Article: 20100621/RK: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd selanjutnya)
k (upd unified info)
Baris 1: Baris 1:
{{renungan
{{unified info | templatetype=renungankhusus
| judul        = Menjelang kedatangan Tuhan Yesus
| judul        = Menjelang kedatangan Tuhan Yesus
| tahun        = 2010
| tahun        = 2010

Revisi per 26 Juli 2013 09.35

RK.jpgRK.jpg
Renungan khusus
Tanggal23 Juni 2010
Renungan khusus lainnya

"Sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci, dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah." (Filipi 1:10-11)

Tuhan Yesus segera datang. Dia sangat ingin segera menjemput dan mengangkat kita ke dalam kemuliaan-Nya. Waktu yang sedang kita jalani hari-hari ini adalah masa menjelang HARI KRISTUS. Kita harus berjaga-jaga dan harus mengerti tanda-tandanya. Bahwa kita telah siap menjelang kedatangan-Nya itu yang seperti apa? Ketika Tuhan Yesus datang kembali, maka yang Dia ingin temukan adalah kita didapati dalam keadaan suci, tidak bercacat dan berbuah kebenaran. Firman Tuhan katakan dalam Filipi 1:10-11, "...supaya kamu suci, dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran..."

Tuhan Yesus yang mengerjakan

Dan semua itu terjadi karena Tuhan Yesus yang mengerjakan di dalam diri kita. Kita tidak akan mampu hidup suci dengan kekuatan kita sendiri. Kita tidak dapat menghasilkan buah kebenaran dari kemampuan manusiawi kita. Hanya oleh karena Tuhan Yesus yang mengerjakan di dalam kita, barulah kita mampu mengerjakannya. Itulah artinya oleh karena anugerah-Nya. Yesus yang terlebih dahulu mengerjakan di dalam kita, barulah kemudian kita mengerjakannya keluar. Yesus yang terlebih dahulu bekerja di dalam manusia batiniah kita, kemudian kita bertindak dalam ketaatan. Dan semua itu kita akan alami karena pekerjaan Roh Kudus yang diam di dalam hati kita.

Karena itu kita harus mengandalkan Roh Kudus untuk dapat melakukan kehendak Tuhan dengan benar. Kita harus mengenal Roh Kudus secara pribadi, bergaul lebih dalam dan mengandalkan kekuatan-Nya. Ketika Roh Kudus bekerja, maka hasilnya adalah; menjelang kedatangan Tuhan Yesus kita akan menjadi seperti yang Dia inginkan.

Oleh kuasa Roh Kudus

Kita sedang berada di minggu-minggu pasca pencurahan Roh Kudus. Pada tanggal 23 Mei 2010 yang lalu Gereja merayakan hari pencurahan Roh Kudus, yaitu Hari Raya Pentakosta. Apa yang terjadi 2000 tahun yang lalu di loteng atas Yerusalem, baru saja kita peringati.

Karena mengalami pencurahan Roh Kudus, maka hidup para murid di Yerusalem diubahkan secara nyata. Rasul Petrus yang tadinya penakut dan menyangkal Tuhan Yesus, tiba-tiba berubah menjadi orang yang sangat berani. Dia tidak takut mati buat Tuhan Yesus, dan dia memiliki belas kasihan yang Ilahi di hatinya bagi orang yang membutuhkan pertolongan Tuhan. Mereka berubah dari orang-orang yang bersembunyi menjadi saksi Kristus yang sangat nyata. Ini semua terjadi karena kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam mereka.

Ketika Tuhan berbicara tentang Roh Kudus, Tuhan berkata, lebih baik Yesus kembali kepada Bapa di sorga, supaya Roh Kudus itu datang ke dalam hidup kita (Yohanes 16:7). Selanjutnya Tuhan katakan: "Tetapi kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku ..." (Kisah Rasul 1:8)

Roh Kudus telah dikaruniakan dan tinggal di dalam kita. Kuasa Roh Kudus ada di dalam kita, sehingga kita menerima kuasa (kekuatan dan kemampuan) untuk bisa menjadi saksi Kristus. Sejak mengalami dipenuhi Roh Kudus, kuasa dan karunia Roh Kudus itu nyata di dalam hidup kita. Kesaksian pribadi yang saya alami adalah: saat pertama kali saya dipenuhi Roh Kudus, saya mengalami sukacita yang begitu melimpah dan sangat kuat mengalir. Sukacita yang seperti itu belum pernah saya alami. Itu berlangsung cukup lama. Penuh kegairahan untuk berdoa dan memuji Tuhan. Baik dengan nyanyian akal budi, maupun bermazmur dalam Roh. Hadirat Tuhan begitu riil. Penyertaan Tuhan begitu nyata dirasakan. Pengalaman berjalan bersama dengan Kristus yang begitu nyata membuat kita dapat menceritakan dan bersaksi tentang apa yang Tuhan Yesus telah buat dalam hidup kita melalui karya Roh Kudus.

Gaya hidup yang menjadi kesaksian

Perubahan di dalam gaya hidup juga terjadi akibat mengalami dipenuhi Roh Kudus. Salah satu wujud menjadi saksi Kristus adalah gaya hidup kita. Hidup yang menghasilkan kebaikan sebagai buah Roh Kudus di dalam kita akan memuliakan Tuhan. Ini adalah kesaksian melalui gaya hidup.

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16)

"Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat." (Filipi 4:4-5)

Gaya hidup yang didukung kuasa Roh Kudus akan dilihat oleh orang lain, dan membuat orang menaruh hormat dan mengaku, bahwa ada hidup Yesus yang nampak nyata di dalam kita. Hidup kita menjadi berbeda dari orang lain, tidak serupa dengan orang dunia. Ada sifat Kristus yang Ilahi tercermin dari hidup kita. Ada kebaikan Tuhan Yesus yang mengalir keluar dari hidup kita. Mereka merasakan buah kebaikan dari hati yang murni. Gaya hidup kita menghadirkan inspirasi bagi orang lain, dan membuat orang lain teringat akan Yesus. Ketika orang bertemu dengan kita, yang terbayang adalah, ada Tuhan Yesus yang mengendalikan dan mengatur perilaku kita. Tuhan menghendaki kita membangun gaya hidup yang seperti itu.

Ketika orang-orang di kantor kita menanyakan adakah hari ini masih ada orang yang mau berdiri tegak di atas kebenaran, lalu dengan mudah mereka akan mengenali, ya ada! Hidup kita dikenali dengan jelas. Kita tegak di atas kebenaran dalam segala situasi. Ada garis batas yang tegas diantara kebenaran dan kompromi dengan dunia. Sementara korupsi telah merasuki budaya dan moral bangsa kita ini, orang mengenali kita sebagai orang yang telah merdeka dari cinta uang. Kita benar-benar berbeda dengan dunia. Tidak ada lagi tersisa akar cinta uang dalam bentuk apapun. Ketika dibutuhkan orang yang setia dan dapat dipercaya dalam keuangan, mereka tidak susah menemukan dan menentukan siapa orang tersebut.

Sikap hati yang memberi respons

Apa yang Roh Kudus kerjakan akan menjadi nyata di dalam hidup kita ketika kita memberi respons yang benar. Bagaimanakah seharusnya sikap kita supaya mengalami karya Roh Kudus di dalam kita?

Segala yang firman katakan dan janjikan harus ditanggapi dengan iman. Hati yang terbuka dan rela adalah awal yang menentukan untuk iman bekerja di hati kita. Roh Kudus yang akan mengajarkan kebenaran dan yang membawa kita ke dalam kebenaran ketika kita terbuka dan rela.

"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; ..." (Yohanes 16:13)

"Tetapi Penghibur yaitu Roh Kudus, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan yang akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26)

Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Jadi Dia yang menghadirkan kebenaran di hati kita. Kita yang tadinya tidak mengerti kebenaran Tuhan, disadarkan oleh-Nya. Kita lebih mudah menyadari bila ada yang salah, lalu kita jadi lebih peka untuk mengerti kebenaran Tuhan. Orang yang mengerti apa yang salah karena mengenal kebenaran akan mudah bertobat ketika hatinya terbuka dan rela dikoreksi. Akibatnya dia dapat hidup dalam kebenaran.

Tuhan menghendaki kebenaran dalam batin. Bukan hanya kebenaran dan kesalehan yang terlihat di luar. Hati yang remuk dan patah adalah hati yang bisa dibentuk ulang oleh Tuhan menjadi hati yang benar dan berkenan kepada-Nya.

"Sesungguhnya Engkau berkenan akan kebenaran dalam batin ...
Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; ...
Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak Kaupandang hina ya Allah."
(Mazmur 51:8, 18-19)

Hati yang mau terbuka dan rela dikoreksi Roh Kudus adalah hati yang akan menangkap kebenaran Allah. Hati yang seperti inilah yang akan dituntun Roh Kudus untuk masuk ke dalam kebenaran. Ketika hati kita remuk dengan jiwa yang hancur dalam pertobatan, maka tidak akan ada sisa pembenaran diri kita lagi. Yang tersisa adalah ketulusan yang murni. Maka kita pasti bisa dibentuk ulang untuk memiliki hati yang serupa dengan hati Yesus. Hasilnya adalah kita berbuah dalam kebenaran seperti yang Tuhan inginkan. Hidup kita menjadi suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus.

Sumber

  • [MG] (23 Juni 2010). GBI Jalan Gatot Subroto.