Article: 20211108/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "| isi =" menjadi "| content=")
k (Penggantian teks - "| summary =" menjadi "| longsummary= | summary= | shortsummary=")
Baris 13: Baris 13:
| illustration16x9 =  Devotional 2021.jpg
| illustration16x9 =  Devotional 2021.jpg


| summary = {{sabdaweb2v|Ibrani 12:2}}
| longsummary=
| summary=
| shortsummary= {{sabdaweb2v|Ibrani 12:2}}
:'''''"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."'''''
:'''''"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."'''''



Revisi per 19 November 2022 04.01

Ibrani 12:2

"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah."

Mata yang terus tertuju kepada Yesus adalah kekuatan berfokus yang membuat kita dapat mencapai tujuan hidup tertinggi. Ketika fokus kita tidak tertuju kepada Yesus, banyak godaan dunia yang bisa membuat kita serong dan kandas iman. Di akhir zaman penyesatan semakin memuncak, banyak yang murtad dan jatuh, gagal meraih tujuan hidup. Fakta tragis kejatuhan Hawa tertipu oleh kebohongan iblis dan termakan umpan hasutannya adalah karena fokus matanya tidak tertuju kepada firman Tuhan.

Contoh orang-orang yang gagal akibat tidak fokus kepada Tuhan antara lain: Simson yang jatuh oleh Delilah, Akhan di Yerikho, sepuluh orang dari dua belas pengintai (kecuali Kaleb dan Yosua) yang memasuki negeri Kanaan 40 hari dan ketakutan melihat raksasa di Kanaan, dan yang lain selanjutnya. Sebaliknya, karena fokusnya kepada Tuhan, Daud menumbangkan Raksasa Goliat, pada saat seluruh tentara Isarael sedang terintimidasi ketakutan. Daud adalah orang yang terus fokus kepada Tuhan. Demikian juga untuk masa kini, kita akan selalu menang atas masalah jika konsisten berfokus kepada Tuhan Yesus. Ibrani 12:2 ini berkata:

  • Marilah melakukan pertandingan iman dengan mata yang fokus kepada Tuhan Yesus
  • Tuhan Yesus memimpin iman kita bertumbuh kepada kesempurnaan
  • Tuhan Yesus adalah contoh Pribadi yang menang menyelesaikan tujuan hidupNya.

Yesus adalah teladan dalam menyelesaikan misiNya sampai di salib. Saat dalam kenyataan penderitaan dan rasa malu memikul salib, Dia mengabaikan kehinaan salib, memilih untuk pandanganNya fokus kepada sukacita yang tersedia di tahta Bapa bagiNya, yang sebentar lagi Dia raih. Dia tidak fokus kepada salib, melainkan kepada tahta BAPA dan kemuliaan yang segera diraihNya. Ketika fokus kepada Tuhan kita harus bisa melihat:

  1. Bahwa kemenangan Yesus itu sebagai kemenangan yang diwariskan menjadi kemenangan kita.
  2. Bersamaan dengan pergumulan yang dihadapi , selalu diberengi dengan hadirnya berkat dan kemuliaan surgawi sebagai pengharapan yang pasti.

Firman berikut ini adalah kekuatan fokus kita memenangkan pertarungan iman:

  1. Saat menghadapi pergumulan, lihatlah berkat dan pengharapan yang tersedia, kita dijadikan utuh, tidak kekurangan sesuatupun yang baik, dan dijadikan sempurna.
  2. Yakobus 1:2-4,
    Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
  3. Ketika melewati ujian hidup, kita melihat diri kita menjadi emas murni dan perak murni.
  4. Ayub 23:10,
    Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
  5. Beban berat persoalan dan pergumulan kita adalah sarana untuk membuat kita rendah hati dan lembut hati.
  6. Matius 11:28-29,
    Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Mari terus fokus kepada Tuhan Yesus dan Firman-Nya, dan terus berkemenangan. Amin. (MG)