Tuhan berjanji mendirikan Gereja-Nya (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
< Ayo Saat Teduh‎ | 07
Revisi sejak 2 Mei 2023 10.07 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Aku akan mendirikan jemaat-Ku. (Matius 16:18)

Janji ini memiliki dampak yang sangat besar bagi semua pengikut Kristus. “Aku akan mendirikan jemaat-Ku.” Setiap kata dalam kalimat tersebut menyatakan kebenaran dasar dari kehidupan dan pelayanan orang Kristen.

Pertama, janji ini menyatakan siapa yang akan mendirikan gereja. “Aku (Yesus) akan mendirikan jemaat-Ku. ” Gereja didirikan oleh Yesus, bukan oleh manusia. Memang Yesus akan memakai manusia dalam proses pembangunannya, tetapi Dia-lah ahli bangunannya. Paulus menulis mengenai kebenaran ini. “Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar” (1 Korintus 3:10). Oleh kasih karunia Allah, Paulus bisa melayani Tuhan. Saat Paulus memberitakan mengenai Kristus, Tuhan memakai Paulus untuk meletakkan dasar, yaitu Kristus, di dalam hidup orang-orang yang diselamatkan, merekalah gereja perseorangan yang sedang didirikan.

Kedua, janji Yesus ini memperlihatkan kepastian pendirian Gereja-Nya. “Aku (pasti) akan mendirikan jemaat-Ku. ” Tidak ada tempat bagi keraguan. Yesus pasti akan melakukan apa yang sudah Ia janjikan. Pertanyaannya bagi kita adalah apakah kita bersedia untuk dipakai dalam proses pembangunan ini. Tuhan ingin memakai kita dalam melaksanakan pekerjaan-Nya: “Dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia” (2 Timotius 2:21).

Ketiga, janji ini menyatakan cara Tuhan ingin melakukan pekerjaan-Nya. “Aku akan mendirikan (membangun) jemaat-Ku. ” Sama seperti pekerjaan pembangunan bangunan, ada aspek kuantitatif dan kualitatif. Tuhan menyelamatkan jiwa-jiwa, menambahkan mereka ke dalam gereja-Nya sehingga ada penambahan secara kuantitatif. “Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan” (Kisah 2:47). Tuhan juga melimpahkan kasih karunia kepada jiwa-jiwa yang Ia selamatkan, sehingga terjadi pembangunan secara kualitatif. “Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah” (Kisah 4:33).

Keempat, janji ini menyatakan apa yang Yesus akan dirikan. “Aku akan mendirikan jemaat-Ku (umat-Ku) Gereja bukanlah sebuah bangunan. Kata jemaat memiliki arti “orang-orang yang dipanggil keluar. ” “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya” (1 Petrus 2:9-10).

Kelima, janji-Nya ini menyatakan dengan jelas siapa yang memiliki gereja. “Aku akan mendirikan jemaat-Ku (Yesus) Gereja bukan milik pendeta, atau gembala, atau sidang majelis, atau suatu organisasi. Gereja adalah milik Yesus. Dia sudah membayar lunas untuk menebus kita: “Jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri” (Kisah 20:28).

Doa

Tuhan Yesus, segala hormat bagi-Mu sang pendiri gereja. Aku bersyukur dapat tinggal dalam kepastian penyelesaian karya-Mu. Gereja, yaitu kami orang percaya yang sudah Engkau tebus, adalah milik-Mu. Aku mohon agar Engkau memperlengkapi dan memakai aku dalam proses pembangunan ini. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Aku akan mendirikan jemaat-Ku. (Matius 16:18) Janji ini memiliki dampak yang sangat besar bagi semua pengikut Kristus. “Aku akan mendirikan jemaat-Ku.” Setiap kata dalam kalimat tersebut menyatakan kebenaran dasar dari kehidupan dan pelayanan orang Kristen.