Article: 20211115/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| summary =" menjadi "| longsummary= | summary= | shortsummary="
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| illustration1x1 = ↵| illustration16x9 = Devotional 2021.jpg↵" menjadi "| illustration16x9= Devotional 2021.jpg | illustration1x1= Devotional 2021-1x1.jpg "
 
Baris 10: Baris 10:
| DaysAllowedToPublishBeforeArticleDate = 2
| DaysAllowedToPublishBeforeArticleDate = 2


| illustration1x1 =  
| illustration16x9= Devotional 2021.jpg
| illustration16x9 = Devotional 2021.jpg
| illustration1x1= Devotional 2021-1x1.jpg


| longsummary=
| longsummary=

Revisi terkini sejak 22 November 2022 02.59

Mazmur 24:7-8,

Angkatlah kepalamu, hai pintu-pintu gerbang, dan terangkatlah kamu, hai pintu-pintu yang berabad-abad, supaya masuk Raja Kemuliaan "Siapakah itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN, jaya dan perkasa, TUHAN, perkasa dalam peperangan!"

Indonesia telah dinubuatkan sebagai pembawa pesan Pentakosta Ketiga ke bangsa-bangsa, di mana suatu gelombang Pencurahan Roh Kudus yang terbesar dan terakhir lahir dari Indonesia dan bergerak dari timur ke barat dan akan kembali ke Yerusalem. Tetapi gerakan ini haruslah dimulai dari diri kita. Revival has to start from us.

Saya teringat akan kisah Raja Daud saat ia akan membawa tabut Allah dari rumah Obed-Edom masuk ke kota Daud Yerusalem (2 Samuel 6).

Para Rabbi Yahudi memercayai bahwa Mazmur 24 adalah mazmur yang dinyanyikan oleh Daud saat ia membawa tabut Allah memasuki kota Yerusalem ini. Daud membawanya masuk melalui suatu pintu Gerbang yang dinamakan Pintu Gerbang Timur/Golden Gate. Tanpa disangka olehnya, di kemudian hari seorang raja dari keturunannya sendiri yaitu Raja di atas segala raja, akan masuk melalui Pintu Gerbang ini dengan mengendarai seekor keledai beban muda, dengan diiringi "Hosana-hosana di tempat Yang Maha Tinggi, Hosana-hosana bagi Anak Daud."

Sesuai dengan nubuatan dari pada Nabi Zakharia (Zakharia 14:6), sang Raja Mesias kelak akan kembali menjejakkan kaki-Nya di atas Bukit Zaitun. Bukit ini kemudian akan terbelah menjadi dua dari timur sampai ke barat, dan Raja itu akan masuk kembali ke kota Yerusalem melalui Pintu Gerbang Timur untuk masuk menjadi Raja untuk memerintah selama-lamanya. (Catatan: Pintu Gerbang ini saat ini telah ditutup oleh Raja Suleiman pada akhir abad ke 6 M, dan terdapat makam-makam di depannya. Beberapa percaya, hal ini dimaksudkan untuk tetap menahan Sang Mesias untuk tidak memasukinya).

Tanpa kita sadari, di hidup kita juga seringkali terdapat "pintu-pintu gerbang yang tertutup bertahun-tahun lamanya" yang selama ini membuat kemuliaan Allah tidak terpancar keluar. Ada sungai kehidupan yang terbendung dan belum dirasakan oleh sekeliling kita. Pintu gerbang tersebut harus dihancurkan oleh kuasa Allah lewat Doa, Pujian, dan Penyembahan (2 Korintus 10:4-5). Pentakosta Ketiga diperlukan untuk meruntuhkan setiap kubu-kubu/paradigma-paradigma yang salah yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang kebenaran Allah!

Di saat kubu/benteng yang salah ini runtuh, dan kebenaran Allah memerintah, maka niscaya suatu gelombang kemuliaan Allah yang sangat besar dan dahsyat akan mengalir keluar. Ke mana saja gelombang ini mengalir, pasti ada kehidupan, ada kesembuhan, ada mujizat (Yehezkiel 47). (Saudara bayangkan, ibaratnya suatu bendungan air yang sangat besar, yang memuat jutaan kubik air jebol, maka luapan airnya tentu akan menjadi seperti banjir bandang, bukan?).

Begitu juga hal yang sama akan terjadi bagi bangsa kita. Ketika sesuatu "pintu gerbang yang berabad-abad lamanya" yang selama ini menahan kegerakan Allah dihancurkan atas negeri ini, maka niscaya kita akan melihat suatu kebangunan rohani yang terbesar yang selama ini kita nanti-nantikan akan terjadi secara dahsyat, mengalir keluar dari bangsa ini ke bangsa-bangsa.

Maukah Saudara melihat dan mengalaminya? Kiranya hal ini terjadi dan dimulai dari hidup kita, gereja, dan bangsa kita.

Tuhan Yesus memberkati.