Ayo Saat Teduh/12/25: Perbedaan antara revisi
baru |
k Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=" |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{unified info | templatetype=saatteduh | {{unified info | templatetype=saatteduh | ||
| image= | | image= | ||
| | | title= Teladan Alkitab tentang berdoa yang dipimpin roh (1) | ||
| bulan = 12 | | bulan = 12 | ||
| hari = 25 | | hari = 25 |
Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 05.08
Ayo Saat Teduh | |
---|---|
Tanggal | Rabu, 25 Des 2024 |
Kemarin | Selasa, 24 Des 2024 |
Besok | Kamis, 26 Des 2024 |
Seperti telah kita lihat, Tuhan memanggil kita lewat berbagai cara untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu. Setiap hari, setiap cara, setiap aspek hidup harus dihadapi melalui doa yang dipimpin oleh Roh. “Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh” (Efesus 6:18). Sebagai tambahan dari panggilan untuk berdoa ini, Firman Tuhan juga memberikan kepada kita teladan ilahi mengenai doa. Dua renungan kita selanjutnya akan membahas contoh-contoh Alkitab perihal doa yang dipimpin Roh.
Rasul Paulus selalu berdoa untuk orang-orang percaya di Kolose: “kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu.” Kehendak Allah menjadi pesan utama dari Roh Kudus yang harus didoakan oleh Paulus: “Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan.” Kehendak Tuhan dinyatakan di dalam Firman-Nya. “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu” (1 Tesalonika 4:3). “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18). Untuk sungguh-sungguh mengerti kehendak Allah dibutuhkan pengertian ilahi: “Segala hikmat dan pengertian yang benar.” Tentunya hal ini dikerjakan oleh Roh Kudus. “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yohanes 16:13).
Tuhan memberitahukan kepada kita kehendak-Nya bukan sekedar agar kita tahu. Mengetahui kehendak Tuhan akan memimpin kita untuk tinggal di dalam kehendak-Nya. “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal.” Tuhan ingin kita hidup sesuai dengan kehendaknya. “Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus” (Filipi 1:27). Ia ingin agar kita menyukai hal-hal yang menyenangkan Dia, bukan yang menyenangkan diri sendiri: “Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan” (Efesus 5:10). Tuhan ingin berkarya agar hati kita seperti hati Daud. “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku” (Mazmur 40:9). Mengisi hati kita dengan kehendak Allah adalah inti dari karya Injil kasih karunia. “Aku akan mengadakan perjanjian baru” (Yeremia 31:31). “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka” (Yeremia 31:33). “Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru” (2 Korintus 4:6). Hidup dalam doa dan pengandalan kepada kasih karunia Allah akan membuat kita menjadi “hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah” (Efesus 6:6).Doa
Ya Allah, aku ingin sepenuhnya hidup oleh karena kehendak-Mu, menyenangkan Engkau dengan segala cara. Oleh karena Firman-Mu, berikanlah kepadaku pengertian akan kehendak-Mu. Ajar aku untuk berdoa dipimpin oleh Roh Kudus, supaya kasih karunia-Mu menuntun aku melakukan kehendak-Mu. Amin.