Khotbah: 20180408-0600/SR: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
k (upd)
Baris 1: Baris 1:
{{unified info | templatetype=khotbah
{{unified info | templatetype=khotbah
| namespace=Khotbah | pagename=20180408-0600/SR
| khotbah = 30 keping perak
| khotbah = 30 keping perak
| khotbahstyle =  
| khotbahstyle =  

Revisi per 1 Desember 2020 01.49

Shalom, Saudara yang dikasihi Tuhan, kita ada dalam bulan Paskah di mana beberapa hari lampau kita bersama-sama merayakan Jumat Agung di SICC, dan Dia sudah bangkit! Haleluya! Ada banyak peristiwa dalam Masa Paskah, yang dapat kita kupas untuk kita sama-sama merenungkan kebenaran Firman Tuhan.

Hari ini kita akan mendengarkan satu tema Pesan Tuhan yaitu 30 Keping Perak. Apa yang timbul di benak Saudara kalau mendengar 30 keping perak? Yudas Iskariot.

Apakah Tuhan salah memilih Yudas Iskariot?

Shalom, Saudara yang dikasihi Tuhan, kita ada dalam bulan Paskah di mana beberapa hari lampau kita bersama-sama merayakan Jumat Agung di SICC, dan Dia sudah bangkit! Haleluya! Ada banyak peristiwa dalam Masa Paskah, yang dapat kita kupas untuk kita sama-sama merenungkan kebenaran Firman Tuhan.

Hari ini kita akan mendengarkan satu tema Pesan Tuhan yaitu 30 Keping Perak. Apa yang timbul di benak Saudara kalau mendengar 30 keping perak? Yudas Iskariot.

Tuhan Yesus punya 12 murid. Bagaimana cara Yesus memilih murid-murid-Nya? Apa yang dilakukan Yesus sebelum memilih murid-murid-Nya? Dia doa terlebih dahulu! Dan doa-Nya bukan hanya 5-10 menit, tapi Firman Tuhan katakan, Dia berdoa semalam-malaman kepada Bapa di Sorga. Dan setelah berdoa, tentu diberikan hikmat oleh Bapa di Sorga siapa saja murid-murid yang harus dipanggil-Nya satu persatu. Murid yang terakhir dipanggil adalah Yudas Iskariot. Coba, kalau kita pikir-pikir, Tuhan sudah doa semalam-malaman untuk memilih siapa murid-murid yang harus dipanggil-Nya. Apakah Dia salah pilih Yudas Iskariot? Tidak! Karena Firman Tuhan harus digenapi!

Kalau Saudara hari ini ada di tempat ini, itu semua bukan kebetulan. Firman Tuhan katakan, Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 Petrus 2:9). Puji Tuhan!

Saudara, Yudas Iskariot itu sebetulnya mendapat anugerah Tuhan:

  1. Dia itu adalah orang yang dipilih dan menjadi murid Tuhan.
  2. Selama 3,5 tahun dia bersama-sama Tuhan Yesus, setiap hari.
  3. Mendapatkan kesempatan dari Tuhan Yesus untuk menjadi Bendahara. Satu posisi yang luar biasa yang ditempatkan Tuhan Yesus.

Tapi ternyata Yudas Iskariot tidak menggunakan kesempatan yang terbaik itu, untuk menjadi imamat yang rajani, memberitakan perbuatan-perbuatan Allah yang besar!

Imamat yang rajani

Imam

Pada zaman Perjanjian Lama, menjadi imam itu harus dari keturunan Harun. Dan kalau mau berbicara pada Allah harus melalui Imam. Jadi istilahnya harus titip doa melalui Imam.

Tapi sejak Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa di Sorga dan mati di kayu Salib menanggung dosa Saudara dan saya, kemudian gempa terjadi, dan tabir Bait Suci pun terbuka. Sejak saat itu, 2000 tahun lalu, maka kita langsung boleh berdoa kepada Tuhan Yesus Kristus, kepada Bapa di Sorga.

Itu yang kita miliki luar biasa. Jadi jangan lagi ada yang “titip-titip” doa! Ketika doa kita dinaikkan dengan penuh iman percaya pasti dijawab dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Orang yang dewasa rohani berdoa seperti Yesus berdoa, kalau boleh cawan ini berlalu, tapi kalau tidak, tidak apa-apa, aku menerima kehendak Bapa.

Raja

Raja itu punya kuasa. Percaya dalam mulut Saudara itu ada kuasa!

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Amsal 18:21)

Perkataan yang kita katakan terus menerus akan membentuk sebuah masa depan Saudara. Amin! Mulai hari ini, Saudara kalau masih ada yang berkata-kata yang negatif, Saudara menentukan masa depan Saudara negatif. Tapi kalau memperkatakan janji Tuhan, maka janji Tuhan akan digenapi di masa depan Saudara.

Jangan katakan lagi, aduh keluarga saya rusak, bangkrut, tidak diberkati. Berhenti katakan itu semua, dan katakan: keluarga saya diberkati Tuhan, dipulihkan Tuhan, sakit-penyakit saya disembuhkan Tuhan, usaha saya diberkati Tuhan. Itu akan menentukan masa depan dari keluarga Saudara!

Semua siap memperkatakan yang Alkitabiah? Amin!

Jangan cinta akan uang

Ada beberapa pengertian kenapa Yudas Iskariot menjadi seorang pengkhianat. Tapi yang inti dari semua, dia berkhianat karena dia adalah cinta akan uang. Akar dari segala kejahatan adalah cinta uang.

Saudara yang dikasihi Tuhan, Alkitab cerita kepada kita bagaimana waktu jadi Bendahara dia itu suka mengambil uang. Dikatakan di Alkitab bahwa dia adalah pencuri yang suka mengambil uang dari pundi-pundi perbendaharaan. Ada satu waktu, ketika ada wanita yang siram minyak narwastu kepada Tuhan, Yudas protes karena dia mau uangnya masuk ke bendahara, dan akhirnya supaya bisa digerogoti sedikit demi sedikit.

Hati-hati, jangan cinta akan uang, itu bisa membuat kita “menjual” Yesus.

Orang kaya yang bodoh

Lukas 12, orang kaya yang bodoh,

Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku." Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Saudara, siapakah yang telah mengangkat Aku menjadi hakim atau pengantara atas kamu?"

Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Orang itu panggil Yesus, Guru. Biasanya yang demikian adalah orang-orang Farisi. Kalau di Tanah Israel, Saudara akan ketemu yang cambangnya tidak dipotong.

Pada waktu dulu Perjanjian Lama, orang-orang ini memiliki anak banyak, contohnya Yakub 12 anak, Esau 12 anak. Anaknya banyak. Tapi setelah di Perjanjian Baru kemudian anaknya lebih sedikit. Contoh hanya si sulung dan si bungsu, seperti di kisah anak bungsu yang hilang.

Dalam Hukum Taurat katakan, kalau anaknya 2-3, maka yang sulung dapat 2/3 bagian. Si bungsu 1/3. Kalau 3 atau 4, maka yang sulung dapat ½, sisanya dibagi ke adik-adiknya.

Rupanya yang datang kepada Tuhan Yesus ini adalah anak bungsu. Tuhan, masa Koko aku dapat 2/3, aku cuma dapat 1/3, itu mah bo cengli, gak adil. Tuhan bilang, Aku bukan hakim. Tuhan kemudian bicara melalui perumpamaan.

Lukas 12:17, Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."

Orang kaya ini Tuhan bilang bodoh. Kenapa orang kaya ini dibilang bodoh?

  1. Pertama, karena dia nomor satu adalah bukan mengisi jiwanya, hatinya, dengan hal-hal yang rohani.
  2. Dia mengisi lumbung-lumbungnya, jasmaninya lebih dulu. Tuhan tidak mau kita isi jasmani kita nomor satu, dia mau kita isi hati kita lebih dulu. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu! Amin! Mau usaha apapun juga, nomorsatukan cari kerajaan Allah dulu dan kebenarannya!
  3. Orang kaya ini bodoh karena terbalik, orientasi nomor satu adalah uang. Kumpulin semua harta, uang nomor satu.
  4. Orang ini bodoh karena tidak tahu ada hukum waktu. Pengkhotbah katakan lebih baik ke rumah duka daripada ke rumah pesta. Artinya apa? Semua ada batasnya. Umur ada batasnya. Semua ada batasnya. Kita tidak bisa menentukan umur kita. Mari Saudara yang dikasihi Tuhan, pergunakan waktu yang ada sebaik-baiknya bagi kemuliaan Tuhan. Dia segera datang menjemput kita!

Balas kejahatan dengan kebaikan

Terakhir apa yang dilakukan Yudas? Di taman Getsemani, Yudas Iskariot datang dengan prajurit-prajurit Romawi. Nanti kalau kamu lihat ada orang yang aku cium, tangkap, itulah Dia! Yudas Iskariot pun datang ke Taman itu dan mencium Tuhan Yesus, ciuman Yudas kata orang, ciuman pengkhianatan. Biasanya cium bicara kasih, tapi ini pengkhianatan. Salam Rabi, kata Yudas. Lalu Petrus ambil pedang dan memotong telinga prajurit bernama Markus. Tapi Tuhan bilang, sarungkan pedangmu, yang menggunakan pedang akan binasa oleh pedang.

Saudara, orang yang mengkhianati biasanya adalah orang dekat. Orang yang melukai kita adalah orang yang dekat, seperti Yudas Iskariot, yang 3,5 tahun bersama-sama Tuhan.

Tapi balasan Tuhan, "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. (Matius 26:52) Artinya jangan balas kejahatan dengan kejahatan, balas kejahatan dengan kebaikan!

Kenapa orang kecewa? Karena orang tersebut tidak rela. Tapi Yesus rela mati di kayu salib untuk menanggung dosa Saudara, Dia rela turun dari Sorga supaya kita semua menerima keselamatan dalam nama-Nya. Dia rela jalankan ini semua buat Saudara dan saya. Mungkin kita hari-hari ini sedang diproses Tuhan, kita dikhianati, dilecehkan, macam-macam yang tidak enak. Belajar dari Yesus, Dia rela supaya kita hidup dalam kebenaran Firman Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati.

Perjamuan Kudus