Khotbah: 20110820-0600/SR: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - " | completename = Pdt Sutadi Rusli↵ | nama = Sutadi Rusli" menjadi " | completename= Pdt Sutadi Rusli | name= Sutadi Rusli | type= Pesan Gembala")
k (Penggantian teks - " | khotbah =" menjadi " | title=")
Baris 2: Baris 2:
  | namespace = Khotbah
  | namespace = Khotbah
  | pagename =  20110820-0600/SR
  | pagename =  20110820-0600/SR
  | khotbah    = Sekali merdeka tetap merdeka (''Breakthrough Prayer 2011'')
  | title= Sekali merdeka tetap merdeka (''Breakthrough Prayer 2011'')
  | khotbahstyle=  
  | khotbahstyle=  



Revisi per 21 November 2022 07.23

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. (Galatia 5:1)

Ada tiga pesan Tuhan dari ayat tersebut:

  1. Supaya kita sungguh-sungguh merdeka
  2. Berdirilah teguh
  3. Jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka

Mari renungkan sejenak, apakah Saudara sudah sungguh-sungguh mengalami kemerdekaan? Saya sendiri menyadari bahwa saya terkadang masih tertarik kepada hal-hal duniawi, kadang-kadang saya juga mengalami kekecewaan dan kemarahan. Bagaimana dengan Saudara, apakah Saudara sudah sungguh-sungguh mengalami kemerdekaan?

Sekali merdeka tetap merdeka (Breakthrough Prayer 2011)
Breakthrough Prayer (2011)
Breakthrough Prayer
PeriodeAgustus 2011
Tanggal20 Agustus 2011
OlehPdt Sutadi Rusli
Buletin Greater #09 (September 2011)

Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. (Galatia 5:1)

Ada tiga pesan Tuhan dari ayat tersebut:

  1. Supaya kita sungguh-sungguh merdeka
  2. Berdirilah teguh
  3. Jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan

#1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka

Mari renungkan sejenak, apakah Saudara sudah sungguh-sungguh mengalami kemerdekaan? Saya sendiri menyadari bahwa saya terkadang masih tertarik kepada hal-hal duniawi, kadang-kadang saya juga mengalami kekecewaan dan kemarahan. Bagaimana dengan Saudara, apakah Saudara sudah sungguh-sungguh mengalami kemerdekaan?

Pada tahun 1950-an, pabrik-pabrik mobil di Jerman menemukan sebuah sistem untuk membuat mobil lebih stabil saat berkendaraan dengan cepat, yaitu dibuat sebuah sistem agar roda belakang kiri dan kanan terpisah dan bergerak secara independen. Ketika sistem tersebut diterapkan, maka mobil-mobil tersebut jarang mengalami selip atau keluar jalur. Demikian juga dengan kita, Tuhan mau kita memiliki kelepasan, kebebasan dari segala keterikatan akan hal-hal duniawi atau kedagingan. Tuhan mau hidup kita tidak keluar dari jalur yang telah ditetapkan-Nya bagi kita. Untuk itu terjadi, maka kita harus sungguh-sungguh mengalami kemerdekaan sejati. Visi inti dari gereja kita adalah menjadi sempurna seperti Yesus. Mari pastikan hidup Saudara sudah bebas dari segala keterikatan akan segala hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan.

#2 Berdirilah teguh

"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." (Matius 7:24-27)

Ketika keadaan sedang dalam kondisi yang baik, maka tidak ada perbedaan dari kedua rumah tersebut. Demikian juga kehidupan Kekristenan kita. Namun ketika ujian datang, barulah kelihatan bagaimana kondisi kerohanian kita yang sebenarnya. Ada 3 hal yang menguji kerohanian kita:

a. Hujan

Ujian "hujan" ini berbicara mengenai ujian berkat, atau lebih gamblangnya lagi berbicara mengenai ujian akan mamon/uang, berbicara juga mengenai ujian akan mamon/uang, berbicara juga mengenai ujian akan harta. Ada orang yang rajin berdoa dan beribadah agar diberkati secara materi, tapi setelah diberkati, dia lupa dan sibuk menikmati berkat yang diterimanya. Ada juga hmba-hamba Tuhan yang melayani di desa dengan keadaan yang serba terbatas, begitu tangguh, rohnya menyala-nyala, begitu setia dalam melayani. Tetap ketika mereka kemudian diberkati dan pindah pelayanan ke kota, mereka pun berubah, tidak lagi tangguh, tidak lagi memiliki roh yang menyala-nyala, tidak lagi setia dalam pelayanan, bahkan berubah menjadi hamba-hamba Tuhan yang cinta akan uang. Berkat menjadi ujian apakah kita justru semakin sungguh-sungguh dengan Tuhan atau tidak.

b. Banjir

Ujian "banjir" berbicara mengenai ujian iman. Seperti Nuh yang tidak mengerti apa-apa tapi dengan iman dia taat untuk melakukan perintah Tuhan. Masalahnya, ada banyak orang yang mendengarkan perkataan Nuh tetapi tidak percaya. Demikian juga dengan gereja, sudah sangat banyak hamba-hamba Tuhan yang menyampaikan pesan Tuhan bahwa kedatangan Tuhan sudah di ambang pintu, kita harus mempersiapkan diri kita sedemikian rupa untuk menyambut kedatangan-Nya. Untuk itu, pastikan kita memiliki iman yang teguh dalam Tuhan.

c. Angin

Ujian "angin" berbicara mengenai ujian keinginan daging. Kita terjatuh bukan karena batu sandungan yang besar, tetapi karena batu sandungan yang kecil, berbicara mengenai perkara-perkara yang sering kita sepelekan. Musuh terbesar orang Kristen bukanlah iblis, kemiskinan, sakit-penyakit. Musuh terbesar orang Kristen ialah keinginan dagingnya, manusia lamanya.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. (Yakobus 1:12-15)

Pencobaan dalam ayat ke-12 berbicara mengenai ujian. Ketika ada ujian datang dalam hidup kita dan kita bertahan, maka kita akan menerima mahkota. Tetapi ayat 13 berbicara mengenai keinginan daging yang menggoda kita. Jangan kita selalu menyalahkan iblis, karena ada bagian pencobaan di mana keinginan daging kitalah yang muncul dan harus kita taklukkan.

Bagaimana cara kita mengalahkan keinginan daging kita? Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya. (Yakobus 1:25) Kita akan berdiri teguh dan sanggup menaklukkan keinginan daging kita jika kita mau menjadi pelaku Firman Tuhan.

#3 Jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan

Sebagai orang yang sudah dimerdekakan oleh Tuhan Yesus, hendaklah kita tidak lagi diperhamba oleh berbagai bentuk perhambaan seperti yang terdapat dalam Galatia 5:19-21,

Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Alamilah kemerdekaan sejati dalam Kristus, agar hidup Saudara menyenangkan hati-Nya dan berkat-Nya mengalir dalam hidup Saudara.