Iman yang teguh

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Iman dan pelayanan dalam keadaan apapun, dalam kesederhanaan, dapat membuka jalan bagi mujizat yang tidak terduga.

Bacaan: 1 Raja-Raja 17:7-16

Pendahuluan

Kisah janda Sarfat merupakan kisah ketaatan, kesederhanaan dan mujizat Allah di tengah kekurangan. Dalam kehidupannya yang dalam kondisi kekurangan, janda ini (tidak tertulis namanya) menjadi saksi hidup akan kuasa Tuhan yang melimpah, memperlihatkan bahwa iman dan pelayanan dalam keadaan apapun, dalam kesederhanaan, dapat membuka jalan bagi mujizat yang tidak terduga.

Isi

Keadaan dan tabiat perempuan janda itu sebagai berikut:

  1. Hidup dalam kekurangan yang ekstrem
  2. Janda ini hidup dalam kekurangan yang ekstrem, hanya memiliki segenggam tepung dan sedikit minyak. Dalam kelangkaan makanan, ia hampir tak memiliki apa-apa, menghadapi kelaparan bersama anaknya. Elia datang sebagai penyelamat, tinggal di rumahnya dan Allah memberikan mujizat untuk mereka bertahan hidup (1 Raja-Raja 17:12).

  3. Rendah hati dan rajin
  4. Janda tersebut memiliki sifat rendah hati dan rajin. Elia menemukannya sedang mengumpulkan kayu bakar dan bersiap-siap membuat roti. Meskipun dalam kesulitan, janda tersebut tidak mengeluh dantidak menggerutu terhadap penyelenggaraan Ilahi. Ia berusaha menyesuaikan diri dengan keadaanyang ada. Sikap seperti ini menunjukkan kesiapan untuk menerima kehormatan dan pertolongan dari Allah (1 Raja-Raja 17:10).

  5. Dermawan dan murah hati
  6. Janda itu menunjukkan sifat dermawan dan murah hati saat dengan sukarela memberikan air kepada Elia, tanpa menolak atau meminta imbalan. Bahkan ia menghentikan pekerjaannya untuk mengumpulkan kayu api demi melayani sang nabi. Kesederhanaan tindakan baiknya memberikan pelajaran tentang kebaikan kepada orang yang tidak dikenal/orang asing (1 Raja-Raja 17:13).

  7. Dihadapkan pada keterbatasan

    Janda tersebut, meski dihadapkan pada keterbatasan, menunjukkan keyakinan yang kuat pada Firman Tuhan. Dalam taat dan iman yang luar biasa, ia patuh membuat roti bagi Elia, mengandalkan janji Ilahi bahwa ia tidak akan merugi. Kesetiaan dan iman dari janda inilah sebagai teladan yang patut dipuji (1 Raja-Raja 17:14).

Kesimpulan

Kisah janda Sarfat adalah gambaran hidup yang memukau, mempertontonkan bahwa ketaatan dan kesederhanaan dalam pelayanan kepada Tuhan membuka jalan bagi Mujizat-Nya. Dalam ketidakpastian dan keterbatasan, iman yang teguh pada firman Tuhan membawa kelimpahan yang tak terduga. Wanita Allah, kisah ini mengajarkan kita bahwa setiap langkah ketaatan dan kepercayaan pada Allah dapat menjadi fondasi/landasan iman bagi kehidupan yang berlimpah dalam berkat-Nya.

Diskusi

Bagaimana wanita Allah, dapat mengatasi tantangan serupa dalam kehidupan kita sekarang?

Jadwal

  • 02 Jan: Libur
  • 09 Jan: Ibadah Gabungan WBI dan UMAS
  • 16 Jan: Materi
  • 25 Jan: Pengarahan COOL Wanita
  • 30 Jan: Materi