Suplemen Diskusi COOL/2010-26: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
 
k (upd)
 
Baris 8: Baris 8:
  | sebelumnya2  = [[Suplemen Diskusi COOL/2010-25|Rebut kemenangan]]
  | sebelumnya2  = [[Suplemen Diskusi COOL/2010-25|Rebut kemenangan]]


  | selanjutnya1 =  
  | selanjutnya1 = [[Suplemen Diskusi COOL/2010-27|Sekarang waktu perkenanan]]
  | selanjutnya2 =  
  | selanjutnya2 = [[Suplemen Diskusi COOL/2010-28|Saksi Tuhan]]


  | readmore = {{{readmore|}}}
  | readmore = {{{readmore|}}}

Revisi terkini sejak 15 Juli 2010 06.56

Dua dukacita
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeJuli 2010
MingguI (2010-26)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      “Sebab dukacita menurut kehendak ALLAH menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian.” (II Korintus 7:10)
      Surat yang kedua dari Rasul Paulus ini sebagai respon meminta maaf oleh karena telah membuat mereka berdukacita melalui tulisan surat yang pertama, tetapi dukacita itu mendatangkan sukacita bagi Paulus karena membuat orang-orang Korintus menjadi menyesal dan menyadari berbuat salah dalam kehidupannya. Paulus tahu bahwa tulisan surat I Korintus diilhamkan oleh ROH KUDUS, sehingga membuat orang-orang menaruh dalam hatinya dan menyebabkan mereka susah dengan mengambil keputusan bertobat.

      Setiap kita juga bisa ada dalam situasi dukacita, banyak yang menjadi penyebab dan alasan untuk kita berdukacita dalam hati dan hidup kita, olehnya dukacita yang kita lakukan harus datang dari keadaan yang benar. Dua dukacita yang dimaksud dalam ayat tersebut:

      1. Dukacita menurut kehendak ALLAH.
        Keadaan dukacita atau kesusahan yang dikarenakan berbuat dosa, gagal mempertahankan hidup benar dan bertindak melawan ALLAH dan firman-Nya.
        • Seperti Petrus yang sangat menyesal atau berduka ketika menyadari bahwa dirinya telah menyangkal TUHAN sebanyak 3 kali, Alkitab menyatakan Petrus menangis sekeras-kerasnya (Matius 26:75) berduka dengan amat sangat tetapi mendatangkan pertobatan.
        • Seperti Daud yang sangat menyesal dan berduka atas perbuatannya yang melawan firman ALLAH, dengan melakukan perbuatan jahat dalam dirinya dan hatinya (bersetubuh dengan Betsyeba dan dengan licik merencanakan kematian Uria, suami Betsyeba). Mazmur 51:12-13 dengan hati yang hancur/berduka Daud memohon kepada TUHAN, agar Roh-Nya jangan diambil dari padanya.
        Dukacita ini adalah menurut kehendak ALLAH, karena mendatangkan pertobatan, perubahan hidup dan membawa dirinya makin dekat dengan TUHAN, dengan keputusan untuk hidup benar dan sesuai dengan perintah Firman TUHAN.
      2. Dukacita menurut Dunia
        Suatu dukacita yang disebabkan oleh dunia ini yang tidak memimpin atau membawa orang tersebut untuk datang kepada ALLAH, ada banyak hal yang menjadi alasan dan penyebab seseorang berdukacita dalam dirinya oleh karena perkara-perkara duniawi.
        • Dukacita oleh karena cinta dirinya sendiri atau mengasihi diri sendiri (mengeluh dengan tubuhnya, kulitnya, lahir di keluarga miskin, ada dalam keluarga broken-home, tidak punya apa-apa, dan sebagainya) suatu dukacita yang tidak mengubah menjadi baik justru menenggelamkan hidupnya.
        • Dukacita karena kehilangan harta, oleh sebab ditipu teman baik, dirampok, kebakaran sehingga hari-harinya dipenuhi dengan kesusahan dan penyesalan kenapa bisa terjadi juga kemarahan.
        • Kekecewaan ditinggal sahabatnya, dikhianati atau ditinggal kekasihnya dengan membiarkan hati terluka, pahit, pedih dan dendam yang membara hari ke hari hanya duka dan luka....
        • Seperti Yudas, begitu berduka setelah mengkhianati YESUS, dan akibatnya mengambil keputusan untuk bunuh diri.
        Hal ini akan menghasilkan tekanan dan menghancurkan tubuh, jiwa dan roh bahkan keadaan duka yang seperti ini akan menuntun kepada tindakan untuk mengakhiri hidup ini karena putus asa. Dukacita yang tidak benar dan harus segera diakhiri / diselesaikan.

      Kesimpulan

      Kita berdukacita karena kita sadar telah melakukan suatu kesalahan, kekeliruan dan penyimpangan akan kehendak ALLAH bagi kita, olehnya kita berduka, menyesal dan kembali kepada TUHAN YESUS dan kebenaran Firman-Nya sehingga dukacita kita mendatangkan sukacita di dalam hidup kita oleh karena kembali hidup dalam kehendak Firman TUHAN.

      Sumber