Profetik: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Cawankecapi.png|right|250px|right]]
[[Berkas:Cawankecapi.png|right|class=img-fluid]]
'''Pelayanan profetik''' merupakan wadah pelayanan para pendoa dan imam pujian dan penyembahan. Doa, pujian, dan penyembahan merupakan satu kekuatan yang tidak terpisahkan bagi orang percaya. Pelayanan ini berawal dari visi [[Gembala Pembina]] tentang '''Cawan dan Kecapi''' dalam {{sabdaweb2|Wahyu 5:8}},
'''Pelayanan profetik''' merupakan wadah pelayanan para pendoa dan imam pujian dan penyembahan. Doa, pujian, dan penyembahan merupakan satu kekuatan yang tidak terpisahkan bagi orang percaya. Pelayanan ini berawal dari visi [[Gembala Pembina]] tentang '''Cawan dan Kecapi''' dalam {{sabdaweb2|Wahyu 5:8}},
:'''''Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.'''''
:'''''Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.'''''

Revisi terkini sejak 27 Januari 2024 15.36

Cawankecapi.png

Pelayanan profetik merupakan wadah pelayanan para pendoa dan imam pujian dan penyembahan. Doa, pujian, dan penyembahan merupakan satu kekuatan yang tidak terpisahkan bagi orang percaya. Pelayanan ini berawal dari visi Gembala Pembina tentang Cawan dan Kecapi dalam Wahyu 5:8,

Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.

Secara khusus, seorang pendoa juga haruslah seorang pemuji penyembah, begitu juga seorang imam pujian penyembahan haruslah seorang pendoa. Apabila ini benar dilakukan, maka akan bangkit pendoa dan imam pemuji penyembah yang tangguh dan terobosan-terobosan akan terjadi, sehingga menjadi berkat untuk keluarga, lingkungan, kota, bangsa, bahkan bangsa-bangsa (Wahyu 5:8).

Renungan profetik

Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; sampai pada hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN.

Imamat 23:15

Bangsa Israel diperintahkan Tuhan tiap-tiap tahun untuk menghitung lima puluh hari dari sejak mereka mempersembahkan hasil pertama panen mereka yaitu pada Hari Raya Buah Sulung sampai kepada Hari Raya Mingguan (Feast of Weeks) atau yang biasa dikenal sebagai Hari Raya Pentakosta.
Kita tahu bahwa secara profetik, Hari Raya Buah Sulung menggambarkan Kristus sebagai yang sulung, yang pertama-tama bangkit, dan tepat 50 hari setelah itu kita merayakan hari Pencurahan Roh Kudus/Pentakosta.
Catatan: Hari Raya Pentakosta/Shavuot bagi orang-orang Yahudi adalah hari ke-50 setelah mereka keluar dari Laut Merah. Mereka merayakan Shavuot sebagai hari di mana mereka menerima 10 perintah Allah di Gunung Sinai (Keluaran 19).

Secara tradisi, bangsa Israel benar-benar melakukan perintah ini secara hurufiah. Mereka benar-benar menghitung hari hari mereka, dari hari pertama sampai dengan hari ke-50 yang biasa dikenal dengan istilah Counting of the Omer. Mereka melihat masa-masa menghitung hari ini sebagai sebuah waktu persiapan, sama seperti nenek moyang mereka pada masa lampau bersiap untuk menerima taurat di Gunung Sinai pada hari Pentakosta. Setiap hari mereka harus mengambil satu langkah untuk menjauh dari segala pencemaran "Mesir" yang masih tertinggal/melekat dalam hidup mereka.

Pada masa kini Counting of the Omer merupakan waktu-waktu untuk mereka introspeksi, merenung, dan meminta Tuhan agar membersihkan mereka dari segala kejahatan dan pencemaran yang masih ada dalam hidup mereka sebagai persiapan untuk menyambut Pentakosta.

Saudara, tidak lama lagi pada tanggal 3-5 Juli 2024 kita pun akan melaksanakan suatu acara yang sangat luar biasa yaitu EveryONEAsia 2024, yang dipercaya akan menjadi trigger bagi kebangunan rohani yang dahsyat bagi bangsa-bangsa. Pentakosta Ketiga dan penuaian tahap kedua akan kita alami bersama-sama, suatu lawatan api Roh Kudus yang sangat dahsyat.

Karenanya marilah seperti bangsa Israel yang menantikan kedatangan Tuhan di atas Gunung Sinai dengan api-Nya yang maha dahsyat, dan sama seperti murid-murid Tuhan juga menanti-nantikan pencurahan Roh Kudus di loteng atas, biarlah kita juga mempersiapkan diri kita menjelang hari-hari yang sangat luar biasa tersebut. Kita mempersiapkan wadah atau bejana kita menjadi kantong anggur yang baru. Sehingga saat "Anggur Baru" Pentakosta Ketiga, pencurahan Roh Kudus yang terbesar dan terakhir itu turun saat EveryONEAsia, kita sudah siap. Tuhan Yesus memberkati. (HW)

Kemudian kamu harus menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu; Imamat 23:15-16


Lihat pula