Article: 20230730/IN: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (fmt)
k (upd)
Baris 5: Baris 5:
  | illustration1x1=
  | illustration1x1=
  | illustrationA5=
  | illustrationA5=
  | title= ''Memberi dari kekurangan''
  | title= Memberi dari kekurangan
  | date= 2023-07-30
  | date= 2023-07-30
  | name= Doddy Agungpamudji
  | name= Doddy Agungpamudji

Revisi per 24 Juli 2023 15.14

Logo Inspirational.jpgLogo Inspirational.jpg
Inspirasi
Tanggal30 Juli 2023
PenulisDoddy Agungpamudji
Sebelumnya
Selanjutnya

... Sebab itu, aku bermegah di dalam kelemahan-kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9)

... Sebab itu, aku bermegah di dalam kelemahan-kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku.

2 Korintus 12:9

Dalam Alkitab, kita menemukan banyak contoh bagaimana Allah menggunakan kelemahan dan kekurangan seseorang sebagai peluang untuk memberi yang luar biasa. Bukanlah orang-orang sempurna yang dipilih-Nya untuk melakukan perbuatan besar, melainkan mereka yang mau percaya pada-Nya sepenuhnya.

Kisah Nabi Musa menjadi teladan bagaimana Allah mengubah kekurangan seseorang menjadi aliran berkat. Meskipun ia merasa keberatan dengan kelemahan bicaranya, Allah menyertai dan membimbingnya. Allah juga mengutus Daud, seorang gembala yang sederhana, untuk menghadapi raksasa Goliat. Inilah bukti bahwa Allah menguatkan mereka yang bersandar sepenuhnya pada-Nya, tanpa terpengaruh oleh kelemahan yang mereka anggap sebagai hambatan.

Kita sering kali merasa tidak berarti karena kekurangan kita, namun Alkitab mengingatkan kita untuk melampaui pandangan itu dan mempercayai Allah sepenuhnya. Filipi 4:13 menyatakan bahwa kita dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang memberi kekuatan kepada kita. Kita tidak perlu merasa terbatas oleh kelemahan kita.

Allah juga mengajarkan tentang belas kasih-Nya yang tak terbatas. Seperti ayah yang mengasihi anak-anaknya, begitu pula Tuhan mengasihani kita (Mazmur 103:13-14). Dia mengerti dan mengetahui keterbatasan kita. Karenanya, mari kita menerima diri kita apa adanya dengan keyakinan akan kasih-Nya.

Mungkin ada saat-saat di mana kita merasa putus asa karena kelemahan kita, tetapi percayalah bahwa di dalam ketidaksempurnaan kita, Allah menemukan kesempatan untuk menunjukkan kuasa-Nya. Ia tidak terbatas oleh apapun, dan ketika kita sepenuhnya percaya pada-Nya, Ia akan mengerjakan hal-hal besar melalui kita.

Jangan biarkan kekurangan Anda menentukan identitas Anda. Jadikanlah kelemahan Anda sebagai kesempatan untuk memberi dengan luar biasa. Ketika kita berjalan dengan iman dan percaya bahwa Allah dapat menggunakan kita dengan segala kekurangan kita, Ia akan menunjukkan rencana dan tujuan-Nya yang indah bagi hidup kita.

Ingatlah perkataan Yesus dalam Matius 19:26, "Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin." Percayalah pada kuasa-Nya yang bekerja di dalam diri kita, dan biarkan Dia mengubah kelemahan kita menjadi kesempatan untuk memberi yang luar biasa. Jalani hidup dengan keyakinan dan kepercayaan pada Allah, dan Ia akan mengubah hidup kita untuk kemuliaan-Nya, serta menjadi berkat bagi sesama. (DA)