Jangan kuatir, Tuhan mendengar

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Doa, sebuah kata yang sangat singkat namun penuh dengan kuasa. Sekalipun sering kali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.

Kita mendengar banyak orang berbicara, mengajar dan berkhotbah tentang doa, tapi apakah mereka secara pribadi melakukan apa yang mereka ajarkan? Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya selama kurang lebih tiga setengah tahun bukan hanya berkhotbah dan mengajar tentang berdoa, terlebih Ia memberikan teladan kepada kita bagaimana seharusnya kita berdoa.

Alkitab mencatat bagaimana Yesus mengajar tentang Doa Bapa Kami sebagai bagian yang tak terpisahkan dari khotbah di bukit (Matius 6:5-15), di mana Ia mengulanginya Kembali saat murid-murid-Nya meminta-Nya mengajari mereka untuk berdoa (Lukas 11:1-4).

Yesus berdoa, bahkan Yesus banyak meluangkan waktu untuk berdoa kepada Bapa (Markus 1:35). Dengan demikian jika Anda suka berdoa, serta memiliki kehidupan doa yang baik, Anda sedang berada di jalur yang benar! Sebab tidak sedikit orang yang dengan sinisnya bertanya:

  • "Untuk apa kita berdoa?"
  • "Jika Ia sungguh Mahatahu bukankah Ia seharusnya bisa langsung berikan tanpa kita harus berdoa lebih dahulu?"
  • "Memangnya Ia mendengarkan doa kita? Kalau Ia mendengar, mengapa semua ini terjadi?",
  • dan masih banyak lagi yang sejenis dengan itu.

Alkitab memberikan kepada kita banyak contoh bahwa Ia mendengar doa. Kita akan melihat beberapa di antaranya:

Tuhan mendengar seruan orang Israel

Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. (Keluaran 3:7)

Sekalipun pada waktu itu keturunan Israel sudah lama sekali tidak melihat karya dan pekerjaan Tuhan, dan mereka sangat menderita dengan perbudakan yang begitu mengekang mereka, namun Tuhan mendengar seruan mereka dan Tuhan merencanakan pembebasan mereka sebagaimana Ia telah janjikan kepada Abraham (Kejadian 15:13-15). Apa yang dapat kita percayai adalah dalam keadaan yang sangat menekan, dalam segala penderitaan yang kita sedang alami, Tuhan mendengar seruan kita dan Ia akan membebaskan kita sebagaimana Ia janjikan dalam Firman-Nya.

Tuhan mendengar jeritan hati Hana

Pernahkah Anda mengalami tekanan yang sedemikian berat dalam hidup sampai-sampai Anda sulit untuk menceritakannya bahkan kepada Tuhan? Hana pernah mengalaminya (1 Samuel 1:12-13). Hana mengalami tekanan batin bertahun-tahun yang ia alami karena perlakuan Penina, istri suaminya. Tekanan itu sedemikian berat hingga tak terkatakan, namun Tuhan mendengar dan menjawab doa Hana. Tuhan mengizinkan ia melahirkan Samuel yang dikemudian hari dipakai Tuhan mengurapi dua raja Israel, Saul dan Daud.

Tuhan mendengar seruan doa umat-Nya

Ada begitu banyak ayat yang mencatat janji ini, misalnya:

...dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka. (2 Tawarikh 7:14)

Hal yang senada juga diungkap dalam Mazmur 91:15, Mazmur 66:19, dan masih banyak lagi. Jangan pernah meragukan Dia.

Dalam pergaulan sehari-hari, mungkin ada rekan atau sahabat yang mengalami kekecewaan karena sepertinya Tuhan tidak mendengar atau menjawab doanya, padahal belum tentu demikian. Perlu diingat bahwa itu bukanlah kesalahan Tuhan! Dia tidak pernah berdusta dan mengingkari janji-janji-Nya. Percayalah dan tetaplah berdoa (1 Tesalonika 5:17), sebab Ia mendengarkan. Amin. (DL)

Doa, sebuah kata yang sangat singkat namun penuh dengan kuasa. Sekalipun sering kali lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Kita mendengar banyak orang berbicara, mengajar dan berkhotbah tentang doa, tapi apakah mereka secara pribadi melakukan apa yang mereka ajarkan? Tuhan Yesus dalam pelayanan-Nya selama kurang lebih tiga setengah tahun bukan hanya berkhotbah dan mengajar tentang berdoa, terlebih Ia memberikan teladan kepada kita bagaimana seharusnya kita berdoa.