Ayo Saat Teduh/08/13: Perbedaan antara revisi
k (Leo memindahkan halaman Saat teduh/08/13 ke Ayo Saat Teduh/08/13) |
k (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=") |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{unified info | templatetype=saatteduh | {{unified info | templatetype=saatteduh | ||
| image= | | image= | ||
| | | title= Datang kepada Tuhan untuk kasih karunia | ||
| bulan = 08 | | bulan = 08 | ||
| hari = 13 | | hari = 13 |
Revisi terkini sejak 2 Mei 2023 03.09
Ayo Saat Teduh | |
---|---|
Tanggal | Selasa, 13 Ags 2024 |
Kemarin | Senin, 12 Ags 2024 |
Besok | Rabu, 14 Ags 2024 |
Melalui ayat renungan hari ini, kita akan melihat aspek persekutuan dari hidup di dalam kasih karunia Allah. Kita tidak menerima kasih karunia Allah karena melakukan peraturan agamawi. Kasih karunia-Nya mengalir ke dalam hidup kita saat kita berjalan di dalam persekutuan yang semakin intim dengan Dia. Ini adalah hal yang penting untuk kita mengerti, karena kita akan mengalami “kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus” (2 Korintus 8:9).
Kita akan mengalami kasih karunia Allah bekerja di dalam hidup kita pada saat kita datang dan bersekutu dengan Dia. “Marilah kepada-Ku… pikullah kuk yang Kupasang… belajarlah pada-Ku.” Ketika kita pertama kali datang kepada Yesus dalam iman dan kerendahan hati, kasih karunia-Nya mengampuni kita dari dosa dan kesalahan. Ketika kita memikul kuk bersama Dia, kita berjalan dalam keintiman dengan Dia setiap hari, kasih karunia-Nya membebaskan kita dari kehidupan agamawi dan usaha diri sendiri.
Alkitab banyak berbicara mengenai datang kepada Tuhan. Nabi Yesaya menulis perihal ini ketika ia membahas mengenai keselamatan. “Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain” (Yesaya 45:22). Nabi Yesaya juga menyatakan bahwa hanya dengan datang kepada Dia maka orang yang haus dan lapar dalam roh akan dipuaskan. “Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air… Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup!” (Yesaya 55:1-3). dan tentunya Tuhan Yesus sendiri mengundang manusia datang kepada Dia untuk menerima kelegaan. “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup” (Yohanes 7:37-38).
Rasul Petrus juga menulis hal yang penting perihal datang kepada Yesus. “Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah. dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah” (1 Petrus 2:4-5). untuk dapat mengalami kasih karunia yang mengajar kita dalam hidup ini, kita harus senantiasa datang kepada Yesus.
Doa
Ya Tuhan, aku memuji Engkau untuk kasih karunia yang selalu aku nikmati setiap saat aku datang kepada-Mu dalam iman dan kerendahan hati. Saat aku datang kepada-Mu, aku disucikan, dipelihara, disegarkan dan dibangun. Aku bersyukur untuk kasih karunia-Mu yang aku nikmati lewat persekutuanku dengan Engkau. Amin.Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. (Matius 11:28-29) Melalui ayat renungan hari ini, kita akan melihat aspek persekutuan dari hidup di dalam kasih karunia Allah.