Khotbah: 20070902-0830/NN: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - " | gambar = 75px" menjadi " | illustrationA5= Niko Njotorahardjo.jpg") |
k (Penggantian teks - " | nama =" menjadi " | name=") |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
| illustrationA5= Niko Njotorahardjo.jpg | | illustrationA5= Niko Njotorahardjo.jpg | ||
| completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo | | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo | ||
| | | name= Niko Njotorahardjo | ||
| acara = Ibadah Raya | | acara = Ibadah Raya | ||
| tanggal = 2007-09-02 | | tanggal = 2007-09-02 |
Revisi per 21 November 2022 07.21
Pesan Gembala Pembina | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 2 September 2007 |
Gereja | GBI Jalan Gatot Subroto |
Lokasi | JCC Senayan |
Kota | Jakarta |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Tanggal 4 September 2007 kita merayakan ulang tahun gereja kita yang sudah berumur 19 tahun. Selama 19 tahun Gereja kita sudah memiliki lebih dari 650 cabang ditambah dengan gereja-gereja yang meminta kita sebagai pembinanya, jadi kira-kira ada 1.000 gereja yang bersama-sama dengan kita. Dan semuanya ini adalah karena kasih karunia Tuhan bagi kita.
Juga ada sesuatu yang luar biasa pada bulan September ini, karena menurut penanggalan Ibrani tanggal 12 September jam 18:00 adalah awal tahun yang baru. Selama ini kita berbicara tentang Tahun Samekh Zayin 5767, sebentar lagi kita akan masuk di dalam Tahun Samekh Heth 5768. Angka 7 bagi orang Ibrani adalah angka yang sempurna, dan angka 8 adalah angka yang baru. Jadi sebenarnya Tahun Samekh Heth adalah tahun permulaan yang baru.
Permulaan yang baru antara kita dengan Tuhan, yaitu: pada waktu kita berjumpa secara pribadi dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita dan Dia ada di dalam kita. Pada saat seperti itulah kita mengalami kasih yang mula-mula. Memasuki tahun yang baru ini Tuhan mengajak kita untuk kembali masuk di dalam kasih yang mula-mula. Marilah kita berkata: “Tuhan, memasuki tahun yang baru ini saya berjanji untuk masuk di dalam suatu hubungan “kasih yang semula” dengan Tuhan.”
Tuhan akan mencurahkan Roh Kudus-Nya
Bulan yang lalu Bapak Gembala berbicara tentang kita sedang menanti-nantikan suatu penuaian jiwa secara besar-besaran. Kemudian Bapak Gembala bertanya kepada Tuhan: “Tuhan, bagaimana penuaian jiwa secara besar-besaran itu bisa terjadi?” Tiba-tiba Tuhan memberikan ayat yang sangat terkenal, yaitu: Yoel 2:28-32, “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu. Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.”
Tuhan menjawab melalui ayat-ayat ini, yaitu: Tuhan akan mencurahkan RohNya. Dan apa yang terjadi pada waktu Roh Kudus itu dicurahkan? “..maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29). Ini berbicara tentang Kebangunan Rohani (Revival) di antara kita anak-anak Tuhan.
“Aku [Tuhan] akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari TUHAN yang hebat dan dahsyat itu.” (Yoel 2:30-31). Ini adalah mujizat-mujizat yang menakutkan.
Dan apa yang terjadi kemudian? “Dan barangsiapa yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan, sebab di gunung Sion dan di Yerusalem akan ada keselamatan, seperti yang telah difirmankan TUHAN; dan setiap orang yang dipanggil TUHAN akan termasuk orang-orang yang terlepas.” (Yoel 2:32). Ini berbicara tentang penuaian jiwa secara besar-besaran.
Dampak dari pencurahan Roh Kudus
Bulan April 2006 yang lalu Bapak Gembala diundang dalam perayaan seratus tahun Azusa Street dan masuk di dalam The Centennial Ministrial Team, yaitu: 200 hamba-hamba Tuhan yang dipilih dari seluruh dunia. Pada waktu di sana Bapak Gembala mendapatkan pengurapan mujizat dari Tuhan. Kemudian Tuhan juga membukakan melalui pengurapan itu tentang pencurahan Roh Kudus. Tuhan berkata dengan jelas kepada Bapak Gembala: “Hari-hari ini adalah pencurahan Roh Kudus dimensi yang ketiga.” Kalau pencurahan Roh Kudus dimensi pertama adalah dua ribu tahun yang lalu diantara 120 murid di kamar loteng dan dampaknya adalah dahsyat. Kemudian pencurahan Roh Kudus dimensi yang kedua adalah peristiwa di Azusa Street seratus tahun yang lalu, dan dampaknya adalah luar biasa. Pencurahan Roh Kudus dimensi yang ketiga sekarang ini dampaknya adalah sangat dahsyat dan luar biasa.
Pada waktu Roh Kudus dicurahkan, maka 2 hal yang akan terjadi:
- Revival/Kebangunan Rohani di antara anak-anak Tuhan
- Mujizat-mujizat yang menakutkan
Dan akibat dari 2 hal ini adalah penuaian jiwa secara besar-besaran. Kalau Tuhan menyatakan bahwa di depan kita ini ada penuaian jiwa secara besar-besaran, berarti 2 hal tersebut sedang terjadi sekarang ini.
Mujizat yang menakutkan
Sekarang ini kita banyak mendengar tentang Global Warming (pemanasan global). Al Gore (wakil dari mantan Presiden AS) adalah orang yang sangat vokal berbicara mengenai Global Warming, dia membuat sebuah film berjudul “An Inconvenient Truth”. Global Warming (suhu makin panas), apa yang menyebabkan hal itu terjadi? Ternyata ada lapisan rumah kaca di atmosfir dari CO2 (Carbon dioksida) yang berasal dari bumi, diperkirakan ada 70 juta ton CO2 yang naik ke atmosfir setiap hari, sehingga membentuk sebuah lapisan rumah kaca. Panas dari bumi yang seharusnya terus naik ke atmosfir dan menghilang, tertahan oleh lapisan rumah kaca dan kemudian dikembalikan lagi ke bumi, sehingga bumi semakin panas.
Apa yang kemudian menjadi dampaknya?
- Iklim semakin tidak menentu.
- Semakin banyak badai.
- Semakin banyak daerah yang kebanjiran.
- Semakin banyak daerah yang kekeringan.
- Semakin banyak penyakit yang aneh.
- Es di kutub akan mencair.
Dan ketika air laut naik, maka diperkirakan ratusan juta orang harus mengungsi dari tepi-tepi laut. Ada beberapa himbauan untuk mengurangi CO2, dengan cara:
- Menanam pohon.
- Mengurangi energi yang keluar, yaitu: mengurangi naik kendaraan/pesawat. Semua harus hemat energi. Semua negara harus melakukan dua hal ini untuk mengurangi CO2.
Kemudian Al Gore berkata: “Kalau kita tidak menanggapi masalah ini dengan cepat, maka nubuatan yang dinyatakan di dalam Kitab Wahyu itu akan segera terjadi.” Pada saat itu Tuhan berbicara kepada Bapak Gembala: “Kamu baca Kitab Wahyu.” Wahyu 16:8-9 berbicara tentang Cawan murka Allah yang keempat, “Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari [matahari berubah menjadi sangat panas], dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api ...”
Inilah proses bumi yang semakin panas. Kita percaya bahwa nubuatan di dalam Kitab Wahyu pasti terjadi, jadi usaha yang kita lakukan hanyalah untuk “memperlambat”, tetapi kenyataannya bisa memperlambat atau tidak, kita tidak mengetahuinya. Kita melihat dan membaca di media tentang badai yang sangat mengerikan di China, India, Bangladesh, dan sebagainya, sehingga mengakibatkan jutaan orang sangat menderita. Tetapi Tuhan berkata: “Melalui semua peristiwa ini penuaian jiwa secara besar-besaran akan terjadi.”
Mari, kita orang-orang yang mengasihi Tuhan yang tahu akan tanda-tanda zaman, kita harus benar-benar berkomitmen: “Tuhan, memasuki tahun yang baru ini (mulai hari ini) saya berjanji untuk mengasihi Engkau dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan. Saya akan kembali kepada kasih yang semula.” Kita akan melihat mujizat yang menakutkan di langit dan di bumi itu terus terjadi, sampai semua nubuatan yang dinyatakan di dalam Kitab Wahyu itu tergenapi. Mari, kita bersiap-siap, kita yang sudah mengerti akan kebenaran Firman Tuhan itu, kita tetap memuji Tuhan.
Revival
Tuhan memberikan suatu ministry kepada gereja kita, yaitu “Healing Movement Ministry”, yang terdiri dari:
- YKPMI (Yayasan Kasih Peduli Masyarakat Indonesia), kita memberikan makanan, obat-obatan, pakaian kepada orang-orang miskin dan sengsara, ini disebut Healing Movement for the Poor.
- Kita disuruh membangun SCCC (Sentul City Convention Center), ini disebut Healing Movement Center.
- Tuhan memerintahkan Bapak Gembala untuk berkeliling, yang disebut Healing Movement Crusade (ke kota-kota).
Sampai hari ini Bapak Gembala sudah berkeliling ke 51 tempat atau 35 kota (terhitung Bangkok menjadi 52 tempat atau 36 kota). Tuhan memberikan suatu tugas kepada Bapak Gembala sebagai berikut: “Kamu datangi kota-kota itu, kumpulkan orang-orang miskin, sengsara, tidak punya pengharapan, tidak punya uang untuk ke dokter.” Kita bersama-sama dengan gereja-gereja sekota mengumpulkan orang-orang itu, dan dananya adalah dari kita. Dana yang paling besar adalah dana transportasi untuk mengumpulkan orang-orang dari berbagai tempat ke lapangan tempat KKR. Ini merupakan suatu fenomena (peristiwa yang ajaib/luar biasa), inilah Hari Perkenanan Tuhan. Sebab banyak di antara kota-kota itu yang belum pernah ada KKR (crusade) di lapangan dan tidak mungkin mendapat ijin, tetapi sekarang semuanya itu bisa terjadi dan diijinkan.
Apa yang kemudian Bapak Gembala lakukan di kota-kota itu? Berdoa bersama-sama dengan gereja-gereja:
- Berdoa untuk kota-kota itu
- Berdoa untuk Indonesia
- Berdoa untuk orang-orang yang sakit
Saat ini sudah 52 tempat yang Bapak Gembala kunjungi dan sudah ribuan orang yang sakit secara fisik disembuhkan Tuhan seketika itu juga. Dan dampak dari KKR-KKR itu adalah terjadi revival di kota-kota itu. Hari-hari ini memang sedang terjadi kebangunan rohani yang luar biasa.
Retreat Encounter (Healing Movement Camp)
Pada waktu Tuhan memerintahkan Bapak Gembala untuk mengadakan KKR keliling ke kota-kota, Tuhan menyatakan bahwa kita tidak usah memikirkan/terlalu kuatir dengan gereja kita sendiri, sebab itu adalah bagian Tuhan yang akan mengadakan suatu revival. Tahun yang lalu kita sering mengadakan Retreat Encounter (perjumpaan dengan Tuhan) dan bahannya sudah ada sejak tahun 2000, bahan retreat itu biasa saja dan pengajarnya juga biasa. Tetapi tiba-tiba Tuhan mengerjakan sesuatu yang luar biasa sejak tahun 2007, yaitu: orang-orang yang mengikuti retreat itu berubah menjadi luar biasa, mereka disembuhkan dan dipulihkan oleh Tuhan, sehingga kesaksian-kesaksian mereka luar biasa. Jadi sebenarnya di dalam Retreat Encounter ini yang luar biasa adalah hadirat Tuhan yang membawa kesembuhan.
Terus panas dan bergairah dengan Tuhan
Mari memasuki tahun yang baru Samekh Heth 5768, kita mengingat bagaimana permulaan yang baru kita dengan Tuhan Yesus, pada saat itu kita pasti di dalam kondisi kasih yang semula. Tetapi Tuhan mau di dalam memasuki tahun yang baru ini kita berjanji: “Tuhan, aku mau panas dan bergairah dengan Engkau.” Kita jangan seperti jemaat di Laodikia yang suam-suam kuku, tetapi merasa dirinya kaya dan tidak perlu nasehat. Tuhan berkata kepada mereka: “Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.” (Wahyu 3:15-17). Yang Tuhan mau adalah agar kita terus “panas dan bergairah dengan Tuhan”.
Panggilan yang pertama dan yang utama dari kita anak-anak Tuhan adalah mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan kita. Kemudian panggilan yang kedua adalah mengasihi sesama manusia seperti diri kita sendiri. Kalau kita melakukan kedua hal itu, maka kita akan diberkati Tuhan berlimpah-limpah. Hari-hari ini mungkin kita belum mengalami kasih yang semula karena berbagai masalah yang kita hadapi dan kita mulai menjauh dari Tuhan. Tetapi Tuhan mau agar kita tidak mengeraskan hati, dan sebaliknya kita berkata: “Tuhan, memasuki tahun yang baru ini aku mau terus panas dan bergairah dengan Engkau.”