Khotbah: 20230129-0900/ANT: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - "ml-" menjadi "ms-") |
k (Penggantian teks - "| video1caption= Rekaman YouTube" menjadi "| video1caption= {{youtube}} YouTube") |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
| video1date= 2023-01-29 | | video1date= 2023-01-29 | ||
| video1group= | | video1group= | ||
| video1caption= | | video1caption= {{youtube}} YouTube | ||
| video1shortcaption= | | video1shortcaption= | ||
| video1host= | | video1host= |
Revisi terkini sejak 21 November 2024 02.54
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 29 Januari 2023 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Grha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Selamat pagi semua, Shalom. Tempat baru, urapan baru, musim yang baru, saya percaya Tuhan akan lahirkan generasi baru dari tempat ini untuk memenangkan Bogor dan Indonesia.
Hari ini saya akan berikan sesuatu yang sederhana dengan judul Remuk. Dunia anti dengan yang namanya remuk atau rusak. Bahkan Amazon, satu perusahaan seperti Tokopedia, adalah perusahaan yang anti dengan cacat. Jika kamu dapat barang cacat dijamin dibalikin 100% tanpa ditanya bahkan dikasih bonus.
Dunia tidak suka yang namanya remuk. Satu kali dulu saya sekolah di Amerika, akhir bulan di mana uang saya mulai menipis maka anak mahasiswa waktu itu kami makan nasi dengan potato chips seperti ini. Pertama murah, kedua micinnya banyak. Satu kali saya pergi ke toko di mana saya sering beli potato chips seperti ini. Saya masuk ke sana dikatakan bahwa sedang diskon 70%. Saya beli yang banyak waktu itu, kira-kira 2 dus. Tapi waktu saya buka satu di rumah saya kaget ternyata isinya benar-benar hancur, remuk. Jika kita buka, kita harapkan paling tidak bentuknya masih normal. Saat itu saya buka bentuknya sudah seperti pasir. Saya kembali ke tokonya, “Ini apa-apaan hancur semua seperti ini.” Dia katakan “Makanya kami jual murah, toh kalau dimakan rasanya tidak beda.”
Mungkin hari ini engkau mengatakan hidupmu hancur, bukan hanya berkeping-keping, tapi aku dihancurkan dengan pandemi, dengan bisnis yang hancur. Remuk dalam bahasa asli adalah hancur sama sekali tidak berbentuk kembali, redam hancur sekali, rengsa merasa sangat celaka.
Hari ini orang-orang masuk tahun 2023 dengan keadaan seperti potato chips yang remuk ini, jika hanya patah dapat dilem, jika hanya cacat sedikit dapat didempul, ini sudah hancur, bisnisku sudah seperti ini. I am just crushed.
Kesaksian
Saya ingat kira-kira 5 tahun yang lalu saya pergi ke wisuda anak saya yang pertama,
Inez. Sejak saya masih bayi saya punya satu nazar saya katakan, “Inez, satu keinginan daddy adalah ada di wisuda kamu.” Akhirnya hari itu tiba. I am so excited, kita makan malam satu keluarga, kita ke wisudanya dia. Pada waktu itu saya katakan pada dia, “Inez, besok daddy akan duduk di tempat yang paling bisa foto kamu, aku akan make sure buat yel-yel untuk memalukan kamu.” Saya sudah siapkan satu yel-yel, saya akan teriak waktu namanya disebut. Saya sudah siap, saya begitu excited, saya sewa mobil khusus untuk anak saya, saya antar dia ke stadion, saya sudah ada satu spot, keluarga saya agak jauh di tengah karena mereka mau center di panggung. Tapi saya mau dekat dengan panggung saya mau teriak buat anak saya.Isteri saya, anak-anak saya yang lain, orang tua saya mereka sudah siap untuk malu. Mereka sudah siap untuk tidak kenal yang namanya Andy Tjokro karena mereka tahu akan memalukan. Benar waktu nama anak saya disebut “Inez Aretha Tjokro, graduate with honor”, mereka sudah menunggu suara saya, tiba-tiba diam, tidak ada suara. Sampai isteri saya katakan pada anak saya yang laki-laki, “Kamu cek mungkin daddy kamu pingsan.” Bahkan Inez sudah menunggu teriakan papanya, tapi nothing happen.
Waktu saya mulai rekam Inez dan mulai jalan aku mulai menangis, sambil saya videoin tiba-tiba seperti berputar video di kepala saya bagaimana remuknya hidup saya, bagaimana saya pernah mengalami namanya diproses, dihancurkan, diinjak, dihajar benar-benar, I was so crushed. Waktu itu saya ingat bagaimana umur 11 tahun saya mau bunuh diri 6 kali. Saya bahkan tidak punya keberanian untuk berbicara di depan orang seperti ini. Dahulu begitu di depan orang saya freeze. Saya ingat waktu itu salah satu Om saya bisik-bisik kepada Papi saya katanya, “Kasihan ya kamu punya anak laki-laki, sepertinya anakmu tidak punya pengharapan, no future.” Saya dibawa ke psikolog satu dengan yang lain, karena saya tidak mau bertemu orang, saya tidak berani di hadapan orang. Waktu itu semua orang sudah cap saya seperti ibu Yabes mencap Yabes “crushed”. Waktu itu saya pernah datang ke rumah keluarga saya, ada peramal hari itu. Tukang ramal itu panggil saya dia lihat tangan saya dia katakan, “Lu punya istri tiga." Saya kaget, waktu itu masih umur 11 tahun saya. Tapi saya tidak pernah lupa dia tiba-tiba bisik-bisik, “Anak ini tidak akan lewat usia 40 tahun.” Saya kaget, jadi saya hidup dihantui roh perzinahan dan akan mati muda and it’s almost happened.
Perkawinan saya sempat hancur, reputasi saya sempat hancur. Saya mengalami remuk sungguh-sungguh. Bisnis saya sempat remuk. Bahkan saya pernah kena kanker tiroid dan waktu itu dokter katakan it's so hard dan saya dapat mati muda. Seperti setiap ramalan itu mulai diputar waktu saya sedang filmkan Inez. That’s why, saya tidak teriak, saya hanya nangis di tangga. Tuhan katakan seperti ini, “Hari ini kamu sekarang berusia 47 tahun, punya satu isteri, punya anak yang graduate, Tuhan kasih gereja yang Tuhan berkati sungguh-sungguh. Lihat apa yang dunia katakan kamu remuk, Tuhan dapat rubah jadi yang namanya mujizat.” Saya katakan, “There is no way, tidak mungkin, remuk, hancur sungguh-sungguh, tapi Tuhan dapat berikan kesempatan kedua.”
Tokoh Alkitab yang remuk
Alkitab penuh dengan cerita orang-orang yang dipakai Tuhan tapi jika Saudara lihat ada satu musim di mana mereka mengalami remuk dulu. Yusuf, semua senang pangkatnya orang yang terpercaya di Mesir, tapi Yusuf harus mengalami remuk. Musa harus mengalami remuk. Petrus sebelum dipakai di Pantekosta pertama Petrus remuk, dicap sebagai penyangkal, bahkan tidak berani lihat Tuhan. Saya percaya hari ini, di tempat ini ada mimpi yang remuk, hati yang remuk, jiwa yang remuk, pengharapan yang remuk, ekonomi yang remuk, yang kita bangun remuk. Tapi hari ini kita percaya jika Tuhan dapat membuktikan di Alkitab orang-orang yang remuk jadi pahlawan maka ini tahun bangkit jadilah pemenang.
- Sebab Engkau tidak berkenan kepada korban sembelihan; sekiranya kupersembahkan korban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Hancur, patah, remuk dunia tolak tapi Tuhan tidak pandang hina.
- TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.
Saya dapat bayangkan bagaimana Ayub dalam satu musim. Kita lihat Ayub akhirnya di pulihkan bahkan 7 kali lebih baik. Tapi ada musim yang sejarah katakan 2 setengah tahun dia crushed, remuk, hancur. Saudara dapat bayangkan dia harus ada di penghiburan pemakaman 7 anaknya. Dia harus melihat bisnisnya hancur di suatu hari. Bahkan isterinya meninggalkan dia. Sakit kulit yang begitu buruk dalam hidupnya. Dia bukan hanya remuk secara hati, tapi segala macam hidupnya remuk. 2 setengah tahun, semua orang seringkali menghakimi Tuhan untuk 2 setengah tahun. Saya selalu bilang kepada jemaat saya, “Don’t judge God in one season.” Mungkin 2022 adalah musim terburukmu, tapi nanti kamu akan lihat ke belakang actually that’s the best season ever. Tahun yang terbaik, tahun untuk kamu lebih sabar, tahun kamu lebih beriman, tahun kamu lebih berdoa. Jangan adili Tuhan dalam satu kejadian atau masa. Ayub saya percaya dia lihat waktu dia dipulihkan dia bersyukur dia mengalami itu.
Saking sakitnya dia, saudara dapat baca curhatnya dia dalam Ayub 6:9-13,
- Kiranya Allah berkenan meremukkan aku, kiranya Ia melepaskan tangan-Nya dan menghabisi nyawaku! Itulah yang masih merupakan hiburan bagiku, bahkan aku akan melompat-lompat kegirangan di waktu kepedihan yang tak kenal belas kasihan, sebab aku tidak pernah menyangkal firman Yang Mahakudus. Apakah kekuatanku, sehingga aku sanggup bertahan, dan apakah masa depanku, sehingga aku harus bersabar? Apakah kekuatanku seperti kekuatan batu? Apakah tubuhku dari tembaga? Bukankah tidak ada lagi pertolongan bagiku, dan keselamatan jauh dari padaku?
Tapi jika kita lihat di pasal terakhir, baca buku see the last chapter, itulah kesimpulannya. Ayub menulis:
- "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal." (Ayub 42:2)
Ayub tulis ini dalam melewati masa remuknya, melewati masa dia rasa tidak berdaya, tapi dia dapat berkata, “Aku tahu.” Saya beriman di akhir 2023 nanti, di tengah remuknya Saudara, di tengah tidak ada pengharapan, di tengah rasanya semuanya hilang dan hancur, Saudara dapat berkata, “Aku tahu tidak ada rencana Tuhan yang gagal bahwa Tuhan itu sanggup, Tuhan itu dekat dengan orang yang patah dan remuk.”
- Sebab beginilah firman Yang Mahatinggi dan Yang Mahamulia, yang bersemayam untuk selamanya dan Yang Mahakudus nama-Nya: "Aku bersemayam di tempat tinggi dan di tempat kudus tetapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati, untuk menghidupkan semangat orang-orang yang rendah hati dan untuk menghidupkan hati orang-orang yang remuk.
Saya percaya di sini Tuhan suka dengan hati yang remuk. Ingat tidak, waktu kita sedang mengalami remuk. Masa-masa yang hancur, maka saat teduh itu adalah saat teduh yang paling indah. Ingat waktu itu di mana kita bangun, kita tidak ada lagi kekuatan, tapi waktu kita menyembah Tuhan dengan hati yang hancur rasanya adalah the best song ever.
Kesaksian lagu Pdt Welyar dan Pdt Niko
Lagu apa pun kalau dalam keadaan remuk kita jadi gampang nangis, gampang bersandar pada Tuhan. Inilah resep bagi orang-orang. Bukan berarti Tuhan suka lihat kita hancur, Tuhan bukan suka lihat kita binasa, Tuhan bukan suka lihat kita tidak happy, kita boleh jadi orang yang paling kaya di Bogor, orang yang paling top di Indonesia, tapi di hadapan Tuhan we are zero. Kita punya rasa, “Tuhan, I am nothing without You.” Tetaplah punya hati yang remuk walaupun engkau sedang diberkati. Remuk artinya “Tuhan aku tidak ada apa-apanya.” Jadi Tuhan ajar kita, lewati musim diremukkan, kita tahu.
Pak Welyar pernah kesaksian waktu dia tulis satu lagu yang kita semua tahu:
Inilah yang kurenungkan
Nyanyian pujian dan pengagungan kepada-Mu
Biarlah manis Kau dengar Tuhan
Manis Kau dengar Tuhan
Dan hatiku bersuka karena-Mu
Saya ingat waktu Bang Welyar tulis ini dia kesaksian. “Waktu saya ciptakan lagu ini saya dalam keadaan sedang diproses diremukkan Tuhan. Bukan seperti sekarang saya ke bangsa-bangsa ikut pak Niko.” Bang Welyar pernah mengalami masa zero, diremukkan, tidak diingat orang waktu itu. Lagu ini keluar dari pergumulannya dia waktu dia mengalami diremukkan oleh Tuhan. Lagu itu berjudul "Biarlah manis Kau dengar".
Waktu kita remuk, ingat cerita mengenai minyak Narwastu. Minyak itu mahal, upah 1 bulan, tapi minyak itu tidak ada artinya buat Yesus. Tapi waktu dipecahkan, diremukkan, dikatakan wanginya memenuhi ruangan, dan di situlah Tuhan berkenan. Seringkali waktu kita mau worship, kita berkenan, bahkan wanita ini dikenal sebagai worshipper. Kata proskuneo adalah seorang wanita yang membasuh kaki Tuhan Yesus dengan rambutnya dengan minyak narwastu itu. Seringkali worship harus mengalami broken untuk wanginya keluar, manisnya dengar, enak dihisap Tuhan, dan saya percaya your worship menyenangkan hatinya Tuhan.
Semua tahu lagu "Segala Puji Syukur". Nyanyi di bangsa-bangsa sampai menari. Pak Niko tulis itu dalam keadaaan bangkrut ditambah hutang. Bangkrut bukan hanya tidak punya pekerjaan dan tidak punya uang, tapi di tengah-tengah kebangkrutan, remuknya pastor Niko, menjadi satu lagu yang eternity yang dikenal bangsa-bangsa “Segala Puji Syukur”. Tapi proses itu keluar dari peremukan seorang hamba Tuhan.
Penutup
Saya percaya hari-hari ini kalian sedang menulis lagu-lagu pribadi. Mungkin lagu itu tidak perlu ada di Spotify, tapi lagu itu akan menyenangkan Tuhan. Lagu itu akan membuat Tuhan menari, dan jika Tuhan bersuka Tuhan pasti memberkati Saudara.
Amin! (MGT)