Article: 20231114/CLW: Perbedaan antara revisi
(Baru) |
k (upd) |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
}} | }} | ||
{{blockquote/Ayat | {{blockquote/Ayat | ||
| quote= ''''' | | quote= '''''Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.''''' | ||
| footer= {{sabdaweb2v|Amsal 17:22}} | | footer= {{sabdaweb2v|Amsal 17:22}} | ||
}} | }} | ||
== Pendahuluan == | == Pendahuluan == | ||
Bersukacitalah atau bergembiralah senantiasa berarti mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus siap menjalaninya di segala situasi! | Bersukacitalah atau bergembiralah senantiasa berarti mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus siap menjalaninya di segala situasi! Umumnya kegembiraan seseorang tergantung pada situasi: ketika semua hutang terbayar lunas, ketika anak-anak berhasil lulus ujian dengan nilai bagus, saat menerima hadiah dari suami/isteri tercinta, dan sebagainya. Bergembira karena mengalami hal-hal yang menyenangkan adalah wajar. Tapi bagaimana jika berada di situasi yang sebaliknya: terbaring lemah karena sakit, anak-anak susah diatur, ekonomi keluarga sedang morat-marit, dapatkah hati bergembira? | ||
Salah satu cara yang dilakukan orang untuk menjaga hatinya agar tetap bergembira adalah mendengarkan musik atau bersenandung. Karena itu angkatlah suaramu dan pujilah Tuhan! Memuji-muji Tuhan adalah cara terbaik menjaga hati agar tetap bergembira. Inilah yang dilakukan Daud: | |||
:'''''Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 34:2}}) | |||
bahkan: | |||
:'''''Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau,''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 119:164}} | |||
== Isi == | == Isi == | ||
Mengapa kita harus bergembira atau bersukacita? | |||
<ol> | <ol> | ||
<li>'''Karena bergembira itu sebuah keputusan pribadi'''</li> | <li>'''Karena bergembira itu sebuah keputusan pribadi'''</li> | ||
<p> Bergembira, susah senang merupakan pilihan dari setiap pribadi masing-masing, suami istri serta anak-anak bahkan pemimpin rohani kita juga tidak bisa memaksakan hati kita untuk bergembira jika kita sendiri tidak menciptakannya, semua bergantung dari | <p> Bergembira, susah senang merupakan pilihan dari setiap pribadi masing-masing, suami/istri serta anak-anak bahkan pemimpin rohani kita juga tidak bisa memaksakan hati kita untuk bergembira jika kita sendiri tidak menciptakannya, semua bergantung dari keputusan kita untuk bersukacita. </p> | ||
<li>'''Bergembira membuat kita lebih sehat'''</li> | <li>'''Bergembira membuat kita lebih sehat'''</li> | ||
<p> Firman Tuhan tidak pernah salah, tubuh jasmani kita akan menjadi letih lesu jika setiap hari kita hanya bersungut-sungut, mengeluh serta menggerutu, akan membuat tulang-tulang kita menjadi kering | <p> Firman Tuhan tidak pernah salah, tubuh jasmani kita akan menjadi letih lesu jika setiap hari kita hanya bersungut-sungut, mengeluh serta menggerutu, akan membuat tulang-tulang kita menjadi kering.</p> | ||
Daud pernah bertutur dan memrintahkan kepada hatinya untuk tetap bersukacita meski keadaan yang dihadapinya sangat berat, | |||
:'''''Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!''''' ({{sabdaweb2v|Mazmur 103:2}}) | |||
<li>'''Sukacita kita akan membawa dampak yang baik bagi orang lain'''</li> | <li>'''Sukacita kita akan membawa dampak yang baik bagi orang lain'''</li> | ||
<p> | <p> Sadar atau tidak bahwa saat kita bergembira atau bersukacita maka akan membawa dampak yang baik bagi keadaan pribadi kita atau orang-orang yang ada disekeliling kita karna dalam pujian dan ucapan syukur serta kata-kata yang positif akan mendatangkan atmosfir baik bagi sekeliling kita. Ayo, tetap semangat dan tetap bersukacita.</p> | ||
:'''''Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!''''' ({{sabdaweb2v|Filipi 4:4-5}}) | |||
</ol> | </ol> | ||
== Penutup == | == Penutup == | ||
Wanita, | Wanita, hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. |
Revisi terkini sejak 5 Januari 2024 04.51
Materi COOL Wanita | |
---|---|
Tanggal | Selasa, 14 November 2023 |
Penulis | Departemen COOL |
Unduh | Google Drive |
| |
|
Bersukacitalah atau bergembiralah senantiasa berarti mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus siap menjalaninya di segala situasi!
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Pendahuluan
Bersukacitalah atau bergembiralah senantiasa berarti mau tidak mau, suka atau tidak suka, kita harus siap menjalaninya di segala situasi! Umumnya kegembiraan seseorang tergantung pada situasi: ketika semua hutang terbayar lunas, ketika anak-anak berhasil lulus ujian dengan nilai bagus, saat menerima hadiah dari suami/isteri tercinta, dan sebagainya. Bergembira karena mengalami hal-hal yang menyenangkan adalah wajar. Tapi bagaimana jika berada di situasi yang sebaliknya: terbaring lemah karena sakit, anak-anak susah diatur, ekonomi keluarga sedang morat-marit, dapatkah hati bergembira?
Salah satu cara yang dilakukan orang untuk menjaga hatinya agar tetap bergembira adalah mendengarkan musik atau bersenandung. Karena itu angkatlah suaramu dan pujilah Tuhan! Memuji-muji Tuhan adalah cara terbaik menjaga hati agar tetap bergembira. Inilah yang dilakukan Daud:
- Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. (Mazmur 34:2)
bahkan:
- Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, (Mazmur 119:164
Isi
Mengapa kita harus bergembira atau bersukacita?
- Karena bergembira itu sebuah keputusan pribadi
- Bergembira membuat kita lebih sehat
- Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya! (Mazmur 103:2)
- Sukacita kita akan membawa dampak yang baik bagi orang lain
- Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Filipi 4:4-5)
Bergembira, susah senang merupakan pilihan dari setiap pribadi masing-masing, suami/istri serta anak-anak bahkan pemimpin rohani kita juga tidak bisa memaksakan hati kita untuk bergembira jika kita sendiri tidak menciptakannya, semua bergantung dari keputusan kita untuk bersukacita.
Firman Tuhan tidak pernah salah, tubuh jasmani kita akan menjadi letih lesu jika setiap hari kita hanya bersungut-sungut, mengeluh serta menggerutu, akan membuat tulang-tulang kita menjadi kering.
Daud pernah bertutur dan memrintahkan kepada hatinya untuk tetap bersukacita meski keadaan yang dihadapinya sangat berat,
Sadar atau tidak bahwa saat kita bergembira atau bersukacita maka akan membawa dampak yang baik bagi keadaan pribadi kita atau orang-orang yang ada disekeliling kita karna dalam pujian dan ucapan syukur serta kata-kata yang positif akan mendatangkan atmosfir baik bagi sekeliling kita. Ayo, tetap semangat dan tetap bersukacita.
Penutup
Wanita, hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.