KOM/KOM 300/310.4: Perbedaan antara revisi
k Leo memindahkan halaman KOM 310.4 ke KOM/KOM 300/310.4 |
k upd pagename |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
| type= 300 | | type= 300 | ||
| show01=true | | show01=true | ||
| pagename= KOM 310.4 | | pagename= KOM/KOM 300/310.4 | ||
| title= Berbaris sebagai Tentara Allah | | title= Berbaris sebagai Tentara Allah | ||
| titleno= 310.4 | | titleno= 310.4 |
Revisi per 28 September 2024 03.07
Seperti gemertaknya kereta-kereta, mereka melompat-lompat di atas puncak gunung-gunung; seperti geletiknya nyala api yang memakan habis jerami; seperti suatu bangsa yang kuat, teratur barisannya untuk berperang.
— Yoel 2:5
Tujuan
Memahami makna dan penerapan disiplin dan kesatuan hati, sebagai kunci untuk mengalami keberhasilan dan berkat-berkat Tuhan dalam pelayanan.
Perjalanan hidup dan pelayanan orang percaya tidak terlepas dari peperangan rohani; secara pribadi kita melawan godaan dan berjuang melewati setiap ujian, dan secara korporat melawan pengajaran sesat, roh-roh jahat dan nabi-nabi palsu.
Pohon pengetahuan dan pohon kehidupan
Menjadi tentara Allah harus dimulai dengan pengertian yang benar akan pola kehidupan yang lahir dari ‘Pohon Pengetahuan’ dan ‘Pohon Kehidupan.’
- Perbedaan antara anak sulung dan anak bungsu Anak sulung hidup dalam pola yang mengalir dari Pohon Pengetahuan, sedangkan anak bungsu hidup dalam pola yang mengalir dari Pohon Kehidupan.
- Anak yang sulung
- Hidup di bawah perhambaan legalisme
- Tidak mengerti isi hati bapanya.
- Tidak menikmati kasih bapa.
- Luk 15:1-2, 11-31 Anak yang bungsu
- Memiliki mental seorang anak
- Tidak memiliki karakter yang dewasa
- Mengalami proses yang membawa kepada anugerah Ilahi
- Mengalami pertobatan di kandang babi, berakhir dengan kembali ke rumah bapanya
- Perbedaan antara budak dan anak
- Budak
- Mempunyai seorang Tuan
- Menaati karena takut
- Hidup di dalam mentalitas kemiskinan
- Tidak memiliki masa depan
- Anak
- Mempunyai seorang Bapa
- Menaati karena mengasihi
- Hidup di dalam mentalitas kelimpahan
- Memiliki masa depan yang mulia
- Perbedaan antara kuk Torah dan kuk Kristus
- Kuk Torah Yang disoroti oleh Paulus tentang Kuk Torah adalah aspek legalismenya, namun prinsip-prinsip moral dalam Torah tidak pernah dibatalkan.
- Berat dan susah
- Melelahkan dan mendatangkan penderitaan
- Legalistik dan keras
- Memperhamba
- Upaya manusia
- Kuk Kristus
- Mudah dan ringan
- Penuh perhentian dan damai sejahtera
- Lemah lembut dan rendah hati
- Memerdekakan
- Anugerah Tuhan
Gal 6:1 Berpindah dari Pohon Pengetahuan ke Pohon Kehidupan
- Kebenaran harus selalu datang bersama anugerah.
- Pengetahuan harus dibarengi dengan kemurahan hati.
- Pembedaan harus datang dengan roh yang benar.
Kita harus dengan penuh keyakinan melatih dan mempraktikkan penghakiman yang benar.
Kenikmatan dari disiplin
Hak 3:3 Ada dua sumber disiplin:
- Disiplin yang dari Tuhan Ketika Dia mau kita beralih dari Kristen anak-anak menjadi Kristen dewasa
- Mzm 119:67 Keinginan manusia: “Kebahagiaan sekarang; Kekudusan kemudian.”
- Ibr 12:5-11 Keinginan Tuhan: “Kekudusan sekarang; Kebahagiaan kemudian.”
- Disiplin diri yang kita latih
- Kepada Tuhan – suatu hati yang berkobar
- Kepada pengikut – suatu hati yang mengasihi
- Kepada diri sendiri – suatu hati yang membaja
- Secara pribadi Menjadi seseorang yang dikendalikan oleh Firman Tuhan.
- Secara terpadu Membangun sebuah rumah keunggulan.
Panggilan untuk berkomitmen
- Prinsip-prinsip komitmen
- Sebuah pilihan
- Komitmen dimulai dalam masa-masa yang gelap.
- Komitmen dilahirkan di lembah dan bukan di puncak gunung.
- Dimulai dengan hal-hal kecil Komitmen dimulai dengan berbagai hal yang kecil:
- Hanya suatu lubang kecil telah menenggelamkan kapal Titanic.
- Hanya sebuah lampu minyak yang memicu kebakaran besar di Chicago pada tahun 1871.
- Tulus ikhlas
- Tindakan dan bukan niatan Niatan yang tidak direalisasikan dalam bentuk tindakan sama maknanya dengan “iman tanpa perbuatan”.
- Area-area dalam komitmen
- Komitmen kepada pertumbuhan pribadi Murid adalah pelajar. Kita tidak akan pernah menjangkau suatu titik dalam hidup di mana kita tidak lagi perlu belajar.
- Komitmen kepada pelayanan
- Komitmen kepada kemurnian pribadi
- Empat lingkaran komitmen Ada empat sikap tentang komitmen, yaitu:
- Orang yang berdiri di luar komitmen
- Orang yang bimbang Orang-orang yang tidak pernah membuat keputusan.
- Orang yang gagal Orang-orang yang keluar dalam keadaan gagal.
- Orang yang berhasil Orang-orang yang punya totalitas.
Mengabdikan hidup dengan sepenuh hati, tanpa motif tertentu.
Buatlah suatu komitmen untuk terus bertumbuh secara spiritual.
Komitmen kepada gereja lokal juga berarti dengan aktif menggunakan bakat dan karunia kita untuk melayani di dalam berbagai pelayanan gereja.
Di samping apa yang dikatakan oleh dunia kepada kita, kepuasan seksual yang riil ditemukan di dalam stabilitas suatu perkawinan yang berkomitmen.
Orang-orang yang tidak punya alasan untuk hidup, sehingga mereka tidak pernah dan tidak tahu kemana mereka perlu mengikatkan diri mereka.
Mereka ketakutan untuk berkomitmen, maka mereka selalu menunggu dan memperhatikan saja.
Mereka mengawalinya dengan baik tetapi mereka berhenti dan pergi meninggalkan ketika perjalanan mulai berat.
Mereka sudah menemukan suatu alasan yang berharga untuk hidup sehingga mereka mengikat diri mereka dengan sepenuh hati, akhirnya mereka berhasil!
Tanda penghormatan
Ada empat pribadi yang patut kita hormati, yaitu:
- Menghormati Allah – Bapa Surgawi kita
- Ams 3:9; 14:31 Dengan kekayaan kita
- 1 Kor 6:18-20; 1 Tes 4:3-4 Dengan tubuh kita
- Menghormati orang tua – Bapa jasmani kita
- 1 Tes 5:12-13; 1 Tim 5:17 Menghormati para pemimpin – Bapa rohani kita
- 1 Kor 12:22-26 Menghormati yang kurang terhormat
Perintah yang paling awal dalam Alkitab yang disertai dengan suatu janji adalah untuk ‘menghormati bapak dan ibu’ sedemikian rupa sehingga ’kita semua bisa berbahagia’.
Menghormati para pemimpin karena kerja keras mereka, bukan karena reputasi mereka.
Di dalam masyarakat sekarang, yang nyaring, yang agresif, yang indah, yang berbakat memperoleh penghargaan tinggi dan diberi banyak pengakuan dan pujian. Tetapi orang yang tenang, yang tidak berlagak, yang tidak komunikatif; disingkirkan dan tidak masuk dalam pecaturan dan tidak dikenal.
Diurapi untuk melayani
- Im 14:17-18 Pengurapan kusta – Pentahiran Ketika kita lahir baru, Tuhan memberi kita pengurapan kusta yang membersihkan kita dari pencemaran dosa.
- 1 Pet 2:9 Pengurapan Imam – Pelayanan Tuhan tidaklah akan mengurapi seseorang yang tidak akan melayani-Nya.
- Pengurapan Rajani - Otoritas dan kuasa Allah Ini adalah suatu pengurapan yang membawa Kuasa Tuhan dan otoritas penuh.
‘Lepra’ adalah suatu gambaran tentang dosa dalam Perjanjian Lama sehingga Alkitab menggunakan istilah ‘pembersihan’ dan bukannya ‘penyembuhan’.
Kita perlu mencari pengurapan yang bersifat keimaman untuk dapat melayani di dalam kuasa Roh Kudus.
Pengurapan Rajani akan menyebabkan Gereja mendominasi atmosfer rohani di atas masyarakat dan kota kita.
Kesatuan hati dalam perjalanan bersama
Gal 5:25 ‘Hidup’ mengacu pada seseorang yang berjalan dengan orang lain, secara harafiah ‘berbaris’, yaitu Perjalanan Pribadi dan Perjalanan Bersama.
Pertempuran dalam Perjalanan Bersama adalah melawan setan dan kekuatannya.
Dan untuk berjuang dalam pertempuran korporat dengan baik, kita harus melangkah bersama-sama!
- Tiga area untuk menyatakan kasih
- Mengasihi Tuhan
- Mengasihi sesama anggota gereja
- Mengasihi sesama manusia
- Tiga faktor pemicu perpecahan
- Ketika kita menjadi angkuh dan menarik diri
- Ketika kita bersaing dan ada orang yang tersingkir
- Ketika kita cemburu/dengki karena tertinggal
- Tiga kunci kesatuan
- Menolong yang tergelincir
- Menolong yang kelebihan beban
- Mengerjakan bagian masing-masing
Diskusi
Sejauh ini, gejala-gejala apa yang menjadi tantangan yang paling potensial di dalam kita menggalang kesatuan hati dalam pelayanan?
Aplikasi
Tuliskan kesimpulan kita tentang topik diskusi tersebut di atas.
Sumber
- Abraham Lalamentik dan Tim (Oktober 2020). "310.4 Berbaris sebagai Tentara Allah". The Soldier (edisi ke-1 (ebook), Oktober 2020). Jakarta: GBI Jalan Gatot Subroto. ISBN 978-979-3571-20-1.