Ayo Saat Teduh/09/17: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=") |
k (Penggantian teks - "ml-" menjadi "ms-") |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
<p class="mb-0">Menantikan Tuhan, yaitu berharap kepada Dia, diaplikasikan kepada setiap aspek hidup kita. Lebih dari itu, ada sebuah dampak yang indah dari mengharapkan Tuhan.</p> | <p class="mb-0">Menantikan Tuhan, yaitu berharap kepada Dia, diaplikasikan kepada setiap aspek hidup kita. Lebih dari itu, ada sebuah dampak yang indah dari mengharapkan Tuhan.</p> | ||
<p class="mb-0 | <p class="mb-0 ms-4">'''''“Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!”'''''</p> | ||
Ketika kita menaruh pengharapan kita kepada Tuhan, yaitu menantikan Dia untuk bekerja di dalam hidup kita, maka Ia akan memberikan kekuatan dan keteguhan di dalam batin kita. | Ketika kita menaruh pengharapan kita kepada Tuhan, yaitu menantikan Dia untuk bekerja di dalam hidup kita, maka Ia akan memberikan kekuatan dan keteguhan di dalam batin kita. | ||
<p class="mb-0">Mereka yang menantikan Tuhan memiliki masa depan yang sangat berbeda dengan orang dunia dan orang-orang jahat.</p> | <p class="mb-0">Mereka yang menantikan Tuhan memiliki masa depan yang sangat berbeda dengan orang dunia dan orang-orang jahat.</p> | ||
<p class="mb-0 | <p class="mb-0 ms-4">'''''“Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri”''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 37:9}}).</p> | ||
<p class="mb-0 | <p class="mb-0 ms-4">'''''“Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan”''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 37:34}}).</p> | ||
Orang-orang fasik, yaitu mereka yang berbuat kejahatan, yang tidak tertarik kepada jalan keselamatan, pada akhirnya akan dilenyapkan. Pada saat mereka berusaha untuk membangun kerajaan duniawi mereka sendiri, mereka kehilangan segala-galanya. Mereka berpikir mereka dapat mengambil bagian dari dunia ini, yang sebenarnya milik dari Allah Pencipta. Pada akhirnya mereka akan kehilangan semuanya. Mereka akan terpisah dari segala kekayaan mereka, dan terpisah dari Allah yang menciptakan mereka. Sebaliknya, mereka yang menanti-nantikan Tuhan akan mewarisi segala isi ciptaan dan bahkan persekutuan yang kekal dengan Yesus sang Juru Selamat. | Orang-orang fasik, yaitu mereka yang berbuat kejahatan, yang tidak tertarik kepada jalan keselamatan, pada akhirnya akan dilenyapkan. Pada saat mereka berusaha untuk membangun kerajaan duniawi mereka sendiri, mereka kehilangan segala-galanya. Mereka berpikir mereka dapat mengambil bagian dari dunia ini, yang sebenarnya milik dari Allah Pencipta. Pada akhirnya mereka akan kehilangan semuanya. Mereka akan terpisah dari segala kekayaan mereka, dan terpisah dari Allah yang menciptakan mereka. Sebaliknya, mereka yang menanti-nantikan Tuhan akan mewarisi segala isi ciptaan dan bahkan persekutuan yang kekal dengan Yesus sang Juru Selamat. | ||
<p class="mb-0">Sungguh,</p> | <p class="mb-0">Sungguh,</p> | ||
<p class="mb-0 | <p class="mb-0 ms-4">'''''“TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia”''''' ({{sabdaweb2v|Ratapan 3:25}}).</p> | ||
<p class="mb-0">Oleh karena itu,</p> | <p class="mb-0">Oleh karena itu,</p> | ||
<p class="mb-0 | <p class="mb-0 ms-4">'''''“Berharaplah kepada TUHAN, ...! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan”''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 130:7}}).</p> | ||
<p class="mb-0">Benar, marilah kita,</p> | <p class="mb-0">Benar, marilah kita,</p> | ||
<p class=" | <p class="ms-4">'''''“Berharaplah kepada TUHAN, ... dari sekarang sampai selama-lamanya!”''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 131:3}}).</p> | ||
=== Doa === | === Doa === |
Revisi per 3 September 2024 02.22
Ayo Saat Teduh | |
---|---|
Tanggal | Selasa, 17 Sep 2024 |
Kemarin | Senin, 16 Sep 2024 |
Besok | Rabu, 18 Sep 2024 |
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN! (Mazmur 27:14)
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN! (Mazmur 31:25)
Hidup dengan menanti-nantikan Tuhan merupakan gambaran dari hidup dalam kasih karunia. Menantikan Tuhan memiliki kebenaran rohani yang sama dengan berharap kepada Tuhan. “Aku hendak menanti-nantikan TUHAN… aku hendak mengharapkan Dia.” Menantikan Tuhan bukanlah sekedar menunggu. Namun sebuah sikap yang dengan rendah hati menaruh pengharapan kita kepada Tuhan seiring dengan berjalannya waktu. Inilah hidup di dalam kasih karunia.
Menantikan Tuhan, yaitu berharap kepada Dia, diaplikasikan kepada setiap aspek hidup kita. Lebih dari itu, ada sebuah dampak yang indah dari mengharapkan Tuhan.
“Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada TUHAN!”
Ketika kita menaruh pengharapan kita kepada Tuhan, yaitu menantikan Dia untuk bekerja di dalam hidup kita, maka Ia akan memberikan kekuatan dan keteguhan di dalam batin kita.
Mereka yang menantikan Tuhan memiliki masa depan yang sangat berbeda dengan orang dunia dan orang-orang jahat.
“Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri” (Mazmur 37:9).
“Nantikanlah TUHAN dan tetap ikutilah jalan-Nya, maka Ia akan mengangkat engkau untuk mewarisi negeri, dan engkau akan melihat orang-orang fasik dilenyapkan” (Mazmur 37:34).
Orang-orang fasik, yaitu mereka yang berbuat kejahatan, yang tidak tertarik kepada jalan keselamatan, pada akhirnya akan dilenyapkan. Pada saat mereka berusaha untuk membangun kerajaan duniawi mereka sendiri, mereka kehilangan segala-galanya. Mereka berpikir mereka dapat mengambil bagian dari dunia ini, yang sebenarnya milik dari Allah Pencipta. Pada akhirnya mereka akan kehilangan semuanya. Mereka akan terpisah dari segala kekayaan mereka, dan terpisah dari Allah yang menciptakan mereka. Sebaliknya, mereka yang menanti-nantikan Tuhan akan mewarisi segala isi ciptaan dan bahkan persekutuan yang kekal dengan Yesus sang Juru Selamat.
Sungguh,
“TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia” (Ratapan 3:25).
Oleh karena itu,
“Berharaplah kepada TUHAN, ...! Sebab pada TUHAN ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan” (Mazmur 130:7).
Benar, marilah kita,
“Berharaplah kepada TUHAN, ... dari sekarang sampai selama-lamanya!” (Mazmur 131:3).