Khotbah: 20230122-0900/JLC: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
k (Penggantian teks - "| video1caption= YouTube" menjadi "| video1caption= {{youtube}} YouTube") |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
| video1date= 2023-01-22 | | video1date= 2023-01-22 | ||
| video1group= Ibadah Raya | | video1group= Ibadah Raya | ||
| video1caption= YouTube | | video1caption= {{youtube}} YouTube | ||
| video1shortcaption= | | video1shortcaption= | ||
| video1host= | | video1host= |
Revisi terkini sejak 21 November 2024 03.08
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 22 Januari 2023 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Grha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Satu waktu ada seorang perempuan datang kepada Yesus, dia minta tolong anaknya sakitnya parah, tetapi Yesus seperti tidak menghiraukannya.
Shalom, Saudaraku yang dikasihi oleh Tuhan. Satu waktu ada seorang perempuan datang kepada Yesus, dia minta tolong anaknya sakitnya parah, tetapi kemudian Yesus seperti tidak menghiraukannya. Seorang perempuan Siro Fenesia, yang pada saat itu tercatat ada orang-orang kelas satu, ada orang-orang kelas bawah. Wanita ini adalah wanita yang mendatangi Yesus di tengah banyaknya orang pada saat itu. Kemudian dia mendatangi Tuhan, “Tuhan, tolong anakku sakit." Kemudian Alkitab mencatat Yesus berkata, “Tidak patut memberikan roti kepada yang bukan anak-anaknya.” Tetapi wanita ini tidak menyerah, tidak mundur tidak kecewa.
- Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
Saya singkapkan Bapak/Ibu, zaman dulu di Israel jika ada orang yang memiliki jabatan, mereka makan biasanya di bawah ada anjing peliharaan dan ketika mereka makan mereka menyeka setiap roti yang ada di tangannya dan itu yang membuat sisanya jatuh kebawah, sehingga anjing-anjing itu mendapatkan makanan dari situ. Jadi pada saat itu, Yesus sedang berkata kepada wanita ini suatu budaya yang ada pada saat itu. Suatu kebiasaan yang ada. Bahkan Saudara, Yesus tidak menggunakan kata anjing kampung atau anjing yang besar, karena dia menggunakan kata kunarion, artinya anjing kecil, little puppy. Ketika kita sekilas membaca ayat ini kita akan berfikir kasar, karena Yesus berkata, tidak pantas, tidak patut untuk memberikan makanan yang bukan anak-anak. Pada saat itu orang-orang keturunan Yahudi adalah orang-orang kelas di atas.
Dikatakan, wanita ini tidak masuk, dapat dikatakan kelas di bawahnya sedikit. Kita tahu di sana ada orang-orang Samaria juga yang selalu diberikan kelas bawah. Wanita ini salah satu yang datang kepada Yesus dan Yesus jawab seperti itu. Tapi Yesus tidak sedang berkata wanita ini adalah anjing. Yesus sedang berkata bahwa memberikan pengharapan kamu seperti memberi makan kepada anjing-anjing kesayangan. Tetapi kemudian Tuhan mengajarkan wanita ini untuk sabar karena semua akan datang waktunya.
Dalam kehidupan kita saya percaya kadang kala Tuhan mengijinkan kita menunggu. Mungkin ada diantara Bapak/Ibu/Saudara yang 2022, Anda tidak mengalami pertolongan. Sampai 2022 berakhir tidak ada yang Anda doakan terjadi. Kadang Tuhan mengijinkan supaya kita bersabar, supaya kita menunggu waktu, menunggu giliran, dan saya percaya bahwa waktu Tuhan itu selalu tepat. Waktu Tuhan tidak pernah terlambat, tidak pernah terlalu cepat, Dia sedang berkata wanita ini untuk memiliki hati yang mau merendah karena orang yang merendah sudah pasti akan ditinggikan Tuhan. Wanita ini tidak marah ketika Yesus berkata tidak pantas artinya belum saatnya, tetapi engkau ini seperti anak anjing kesayangan. Saudara lihat bahwa anjing itu adalah binatang yang sangat setia. Saya bertemu dengan salah satu bapak yang dikatakan dipanggil pemimpin Herder seluruh Indonesia. Dia katakan anjing itu seumur hidup akan ingat kebaikan Tuhannya. Bahkan masih jarak yang jauh bau dari tuannya itu dia sudah dapat menciumnya. Jadi Yesus tidak sedang menghina, apalagi Dia pakai kata kunarion, little puppy, kesayangan. Wanita ini satu yang Tuhan mau merendah di kaki Tuhan itu yang akan membuka pintu belas kasihan.
Memasuki tahun yang baru, saya tidak punya kerinduan apa-apa. Just come before the Lord. Merendahkan jika bisa lebih rendah lagi. Alkitab mencatat orang yang datang merendah, before the Lord, merendah di kaki Tuhan, engkau sembah Tuhan, tinggikan Tuhan, tidak ada agenda lain. Engkau akan membuka pintu belas kasihan Tuhan. Kadang ketika engkau sudah semangat beriman belum terjadi apa-apa, merendah di kaki Tuhan. Wanita ini tidak kecewa ketika dia harus belajar menunggu waktu Tuhan. Waktu Tuhan bukan waktu kita. Kadang kala kita sering kecewa Bapak/Ibu karena kita kasih menit kita ke menit-Nya Tuhan sehingga banyak kali kita mengalami sepertinya Tuhan terlambat. Jika kita berikan menit kita, kita akan kecewa. Tapi jika kita merendah dan berkata Kehendak Tuhan yang jadi. Wanita ini tidak marah. Jika Tuhan tidak jawab doa kita jangan marah dengan Tuhan. Ada perbedaan orang yang bertanya kepada Tuhan dan orang yang mempertanyakan Tuhan. Kita boleh banyak bertanya, yang penting sopan. Ada orang yang bertanya kepada Tuhan sambil mengancam jika Tuhan tidak jawab saya berhenti melayani. Jika Tuhan tidak jawab saya berhenti menyembah Tuhan. Kita tidak dapat melakukan transaksi seperti itu. Jika Tuhan belum jawab karena He is the Lord. Dia punya waktu, Dia punya cara, Dia punya pola. Justru semakin Tuhan kelihatannya menutup jalan, semakin Anda mendekat kepada Tuhan.
Suami saya selalu ingatkan ketika divonis sakit, suami saya mengatakan bahwa dia mau meninggalkan pekerjaan di bank untuk melayani Tuhan. Keluarganya semua di bank. Kemudian suami saya meninggalkan pekerjaannya untuk melayani Tuhan. Suami saya ingatkan kepada kami sekeluarga jika Tuhan belum jawab doa kita, jika Tuhan belum sembuhkan, jika kita ada di musim yang sulit, mengapa kita harus tanya Tuhan? Mengapa ketika kita sehat, mengalami pertolongan dan berkat Tuhan kita tidak pernah tanya mengapa Tuhan memberkati kita? Sehingga ketika dokter memvonis saya tidak harapan, suami saya katakan layani Tuhan. Lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan dan jangan berhenti menyembah Tuhan. Itu yang membuat saya kuat. Ketika dokter memvonis dan tidak ada harapan, suami saya katakan selalu ingat Mazmur 126 karena saya percaya kebangunan rohani, kita bangkit, itu bukan pilihan orang lain, pilihan kita.
Dokter boleh vonis, kondisi boleh tidak baik, pilihan saya maju berjalan sambil menabur benih Saudara. Bukan hanya berjalan maju saja tetapi ada tindakan, sambil meminta pertolongan Tuhan, kita merendah, tapi kita maju. Wanita ini tidak mundur ketika orang-orang katakan “diam jangan berteriak”. Dia tidak diam, dia tetap datang kepada Tuhan dengan begitu sopannya. Itu yang suami saya selalu katakan, sebab itu ketika saya sakit suami saya katakan jangan berhenti melayani Tuhan. Di China dan Singapura ketika Tuhan beri kesempatan kami berobat, suami saya tidak berhenti melayani Tuhan. Padahal jalan tertutup, padahal dokter vonis mungkin saya sebentar lagi selesai. Tapi suami saya selalu katakan sekali saya pernah komitmen untuk melayani Tuhan, sekali saya pernah komitmen mengikut Tuhan. Apapun di depan saya akan maju. Saudara tahu itu yang membuat saya Tuhan membuka pintu yang saya tidak pernah pikirkan. Pemulihan demi pemulihan bahkan dia bukan hanya pulihkan, dia buka pintu-pintu yang lain.
Wanita ini menjawab kepada Tuhan, dia katakan:
- Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." (Markus 7:28)
Artinya dia sedang berkata, Tuhan tidak apa-apa aku tunggu waktu Tuhan, aku tunggu bagianku. Kemudian ayat 29 berkata:
- Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."
Bapak/Ibu dapat bayangkan ketika wanita ini merendah, pada saat itu juga kuasa Tuhan bekerja dengan luar biasa. Alkitab mencata ketika wanita ini memperkatakan Firman Allah dia katakan “Tuhan benar memang aku ini seperti anak anjing, Kunarion, tapi aku siap menunggu remah-remah yang disiapkan turun dari remah tuannya, yang Engkau siapkan bagiku.” Dia belajar menunggu waktu Tuhan. Orang yang merendah ada satu ayat yang saya selalu ingat Bapak/Ibu.
- Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Salah satu pembanding yang sangat luar biasa Yesus itu ada di tempat yang mulia. Tapi disaat yang bersamaan ada teman-teman anak muda ketika engkau menyembah Tuhan, ketika engkau berdoa, surga mencurahkan kuasanya yang dahsyat. Pembandingnya ketika engkau disaat yang bersamaan dia disembah siang dan malam di surga ketika hatimu hancur, ketika hatimu merendah, ketika engkau direndahkan orang lain, ketika keadaan merendahkan Saudara dan engkau hancur remuk, justru di saat itu tempat yang Maha Tinggi berpindah dalam hidup Saudara. Sebab itu jangan kecewa dulu ketika Saudara mengalami peremukkan dan direndahkan. Ada banyak momen dalam hidup saya saya mengalami keadaan mengijinkan saya direndahkan, hancur tapi justru di situ saya boleh melihat Yesus lebih besar. Jika kita direndahkan kita menjadi bukan siapa-siapa. Yang bukan siapa-siapa itu yang kemudian akan ditolong Tuhan, diangkat Tuhan.
Suatu waktu saya melayani Tuhan dan kakak saya meninggalkan Yesus. Kakak saya melayani Tuhan tetapi kemudian dia meninggalkan Yesus tidak berbekas. Kami 2 bersaudara. Bapak/Ibu mungkin pernah tahu, kami pernah ada di tim White Dove bersama melayani, tapi kemudian dia meninggalkan Yesus. Saya hancur hati. Tapi saya selalu ingat saya ikut Tuhan. Yesus yang saya sembah luar biasa. Beberapa tahun saya menunggu tidak ada jawaban, saya tetap mantapkan mengasihi Tuhan tanpa batas. Tanpa batas jika Dia belum jawab tetap tinggikan Tuhan. Yang terjadi bahwa tidak ada jawaban, tidak ada pertolongan, tidak ada tanda-tanda Tuhan menjawab, semakin seperti itu semakin saya merendah. Semakin saya mengatakan bahwa tidak ada yang dapat memisahkan saya dengan kasih Kristus. Saya akan tetap melayani Tuhan. Saya tetap pegang janji Tuhan.
- Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Itu yang saya pegang, beberapa tahun lewat, saya tidak pernah singgung tentang agamanya. Saya tetap lepaskan berkat, tetap kasih mengalahkan segala-galanya, saya hanya bawa dalam doa merendah di kaki Tuhan. Suatu waktu dia telpon dan katakan “Saya ingin ikut Yesus kembali”. Dia hidup sebab itu Bapak/Ibu/Saudara jika ada diantara Saudara keluarga yang belum diselamatkan, masih jauh dari Tuhan, doakan. Bayangkan bahwa satu hari mereka akan bersama-sama melayani Tuhan. Itu yang saya lakukan semakin direndahkan, semakin tidak ada apa-apanya semakin saya melihat Yesus lebih besar, Yesus harus lebih besar. Saya tidak punya apa-apa, wanita ini mengambil keputusan bahwa jika saya mendapat bagian terakhir, bagian terendah, bagian yang harus menunggu waktu saya tetap menunggu. Dia katakan, “Tuhan, saya percaya benar, you are right, saya tidak kecewa, saya tidak komplain, saya tidak malu, saya tidak marah dengan Tuhan. Tapi anjing ini juga akan mendapatkan remah-remahnya.” Itu yang akan membuat kita mengalami kekuatan yang luar biasa. Orang yang merendah bukan berarti kita lemah. Ada banyak kali dalam hidup saya mengalami direndahkan, tapi saya selalu melihat hanya dengan bercucuran air mata saya melihat Tuhan membela, Tuhan menolong. Jangan pernah usahakan membela diri kita. Jika Tuhan yang bela engkau akan melihat pertolongan Tuhan yang sangat luar biasa. Engkau akan melihat waktu-Nya bukan waktu kita. Engkau akan melihat tangan-Nya yang luar biasa.
Penutup
Jangan lupa merendah. Tahun 2023, kebangunan rohani akan terjadi ketika engkau merendah. Kebangunan rohani akan terjadi ketika Ibu dan Bapak datang minta pintu belas kasihan Tuhan dan tunggu waktu Tuhan. Engkau akan berjalan dalam anugerah dan melihat kuasa Allah tercurah dengan luar biasa. Bahkan Yesus berkata kepada perempuan ini: “kamu pulang, perkataan imanmu dan hatimu itu yang membuat anakmu sudah sembuh hari ini.” Kemenangan diberikan kepada orang yang tidak menyerah, tidak tinggal dalam kelemahan, tapi bangkit menjadi kuat melihat kemenangan yang luar biasa. (MGT)