demi kemenangan, bahkan kota dan bangsa dimenangkan oleh Tuhan, adalah doa yang connect dengan pengorbanan Kristus di salib.

Sebelum KKR Jumat Agung yang lalu, saya bermimpi hal yang saya tidak mengerti, tapi setelah KKR itu barulah saya mengerti. KKR ini adalah awal dari sebuah kegerakan yang luar biasa. Beberapa hari sebelum KKR itu berdoa bertanya apa pesan Tuhan. Saya melihat ada ranting pohon mangga, dan buahnya itu bagus tapi masih muda dan tidak terlalu banyak. Mungkin ada 10-12 buah.

Lalu saya tertidur, saya ingat di asrama waktu Sekolah Teologia ada ranjang tingkat dan saya ada di atas. Waktu saya rebahkan kepala untuk tidur, tiba-tiba saya melihat di atas itu ada pohon mangga yang sangat besar, buahnya begitu banyak. Waktu itu saya sampai terheran-heran. Buah itu rapat sekali, dengan daun-daun yang menyelip di antara buah-buah itu seperti corong-corong. Saya duduk dan saya mulai memperhatikan, buahnya begitu besar dan bagus-bagus. Saya pikir, kalau matang pasti enak. Waktu saya duduk, tiba-tiba ada sebuah mangga yang matang dan jatuh. Saya tangkap lalu saya taruh. Tiba-tiba ada lagi yang matang, jatuh, dan saya tangkap lagi. Lalu karena ada seorang teman saya di situ yang tidak dapat, lalu saya berikan mangganya. Saat itu, ada sebuah mangga jatuh lagi, tapi karena saya tidak siap, maka buah itu jatuh ke tanah.

Saudara, waktu KKR yang lalu, hanya ada 3 orang yang bersaksi. Yang pertama itu dua orang, yang kedua satu orang. Saya pikir, apa ada hubungannya mangga yang jatuh tiga buah dan yang kesaksian juga tiga orang. Mereka mengalami kesembuhan mujizat dan bersaksi. Waktu pulang, saya tanya Tuhan kenapa cuma tiga yang bersaksi? Waktu itu banyak yang sembuh, tapi hanya tiga yang bersaksi.

Akhirnya Tuhan berbicara mengenai mimpi itu. Tuhan katakan begini, sebenarnya bukan hanya tiga yang Aku sembuhkan. Sebenarnya Aku akan berikan begitu banyak buah: buah jiwa-jiwa, buah kesembuhan, buah mujizat, yang Aku sediakan bagi kamu dan gereja ini, terlalu banyak. Jadi buah itu sudah disediakan buat kita. Saya tanya kepada Tuhan, kenapa cuma tiga? Lalu Tuhan jawab, karena kamu tidak benar-benar mengandalkan Tuhan. Buah ini bukan hasil usaha, tapi kamu harus benar-benar "tidur" – doa dalam hadirat Tuhan.

Jadi, Saudara, gambaran buah yang kelihatan begitu nyata tadi itu, Tuhan katakan begini, kalau kamu hanya mengandalkan kekuatan sendiri, yang kamu peroleh itu buah jerih payahmu, jumlahnya sedikit, buahnya tidak banyak. Waktu kita mengandalkan kekuatan sendiri, kita akan memperoleh buah sedikit. Tapi waktu saya tidur, itu bicara tentang rest, istirahat dalam hadirat Tuhan, yaitu masuk dalam hadirat Tuhan, dalam doa, pujian, penyembahan seperti pagi ini, maka buah itu akan turun sendiri. Kalau nanti buahnya matang dan doa kita cukup, maka kesembuhan itu akan jatuh sendiri. tanpa usaha manusia. Kalau doa dan penyembahan kita cukup, maka berkat, karunia dari Sorga itu akan turun sendiri.

Jadi, ada beberapa pesan penting:

  1. Jangan andalkan kekuatan sendiri, andalkan Tuhan dalam apapun.
    Yeremia 17:7-8, Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
    Dengan usaha sendiri, maka kita hanya dapatkan buah-buah yang kecil dan sedikit. Tapi waktu kita berani duduk diam sebelum kita bekerja, beri waktu untuk intim dengan Tuhan, maka berkat itu akan datang sendiri. Berkat Tuhanlah yang menjadikan kamu kaya, jerih payah tidak menambahi apa-apa. Mari andalkan Tuhan, seperti hari ini kita duduk diam menyembah Tuhan. Kesembuhan dan mujizat akan datang sendiri di tempat-tempat yang kita usahakan.
  2. Lebih intim lagi dalam hadirat Tuhan.
    Kita lebih banyak tidur dalam hadirat Tuhan, bukan dalam pengertian tidur secara daging, tapi kita jangan andalkan kekuatan sendiri. Tuhan memberkati umat yang dikasihi-Nya pada waktu tidur. Tuhan akan curahkan banyak mujizat.
  3. Fokus kepada Tuhan agar siap mengalami lawatan-Nya.
    Mangga yang jatuh ketiga itu tidak tertangkap, karena saya tidak siap. Tuhan katakan, banyak sekali lawatan-Ku yang tidak bisa ditangkap oleh orang-orang yang tidak siap, yang asal-asalan, yang tidak fokus. Dua mangga yang pertama itu bisa saya tangkap karena saya fokus melihat dari awal saat mau jatuhnya. Tapi yang satu lagi, karena saya berikan mangga itu ke teman saya, sehingga fokus saya teralih dan saya tidak siap. Hari-hari ini, kalau kita tidak fokus pada Tuhan maka kita tidak akan siap ketika Tuhan melawat. Hari-hari ini kita sedang hidup dalam masa kasih karunia Tuhan. Kita harus siap benar-benar, fokus pada Tuhan.

Kita bersyukur, Gembala kita mendapatkan pengurapan raja. Dan Saudara, kebangunan rohani ini Tuhan katakan akan semakin besar. Akan ada KKR-KKR lebih besar lagi, karena buah mangga itu masih terlalu banyak, jiwa-jiwa masih terlalu banyak, dan itu terjadi bukan karena kekuatan kita. Ketika Tuhan berkenan maka semua itu akan jatuh dan datang kepada kita.

Doakan Gembala Sidang kita yang akan terus mengadakan KKR di tempat-tempat lain juga. Saya percaya, ini awal urapan itu turun. Doakan sungguh-sungguh, juga untuk Sukabumi. Saya percaya, banyak mujizat akan terjadi. Yang sakit disembuhkan, berkat kelimpahan terjadi, dan keluarga dipulihkan!

Haleluya!

Kesaksian: Ibu Deborah Santy (Cipanas)

Pada 9 Weeks of Breakthroughs, saya berdoa saya ingin jamur saya berkembang, tapi saya tidak punya modal, karena banyak permintaan. Puji Tuhan waktu 9 Weeks of Breakthrough minggu keempat, saya tidak sangka, orang yang sekian puluh tahun tidak pernah ketemu, tahu-tahu datang dan bilang mau berikan dana sekitar Rp 70 juta. Saya cuma pikir, ah masa iya. Tak lama, dia telepon dan katakan sudah transfer 70 juta. Sebegitu banyaknya, sampai akhirnya saya bangun lumbung lagi. Dari tadinya jamur cuma 20-25 kg per hari, sekarang sudah 110 kg per hari. Itu yang saya alami.

Satu hari saya sakit dan dokter bilang saya diduga kanker, dan harus pengobatan begini begitu. Lalu saya bilang, dari hari ini saya stop, saya tidak mau makan obat dokter, saya hanya minta dukung doa dari teman-teman dari pasukan doa berantai, dukung saya! Saya tidak mau makan obat. Puji Tuhan, sampai sekarang badan saya kembali normal dan jamur saya berkembang.

Saya tidak lupa untuk membayar buah sulung. Hasil jamur seminggu pertama saya persembahkan untuk buah sulung, itu komitmen saya bersama orang yang berusaha bersama dengan saya tersebut. Begitu jamur saya berkembang, yang biasanya jamur itu awal-awal keluar cuma 9 ons, tapi waktu itu langsung 15-20 kg, malah terus-menerus bertambah. Saya berikan sebagai buah sulung. Apa yang kita kembalikan pada Tuhan, Tuhan gantikan berlipat kali ganda. Sekarang permintaan jamur saya bahkan ada yang meminta disediakan sampai 200 kg, saat ini belum bisa terpenuhi, tapi semua saya serahkan pada Tuhan.

Umur jamur itu yang biasanya hanya 4 bulan, tapi sekarang sampai 6 bulan masih terus saja berbuah dan bahkan makin besar. Buah pertama yang biasanya hanya 1,5 ons, tapi sekarang bisa sampai 2,5 ons. Itulah buah ketaatan pada Tuhan.